MENEPI UNTUK PERGI 26.

3.7K 341 42
                                    

Gimana-gimana? Tolong nanti setelah baca gimana part ini menurut kalian.
Sebenarnya aku ini bingung mau up part ini rada ragu, takut gaje banget tauuu. Tiba-tiba rasa percaya diriku menurun hiksss:(

Bantu aku ya biar cepat up dan lanjut cerita ini dengan cepat yaaa.... Semangat kalian berarti banget.

Ada saran gak nih dari kalian? Kalau ada yuk kasih tau sarannya apa aja.

KALAU ADA TYPO LANGSUNG TANDAIN YA.

Dan maafkan aku atas keterlambatan update hari ini. Bahagia selalu kalian teman online kuuuu.....

MENEPI UNTUK PERGI 26.

"Aku hanya ingin secepatnya melewati fase ini" --Zea Jovanka.

"Seharusnya aku hanya mengaguminya, tanpa harus meletakkan perasaan padanya" --Natha Khalandra.

"Zea. Mau ikut bunda belanja?" Tanya Tiara menuntun Fira di depan teras. Hari ini Tiara akan belanja bulanan, karena memang stok sayuran nya sudah habis di kulkas.

Zea yang masih berjalan mendekat teras rumahnya menggeleng samar "Enggak bunda, aku capek" Ujar Zea dengan suara yang ia buat sebiasa mungkin.

"Yakin nih? Emang berani di rumah sendiri?" Ledek Tiara masih belum sadar dengan mata Zea yang semabab, memang sedari tadi Zea menundukkan kepalanya untuk menghindari kontak mata dengan Tiara.

"Kak, itut aja yuk" Ajak Fira dengan suara cadel khas anak kecil.

"Fira aja sama bunda. Kaka capek, nanti kalau udah selesai belanja kita maenan ya" Zea mengelus sayang rambut Fira "Bun, aku ke dalam dulu" Lalu setelahnya Zea masuk kedalam rumah membuat Tiara mengedikkan bahu.

"Ze, kalau mau makan panasin dulu ya sayang. Bunda pergi dulu bentar" Ujar Tiara sedikit berteriak agar Zea mendengar.

"Bunda ih, angan teliak-teliak" Protes Fira dengan wajah kesal.

"Engga kok sayang" Tiara mencubit pipi gembul Fira gemas "Yuk"

-o0o-

"Kenapa telat, hm?" Tanya Ayudia bersedekap dada di depan pintu utama rumahnya.

"Tadi ada urusan sebentar bun" Nathan menghempaskan nafasnya pelan.

"Kenapa sampe lama? Kan tadi bunda suruh kamu istirahat Nathan, bukan keluyuran kemana-mana" Omel Ayudia mulai gemas dengan tingkah anak lelakinya ini yang suka keras kepala.

"Bunda ini kaya gak tau anak muda aja. Tugas negara ini bunda, penting" Ujar Nathan mencairkan suasana.

"Halah, gayamu tugas negara. Pacar aja kamu gak punya" Cibir Ayudia.

"Bunda ini meremehkan. Nathan ini ganteng bun, tinggal kedipiin sebelah mata aja cewe langsung ngedeket semua. Tapi itu bukan tipe Nathan banget yang playboy" Ujar Nathan bangga membuat Ayudia menatapnya mengejek dan tersenyum "Nathan ini bakal jadi laki-laki setia yang hanya mencintai satu wanita. Nathan gak mau nyakitin wanita, karna bunda dan Disa juga wanita dan Nathan gak bisa nyakitin kalian"

Ayudia semakin mengerutka keningnya. Mengulurkan tangannya untuk memegang kening Nathan memastikan ia demam atau tidak "Gak panas" Gumam Ayudia.

"Bunda kenapa sih? Nathan sehat bun" Kesal Nathan melihat bundanya yang menatap horor kearahnya.

"Kamu salah makan ya?"

"Gak lah. Mana ada"

"Kok tiba-tiba bisa bijak gitu?"

MENEPI UNTUK PERGI [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang