MENEPI UNTUK PERGI 04.
"Lo bukan gak suka sama coklat, lo cuma gak suka kejadian di balik coklat ini" Agatha Adonia.
"Assallamualaikum Bundaa" Teriak nyaring milik Agatha saat baru saja masuk kedalam rumah Zea.
"Waallaikumsalam" Balas Bundanya hangat.
Agatha tersenyum ramah "Apa kabar bunda? Lama kita tak jumpa"
"Kabar baik dong. Sini duduk"
"Fira mana bun?"
"Ada tuh di kamar lagi tidur" Jawab bunda
"Bunda ambilin minuman sama cemilan dulu ya"
"Jangan repot-repot bun" Cegah Agatha saat bunda ingin berdiri dari duduknya.
"Gak ngerepotin kok, kaya apa aja"
"Maksud Agatha jangan repot-repot, keluarin aja semua yang ada" Cengir Agatha tanpa dosa. Bunda hanya terkekeh geli melihat tingkah teman anaknya yang satu ini.
"Emang yang namanya Agatha gak pernah punya malu. Bertamu tempat orang itu yang sopan, bukan malah teriak kaya di hutan" Omel Zea saat baru saja meletakkan sepatunya di rak dekat pintu masuk.
"Orang bunda pernah bilang 'anggep aja rumah sendiri' yaudah jadi gue anggep rumah sendiri. Emang salah? Bunda juga yang nyuruh. Wlee" Ujar Agatha yang di akhiri dengan memeletkan lidah guna mengejek Zea.
"Gini ya susah nya punya temen yang kadar akhlak nya sedikit" Ayla menggelengkan kepalanya "Gue kadang heran kenapa bisa ketemu temen kek gini?"
"Itu namanya takdir. Dari masih jadi embrio kita memang sudah di takdirnya akan bertemu dan menjadi teman. Seharusnya lo itu bersyukur punya temen yang baik hati dan pengertian kaya gue"
"Ngomong lo?"
"Sstt sudah jangan berdebat lagi. Ini bunda sudah siapin minuman sama cemilan, kalian minum dan makan dulu. Bunda mau ke atas ngeliat Fira takut sudah bangun"
"Siap Bunda" Ujar Agatha dengan menirukan gaya hormat.
"Ze duduk dulu elah"
"Sabar, gue mau ganti baju dulu gerah"
"Ini mah enakan di kamar lo aja. Kita ke kamar lo ya?"
"Hmm serah lo pada"
Agatha dan Ayla langsung beranjak dari duduknya, megambil cemilan dan minuman untuk di pindahkan ke kamar milik Zea.
"Gila kamar lo nyaman banget sih Ze" Kagum Agatha saat masuk ke dalam kamar milik Zea yang semuanya hampir bernuansa pink dan terlihat sangat elegan.
"Sumpah betah gue disini, jadi gak mau pulang""Lebay kaya baru pertama kalia aja kesini" Cibir Zea saat keluar dari kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENEPI UNTUK PERGI [END]
Fiksi Remaja(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Menepi untuk pergi, Kalimat yang sangat cocok untuk menggambarkan perasaan gue sekarang. Mencintai seseorang yang ternyata malah mencintai sahabat sendiri. Disini gue lebih memilih menepi dan akhirnya pergi, karena percuma...