MSB 30 (end)

4.8K 315 32
                                    

Sebelumnya aku mau minta maaf baru bisa up sekarang, karena kemarin aku harusnya up tapi ada suatu hal yang harus aku kerjain jadi baru sempet sekarang, gapapa ya yang penting aku up hehehe😁













Happy reading



Pernikahan mereka sudah memasuki bulan ke 6 dan Alhamdulillah Prilly sudah mengandung buah cinta mereka yang kini berusia 4 bulan. Selama pernikahan mereka Ali semakin manja dengan Prilly, bahkan pernah satu hari full Ali tak mengizinkan Prilly beranjak dari kasur, menahan Prilly untuk terus berada di ranjang dengan Ali yang memeluk erat Prilly.

Hari ini Ali ada pertemuan dengan klien dari Belanda di sebuah restoran yang berada di daerah Bintaro. Keduanya sedang membicarakan kerja sama mereka. Saat sedang meeting ponsel Ali berbunyi membuat keduanya menoleh ke arah ponsel tersebut.

"Silahkan diangkat pak Ali, mungkin penting." Jawab Mr. Jongh.

"Ah iya terima kasih Mr."

Ali mengangkat panggilan yang ternyata dari istrinya itu.

"Hiks.."  baru tersambung sudah terdengar tangisan Prilly membuat Ali panik.

"Kenapa sayang?" Tanya Ali.

"Baby pulang hiks, aku kangen." Tangis Prilly.

"Aku lagi meeting loh, masa iya aku tinggal." Jelas Ali.

"Hiks... Jadi kak Ali lebih milih kerjaan kakak daripada aku hiks." Tangis Prilly semakin kencang membuat Ali panik.

"Ga gitu, tap-."

"Yaudah terserah. Aku mau ke kak Yuki aja." Lalu sambungan pun terputus membuat Ali kesal. Mr. Jongh yang melihat sepertinya memiliki hal penting pun angkat bicara.

"Pak Ali kalau ada urusan penting, meeting nya bisa dilanjutkan besok saja." Ujar Mr. Jongh.

"Ah iya maaf ya Mr jongh istri saya sedang ngidam suruh sayang pulang." Jawab Ali.

"Iya tak papa pak Ali. Semoga sehat terus bayi nya sampai melahirkan nanti."

"Iya terimakasih Mr. Kalo begitu saya pamit dulu pak."

Ali dengan cepat berlari menuju mobilnya, dia tak ingin Prilly menemui Yuki. Memang beberapa hari terakhir ini Prilly selalu mengidam ingin seharian terus bersama Yuki dan itu sukses membuat Ali kesal. Tapi karena Prilly yang menangis dan mengancam bilang baby nya nanti ileran pun membuat Ali pasrah. Dan kali ini tak akan membiarkan hal itu terulang lagi sudah cukup sekali.

***

Setelah memutuskan sambungan telepon dengan Ali, Prilly langsung menuju kantor Yuki diantar oleh pak Maman supir pribadi mereka. Prilly terisak pelan, dirinya kesal dengan Ali yang lebih mementingkan pekerjaan daripada dirinya dan juga bayi di kandungannya.

Sampainya di kantor Yuki, Prilly berjalan cepat menuju ruangan Yuki tak peduli tatapan karyawan yang menatap Prilly aneh karena Prilly berjalan sambil terisak. Ketika di depan ruangan Yuki, Ali melihat Niken disana tapi tanpa persetujuan Niken Prilly masuk ke dalam ruangan Yuki yang ternyata sedang ada tamu, Niken pun langsung mengejar Prilly. 

"Hiks kak Yuki." Tangis Prilly ketika sudah memeluk Yuki erat, membuat Yuki, Niken dan tamunya terkejut.

"Loh Prilly, kenapa?" Tanya Yuki mengelus punggung Prilly mencoba menenangkannya.

"Hiks...kak Yuki, kak Ali jahat."

"Iya kenapa?" Tanya Yuki lalu menatap tamunya memohon maaf, tamu itu pun mengerti dan keluar dari ruangan Yuki. Kini tersisa mereka bertiga.

My Spoiled Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang