Selama sebulan ini Jonathan terus saja mencoba mendekati Prilly bahkan sampai meminta bantuan pada Nathan, tapi Nathan yang notabenenya pendukung Ali-Prilly dia tak mau membantu Jonathan dia hanya bilang Usaha sendiri bro.
Prilly pun agak risih dengan kehadiran Jonathan yang mendekatinya, walau terkadang ia terpaksa menerima permintaan Jonathan seperti sekarang ini mereka berada di Hollywood & Highland Center yang merupakan mall ternama di Los Angeles.
Jonathan memintanya untuk menemani membeli kado untuk adiknya, dan dengan terpaksa Prilly menerimanya. Kini mereka berada di salah satu cafe yang berada di sana. Prilly hanya memesan cappuccino sedangkan Jonathan sekalian memesan makan.
Jonathan terus saja mencari obrolan agar Prilly tidak diam saja dan ingin membuat Prilly nyaman dengannya. Saat asik membahas tentang sekolah mereka, tiba-tiba saja seorang pria mendatangi mereka hingga Prilly terbangun dari duduknya.
"Prilly." Lirih Ali matanya berkaca-kaca menyiratkan kerinduan yang mendalam.
"Kak Ali." Begitu pun Prilly dia menatap Ali sendu.
Dengan cepat Ali langsung menarik Prilly kedalam pelukannya, Prilly pun membalas pelukan Ali tak kalah erat bahkan sampai mengalungkan kakinya pada pinggang Ali. Keduanya mengeluarkan air mata, Ali begitu dalam menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Prilly dan Prilly mengusap rambut Ali. Jonathan menatap keduanya bingung sekaligus cemburu melihat perempuan yang dia suka berpelukan dengan pria yang tak dia kenal. Hingga keduanya melepaskan pelukan, tetapi dengan Prilly yang tetap berada dalam gendongan Ali.
"Maafin aku prill, aku nyesel dengan pilihan aku. Tapi kamu harus tau aku ngelakuin itu karena nenek sakit parah dan aku ga mau bikin sakit nenek kambuh." Jelas Ali agar Prilly tak benci dengan dirinya.
"Nenek juga dijebak oleh jalang itu, dia ingin merebut harta keluarga aku." Lanjut Ali.
"Kamu masih marah sama aku?" Cicit Ali yang melihat Prilly tak merespon dirinya.
"Aku udah tau semuanya, aku ga marah sama kakak. Aku ngerasa bersalah yang dengan teganya ninggalin kakak di saat kakak harusnya butuh sandaran." Jawab Prilly mengusap pipi Ali.
"Aku cinta banget sama kamu, kamu mau balik sama aku lagi?" Tanya Ali dirinya menatap Prilly penuh harap.
"Aku juga cinta banget sama kak Ali, aku mau." Jawab Prilly dan mencium pipi Ali. Ali yang senang pun langsung mencium bibir Prilly membuat Jonathan terkejut melihatnya.
"Ih kak malu." Ucap Prilly setelah ciuman keduanya terlepas.
"Maaf abis aku senang." Jawab Ali menyatukan kening keduanya.
"Hmm." Dehem Jonathan membuat mereka menjauhkan keningnya dan Prilly langsung tersadar.
"Eh iya kak Ali, ini Jonathan temennya bang Nat." Prilly memperkenalkan Jonathan pada Ali agar tak salah paham.
"Ali." Ucap Ali.
"Jonathan panggil Jo." Jawab Jonathan dengan senyum masam.
Ali pun bergabung dengan mereka, duduk disamping Prilly dan menyadarkan kepalanya pada bahu Prilly. Biasa deh manjanya kumat, sekaligus melepas rindu.
"Eh iya kok kak Ali bisa disini?" Tanya Prilly.
"Aku nyusulin kamu, aku kan rindu sama kamu sayang." Rengek Ali.
"Uuuu gemes banget sih pacar aku. Jadi nyusulin aku nih?" Goda Prilly.
"Iyalah. Jangan bilang kamu ga rindu aku ya? Makanya biasa aja." Ambek Ali.
"Lah tadi kan aku juga nangis pas pelukan sama kakak, itu berarti aku juga rindu sama kakak."
"Hehehe, love u sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Spoiled Boyfriend
Fiksi Penggemar"Ternyata lu manja ya." - Prilly Nayara Avery. "Sama kamu doang aku manjanya." - Aliandra James. Penasaran kan??? Yuk baca cerita ini! Salam manis Dilan ♥️ #28 - in aliandoprilly/ 24 Juli 2020 #27 - in aliandoprilly/ 28 Juli 2020 #23 - in aliandopri...