My Spoiled Boyfriend

MSB 13

Sudah 2 hari Ali dan Resi berada di Padang, menemani sang nenek yang jatuh sakit. Kini ia berada dikamar rawat sang nenek, menemani sang nenek karena Resi sedang pulang untuk bersih bersih diri sekaligus membawa pakaian ganti untuk Ali.

"Li." Sang nenek memanggil Ali.

"Iya kenapa nek?"

"Kamu sudah punya pasangan?"

"Emang kenapa nek?" Jawab Ali yang belum memberitahu kebenarannya.

"Nenek mau kenalin kamu sama cucunya sahabat nenek." Ali terkejut mendengarnya.

"Maksudnya Ali dijodohin sama dia?"

"Iya."

"Ali ga mau."

"Kenapa?"

"Pokoknya Ali ga mau nek, Ali udah punya pilihan Ali sendiri." Jawab Ali dengan tegas.

"Putusin!!! Dan kamu nurut sama nenek."

"Ga akan pernah!!"

Setelah mengucapkan itu Ali meninggalkan ruangan tersebut dan memilih menuju taman rumah sakit. Mengambil duduk di kursi dekat danau buatan disana, menyadarkan tubuhnya menengadahkan kepalanya menatap langit.

"Kenapa nenek jadi gitu sih." Lirih Ali.

"Gua udah punya Prilly, dan ga akan mau terima perjodohan itu."

"Pokoknya apapun caranya gua bakal batalin perjodohan sialan itu." Geram Ali. Siapapun itu tolong ingatkan Ali untuk tak terlalu kasar pada rencana pembatalan perjodohannya.

***

Resi sudah kembali ke rumah sakit, dia berjalan menuju ruangan sang mertua dirawat. Membuka pintu dan hanya mendapati mertuanya lalu berfikir dimana putra manjanya itu.

"Assalamualaikum Bu." Salam Resi dan mencium punggung tangan mertuanya.

"Waalaikumsalam nak."

"Ali mana Bu?" Resi menanyakan keberadaan anaknya.

"Dia pergi setelah menolak perjodohan yang sudah ku tentukan dengan cucu sahabat ku." Sama halnya dengan Ali, Resi pun terkejut mendengarnya.

"Maksud ibu?"

"Ibu akan menjodohkan Ali dengan cucu sahabat ku res. Dan ia malah menolaknya."

"Apa alasan ibu menjodohkan anak ku tanpa memberitahuku bahkan pada alm. James?"

"Karena aku tau kalian sudah pasti menuruti semua perintah ku." Jawab Ratna angkuh.

"Tapi maaf Bu, kali ini aku tidak akan menurutinya, karena aku tidak mau putra ku menderita. Dan dia sudah mempunyai pasangan yang sangat dia cintai." Jawab Resi tenang.

"Tidak bisa, kau harus menuruti perintah ku Resi!!" Teriak Ratna.

"Maaf Bu, tak akan pernah!"

"K- KAU!!" Ratna memegangi dadanya lalu kesadarannya mulai berkurang membuat Resi panik dan menekan tombol panggil yang tak lama dokter dan suster datang kemudian memeriksanya.

Resi menunggu diluar dengan cemas, takut sang mertua terjadi sesuatu. Walaupun dia kesal dan tak terima dengan perintahnya kali ini tapi ia tetap saja cemas akan keadaan mertuanya. Tak lama pintu terbuka dan muncul sang dokter serta suster yang membantunya.

"Bagaimana keadaannya dok?" Tanya Resi.

"Keadaan masih belum stabil, dan hanya minta pada ibu untuk menuruti maunya pasien agar tidak terjadi seperti ini lagi." Dokter pun menjelaskan juga penyakit yang di derita Ratna dan itu sungguh membuat Resi terkejut mendengarnya. Dengan menghela nafas Resi pun mengangguk paham.