MSB 18

3.6K 336 51
                                        

Upload spesial ulang tahun aku😊
Do'ain ya biar aku makin rajin update cerita ini dan semangat bikin cerita baru. Do'ain juga biar aku cepet dapet kerja karena sebelumnya gagal lolos tes:(.

Pokoknya yang terbaik diumur baru aku ini😊





















Tengah malam Ali terbangun karena merasa tenggorokannya kering lalu dirinya berjalan ke dapur tapi saat tepat di pintu kamar sang Mama dirinya melihat mamanya sedang sholat tahajud dan mendengar bahwa ternyata sang nenek menderita kanker stadium akhir. 

Dengan langkah gontai Ali kembali menuju kamarnya duduk termenung di atas ranjang, dia sayang dengan sang nenek tapi dia juga mencintai Prilly.

"Maafin aku prill, aku cintai sama kamu tapi aku juga sayang nenek. Dan sekarang nenek sedang sakit mau ga mau aku harus nurutin permintaan nenek." Lirih Ali.

Sungguh hatinya sangat tak siap untuk merelakan Prilly dan lebih ga siap lagi jika harus kehilangan sang nenek. Yang sejak kecil sangat menyayanginya dan selalu ada untuknya saat sang Mama dan alm.papa nya sibuk bekerja. Menghela nafas panjang Ali pun merebahkan tubuhnya dan kembali melanjutkan tidurnya.

Pagi harinya Ali berjalan ke ruang makan disana sudah ada Resi dan Bella. Mencoba tersenyum kearah sang mama dan menyodorkan piringnya untuk diisi nasi dan lauk pauk. Resi terharu anaknya sudah mulai kembali seperti dulu, walau tak bersuara kepadanya.

"Ini makan ya."

Dengan sigap Ali mengambil alih piring tersebut dan memulai sarapannya. Bella sedari terus memperhatikan Ali dengan matanya yang berbinar. Ali mencoba merespon Bella dengan senyum tipisnya bahkan tak terlihat seperti senyuman. Menenggak minumnya lalu mencangklong tasnya di bahu.

"Buruan sebelum gua tinggal." Ucap Ali melirik Bella. Dengan senyum yang terbit di bibirnya Bella langsung mengambil tasnya dan menggandeng lengan Ali.

"Ayo sayang kita berangkat."

Resi bingung melihat Ali yang mulai menerima Bella, perasaannya kembali bimbang memikirkan perjodohan itu. Mencoba tersenyum lalu Resi beranjak menuju kamar dan pergi ke butik miliknya sekaligus memeriksa perusahaan sang suami yang di pegang sementara oleh adik dari alm. Suaminya.

***

Sampainya di sekolah pun Ali tetap membiarkan Bella menggandeng lengannya, tak memperdulikan para murid yang memberikan tatapan tak sukanya terhadap tindakan Bella. Mereka sudah mengetahui hubungan Ali dan Prilly sejak kejadian kemarin di kantin. Para fans Ali lebih setuju Ali menjalin hubungan dengan Prilly dibandingkan dengan Bella yang tampak centil itu.

Untuk sampai ke kelasnya Ali melewati kelas Prilly, mencoba kuat Ali tetap membiarkan Bella menggandeng lengannya, bahkan saat di pintu kelas Prilly mereka berpapasan. Mata keduanya beradu, Prilly yang menatapnya dengan luka dan Ali yang menatapnya dengan rindu. Lalu dengan cepat Prilly memutuskan tatapan tersebut dan langsung masuk kedalam kelas.

"Maafin aku sayang." Batin Ali.

"Bagus! Ali sudah menerima gua, dan secepatnya gua akan rebut harta mereka HAHAHAHA!" Batin Bella.

Memang nenek dari Bella menerima perjodohan itu karena ingin merebut harta kekayaan keluarga Ali. Setelah mendapatkannya nanti dia akan membunuh Ratna, Resi dan Ali. Ratna tidak mengetahui niat busuk sahabatnya itu, yang dia tau bahwa sahabatnya sangat baik.

Sampainya dikelas Ali langsung duduk di kursinya begitu pun Bella yang duduk disebelah Ali, mengabaikan tatapan tak suka teman sekelasnya. Bahkan Nathan dan Yuki sekarang tak peduli akan persahabatan mereka yang rusak. Itu semua karena Ali yang menjauhi keduanya dan dengan santainya diterima oleh Nathan dan Yuki. Ali memainkan ponselnya sembari menunggu bel pelajaran dimulai dengan Bella yang menyandarkan kepalanya pada bahu kanan Ali. Nathan menatap sinis kearah mereka, seperti mengancam nyawa mereka. Tangannya terkepal, rahangnya mengeras, siap mengeluarkan emosinya yang dengan sigap langsung Yuki tahan.

My Spoiled Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang