MENEPI UNTUK PERGI 08.
KALAU BANYAK TYPO LANGSUNG TANDAIN YA.
"Tuhan mematahkan hatimu bukan karena kamu tidak baik untuknya, tuhan hanya coba mengingatkanmu. Ada cinta paling besar selain dia. Iaa cinta yang berasal dari tuhan, pastinya." --Zea Jovanka.
"Karena akan selalu ada hal yang mengingatkanku padamu, makanya kubiarkan seperti ini. Hingga tak tercipta jarak antaramu denganku." --Dito Andreas.
Matahari naik semakin tinggi membuat peluh terus mengalir dari pori-pori. Menyaksikan perwakilan lomba paski dari SMA chandra Kusuma membuat tim pendamping menampilkan raut tegangnya.
"Gila mereka yang lomba gue yang deg-degan" Seru Dara yang matanya masih fokus menatap kedepan.
"Gue apalagi" Balas Zea.
Sedangkan Dito dan Nathan berusaha bersikap normal dengan memasang wajah setenang mungkin ya walau hati mereka nonformal, degub jantung mereka berpacu cepat melihat anggota trakhir mereka yang sedang melaksanakan lomba. Semoga tidak ada kesalahan batin mereka. Dan Septian sendiri yang sedari tadi sibuk mendokumentasikan dari awal mula anggota paski SMA chandra Kusuma masuk kedalam area perlombaan sampai mereka keluar area perlombaan.
Akhirnya mereka sudah menyelesaikan lomba, semua anggota langsung berkumpul di bawah pohon besar yang berada disana. Masih ketara sekali wajah tegang dan peluh yang mengalir di dahi mereka semua namun wajah tegang itu sudah tidak ketara seperti pertama kali memasuki area perlombaan.
"Gimana? Sudah rileks?" Tanya Pak Heri saat melihat semua anggota sudah duduk dan meminum air mineral.
"Sudah lumayan pak" Jawab salah satu anggotanya.
"Lomba sudah kalian laksanakan dengan baik, sekarang kita tinggal menunggu saja hasilnya. Apapun hasilnya nanti jangan perna kecewa jika tidak sesuai keinginan kita dan jangan pula meninggi dan merasa paling baik jika apa yang kalian inginkan tercapai" Nasehat Pak Heri.
"Siap, iya pak" Jawab mereka serempak.
"Yasudah kalau seperti itu kalian langsung istirahat karena pengunguman sore nanti jam lima, jadi kemungkinan besar kita akan pulang malam sehabis pengunguman" Jelas Pak Heri "Jadi masih ada waktu dua jam untuk kalian beristirahat dulu, jika kalian ingin berkeliling disini juga boleh tapi jangan berpencar"
"Kalian mau langsung makan?" Tanya Nathan.
"Nanti bang deg-degannya masih kerasa" Ujar salah satunya yang membuat semua anggota terkekeh.
"Yasudah kalian istirahat dulu disana" Suruh Nathan sambil menunjukkan tempat khusus peristirahatan untuk para anggota lomba.
"Iya bang" Anggota yang tadi mengikuti lomba berbondong-bondong menuju tempat yang sudah di beritahu Nathan tadi, tapi ada juga yang dari mereka izin untuk berkelilinh sebentar dan ada juga yang izin untuk tetap tinggal untuk melihat anggota lain lomba.
"Kalian tidak kesana?" Tanya pak Heri saat melihat tim pendamping malah diam saja.
"Kami izin mau keliling sebentar pak sekalian cari makanan, boleh?" Izin Dito yang sedari tadi di beri kode teman-temannya.
"Boleh, tapi kembali kesini sebelum jam lima ya" Ujar pak Heri.
"Iya pak"
"Yasudah bapak mau kesana dulu"
"Kita mau kemana nih?" Tanya Septian tiba-tiba.
"Katanya cari maka" Balas Dara.
"Makan apa?" Tanya Septian lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENEPI UNTUK PERGI [END]
Novela Juvenil(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Menepi untuk pergi, Kalimat yang sangat cocok untuk menggambarkan perasaan gue sekarang. Mencintai seseorang yang ternyata malah mencintai sahabat sendiri. Disini gue lebih memilih menepi dan akhirnya pergi, karena percuma...