MSB 14

3.6K 314 31
                                    

Sejak kejadian kemarin Ali sama sekali belum kembali ke kamar rawat sang nenek, dia lebih memilih langsung pulang kerumah dan itu semua dia lakukan tanpa mengabari sang Mama.

Berdiam diri di dalam kamar, menatap foto Prilly terus menerus takut kehilangannya. Ponselnya berdering tertera nama 'Mama Sayang♥️' sebelum mengangkatnya Ali menghela nafas panjang.

Halo, assalamualaikum Li

Waalaikumsalam

Kamu dimana? Dari kemarin ga balik ke kamar nenek

Dirumah

Kamu kenapa kok lemes gitu? Apa karena nenek?

Ya, pokoknya Ali ga mau dijodohin ma!

Sayang dengerin mama, tolong kamu turutin nenek ya.

Mama apaan sih, mama kan tau aku ada Prilly, dan aku cuma cinta sama Prilly. Kenapa mama setuju sama nenek buat jodohin aku?!

Pokoknya kamu nurut sama mama, putusin Prilly dan terima perjodohan ini!!

Ga akan pernah ma! Lebih baik sekarang Ali pulang ke Jakarta!

Tuttt

Dengan segera Ali memutuskan sambungan secara sepihak, dirinya kesal, kecewa kenapa mamanya malah setuju dengan sang nenek dan lebih parahnya menyuruh dirinya memutuskan hubungannya dengan Prilly. Tentu saja Ali tak mau, Ali sangat menyayangi dan mencintai Prilly.

Tanpa pikir panjang Ali langsung merapikan pakaian ke dalam koper, membuka laptop sebentar untuk membeli tiket pesawat ke Jakarta pagi ini juga, selesai membeli tiket Ali mematikan laptop dan memasukkan kedalam koper. Dengan langkah lebarnya Ali berjalan ke depan rumah, memesan taksi online. Tak lama taksi pesanannya datang, sopir membantu menaruh koper Ali di bagasi. Lalu sopir pun menjalankan mobilnya menuju bandara.

***

Resi yang mendengar perkataan Ali pun panik hingga mengusik rasa penasaran Ratna.

"Kenapa res?"

"Ali mau balik ke Jakarta Bu, aku harus kerumah dulu pastikan Ali hanya bercanda." Ucap Resi mengambil tasnya yang berada di nakas.

"Biarkan saja dia ke Jakarta, aku akan menyuruh calon istrinya menyusul ke Jakarta bersama kamu res."

"Tapi aku khawatir sama Ali Bu." Lirih Resi.

"Biarkan saja anak itu Resi, sekarang bantu aku telpon Yuli ibu dari calon menantu mu."

Resi menghela nafas dan meraih ponselnya lalu mengetikan nomor yang disebutkan oleh mertuanya lalu mendiall nomor tersebut.

***

Ali sudah berada di pesawat menatap luar jendela, pikirannya sangat kalut. Dan juga merasa bersalah karena meninggalkan sang Mama sendiri di Padang ya walaupun ada neneknya tapi tetap tak tenang. Ali berharap sang Mama baik baik saja saat ini ketika tak ada dirinya disana. Bagaimanapun juga Ali seorang anak yang begitu berbakti kepada kedua orang tuanya, walaupun terkadang harus mengalah tak masalah bagi Ali karena kebahagiaan orang tua nomor satu untuknya.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam lebih pesawat yang dia tumpangi pun mendarat sempurna di bandara Soekarno-Hatta. Berjalan ke bagasi untuk mengambil kopernya, setelah mendapatkan kopernya berjalan ke luar bandara lalu naik taksi menuju rumah.

Sesampainya dirumah, langsung menuju kamarnya. Mengeluarkan pakaian bersih dan memasukkan ke dalam lemari sedang pakaian kotor di taruh di bak pakaian kotor yang ada di kamar mandi. Membersihkan diri dulu agar nyaman saat istirahat nanti. Selesai mandi dan berpakaian Ali merebahkan tubuhnya di ranjang king size miliknya. Mengambil ponselnya dan menghubungi Prilly.

My Spoiled Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang