MSB 26

3.5K 320 14
                                    

5 tahun kemudian...

Sudah 5 tahun Ali dan Prilly mengalami LDR, hubungan mereka baik baik saja walaupun terkadang ada kerikil kecil yang menghadang. Kini Ali sudah meneruskan perusahaan alm. Sang ayah, Prilly pun masih berada di Los Angeles melanjutkan pendidikannya disana. Mereka saling berkabar lewat Skype dan sosial media lainnya.

Kini Ali tengah memeriksa beberapa berkas perusahaannya dan beberapa berkas ajuan kerjasama dari perusahaan lain. Hingga ketukan pintu membuatnya bersuara menjawab pertanyaan dari luar ruangannya. 

"Masuk."

Pintu terbuka dan masuklah sekertaris Ali yang adalah sahabat dari kekasihnya dia Sheila.

"Permisi pak, ini ada beberapa laporan dari bagian keuangan." Sheila menyodorkan berkas berkas itu pada Ali.

"Taruh di meja saja. Tolong kosong kan jadwal saya setelah makan siang."

"Baik pak, kalo begitu saya permisi."

Sheila pun berlalu. Ali kembali melanjutkan memeriksa beberapa berkas. Saking banyaknya pekerjaan Ali merasakan kepalanya pusing, menundukkan kepalanya lalu memijat dahinya untuk meredakan rasa sakit.

"Pusing banget." Keluh Ali.

Melihat jam tangannya sudah pukul 11.30 sebaiknya Ali pulang sekarang saja badannya sangat tidak enak dan kepalanya terus berdenyut keras. Mengambil jas yang disampirkan disandarkan kursi, dan berlalu keluar menuju meja Sheila terlebih dahulu.

"Gua balik duluan shei, lu bisa balik jam 5 nanti." Ucap Ali.

"Eh iya kak." Memang jika Ali sudah menggunakan kosa kata lu-gua berarti Sheila hanya perlu memanggilnya seperti biasa.

Ali menjalankan mobilnya pelan, tak ingin terjadi sesuatu dijalan. Sampainya di rumah, dengan langkah cepat ingin segera menuju kamarnya. Saat diruang tengah dirinya di cegah oleh Ratna yang ada disana.

"Loh kamu kok udah pulang?"

"Ali ga enak badan nek, makanya pulang."

"Ya ampun, mana yang sakit? Nenek teleponin dokter ya?" Ratna panik mendengar sang cucu sakit.

"Ga usah nek. Mama nyimpen obat dimana nek?" Tanya Ali.

"Bentar nenek ambilin." Ratna berlalu mengambil obat untuk Ali. Tak lama kembali dengan obat ditangannya.

"Nih obatnya, tapi kamu makan dulu. Mama kamu udah masakin."

"Iya nek, Ali ke ruang makan ya. Eh nenek udah makan?"

"Udah, sana."

Ali pun keruang makan terlebih dahulu agar tak bulak balik, mendudukkan dirinya lalu mengambil piring, menciduk nasi dan lauk. Mulai memakan masakan Resi, selesai makan Ali langsung meminum obat yang diberikan Ratna.

Ali menuju kamar, sampainya dikamar membuka jasnya dan ditaruhnya di keranjang pakaian kotor. Berjalan ke walk in closet  untuk mengganti pakaian santai. Lalu merebahkan tubuhnya.

***

Prilly saat ini sedang berada di mall bersama temannya Nessy mencari baju untuk wisuda nanti. Mereka mengelilingi toko mencari dress terbaik. Prilly tertarik dengan sebuah dress yang panjangnya diatas lutut berwarna putih gading, modelnya Sabrina, dan bagian dari pinggang sampai bawah dilapisi tile glitter. Prilly memutuskan untuk membeli dress tersebut.

"Kamu udah dapet pril?" Tanya Nessy.

"Udah, kamu udah belum?"

"Udah nih."

My Spoiled Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang