My Spoiled Boyfriend

MSB 1

Disebuah rumah tepatnya di dalam kamar, seorang perempuan cantik masih asik bergelung didalam selimut padahal jam sudah menunjukkan pukul 06.00 wib dan setengah jam lagi jam masuk sekolah. Pintu digedor dengan kencang agar sang empu yang masih dikasur mendengarnya.

Tok tok tok

"Woi bocil bangun lu dah jam 6 telat lu nanti." Teriak laki laki diluar kamar.

"Woi cil bangun." Tangannya terus menggedor pintu kamar sang adik.

"Ck iya elah bawel banget sih bang, bangun nih gua."

"Nah cakep, gua tunggu di meja makan."

Perempuan itu pun beranjak menuju kamar mandi, membersihkan tubuhnya. Selesai mandi dan berpakaian perempuan itu langsung menuju meja makan dengan tas yang berada di bahu kanannya.

"Pagi bocil." Sapa sang Abang.

"Bocil bocil aja lu, gua Prilly bukan bocil." Balas perempuan itu. Ya Prilly Nayara Avery. Dan sang Abang bernama Nathaniel Avery.

"Cepet abisin tuh sarapan, kalo lama gua tinggal."

"Tega banget sama adek sendiri." Gerutu Prilly sambil memakan roti bakarnya.

Prilly pun selesai sarapan dan keduanya langsung menuju ke sekolah.

***

Keduanya sampai di sekolah, SMA Garuda. Salah satu sekolah bergensi di Jakarta, sekolah dengan fasilitas lengkap. Rata rata yang sekolah disana orang menengah keatas.

"Ayo gua anter ke ruang kepsek." Nathan mengantar sang adik terlebih dahulu.

Selama menuju ruang kepala sekolah semua siswa dan siswi memperhatikan keduanya lebih tepatnya ke arah Prilly. Mereka semua asing akan sosok mungil tersebut, apalagi dia jalan bersama salah satu most wanted di SMA Garuda ini. Tanpa menghiraukan mereka, Prilly dengan santai menyandarkan kepalanya di lengan Nathan hingga keduanya sampai didepan pintu ruang kepala sekolah.

"Dah sana masuk. Jangan bandel lu yak." Nathan mengacak rambut Prilly.

"Iya bawel lu, ck ga usah acak acak rambut gua." Prilly menghempas tangan Nathan dari kepalanya.

"Bacot, nanti istirahat ke kantin temuin gua."

"Iya, Sono lu."

"Dasar adek durhaka lu main usir usir abangnya aja."

"Bodo."

Nathan pun meninggalkan Prilly disana, dia langsung menuju kelasnya.  Ya Prilly memang baru pindah ke Jakarta sebelumya dirinya tinggal bersama orangtuanya di Los Angeles, dan ketika SMA dia lebih pilih di Indonesia bersama abangnya yang memang sejak SMA sudah pindah duluan ke Jakarta.

Prilly mengetuk pintu didepannya hingga terdengar suara yang menyuruhnya masuk. Prilly mendekati meja dan duduk di kursi menghadap sang kepala sekolah.

"Permisi pak saya Prilly Nayara Avery pindahan dari Los Angeles."

"Oh kamu Prilly, mari saya antar ke kelas kamu."

Prilly mengikuti langkah sang kepala sekolah menuju kelas barunya. Hingga keduanya berhenti di depan kelas 11 IPA 1.

Tok tok tok

"Permisi Bu Erni saya mengantar Prilly anak baru kelas ini."

"Oh ya pak, mari Prilly masuk."

"Yasudah saya tinggal ya Prilly, selamat bergabung di SMA Garuda."

"Iya pak terima kasih."

Prilly mengikuti Bu Erni memasuki kelas, siswa dan siswi kelas ini memperhatikan Prilly intens.