SIAP-SIAP YA BUAT BACA PART INI HEHE.
MAAF KALAU FELL NYA GAK DAPET.
KALAU ADA TYPO LANGSUNG TANDAIN YA.
HAPPY READING🧡
MENEPI UNTUK PERGI 49.
"Kemarin kamu memaksa pada semesta untuk aku kembali, lalu semesta kabulkan itu, tapi, setelahnya kamu yang pergi." --Nathan Khalandra.
Suara sirine ambulan terdengar sangat nyaring membuat kedua orang tua Zea langsung syok. Hari ini seperti mimpi yang mereka alami, semua begitu cepat terjadi tanpa ada firasat, tanpa ada nya isyarat.
"ZEA" panggil Tiara dengan isak tangis yang sangat memilukan.
"ZEA ANAK BUNDA, BANGUN SAYANG" Tiara mengguncang tubuh Zea yang berlumur darah berharap anaknya akan terbangun dan tersenyum padanya.
"ZEAA!" teriak Tiara saat brankar Zea di turunkan dari ambulan dan langsung di dorong masuk ke UGD.
Arief langsung menarik tubuh Tiara kedalam pelukannya yang ingin berontak masuk kedalam UGD.
"Pasien akan segera kami tangani, mohon tunggu di luar" ujar Suster lalu menutup pintu UGD itu.
"ZEA YAH ZEA, ANAK KITA LAGI BERJUANG HIDUP DI DALAM"
"Sabar sayang, biar dokter tanganin Zea dulu. Semua bakal baik-baik aja" ujar Arief, air matanya meluruh jatuh bersama isak tangin Tiara di pelukannya.
Sebagai seorang Ayah, Arief merasa gagal menjaga anak nya, princess kesayangannya.
Satu brankar yang terdapat Ayla di dorong masuk kedalam UGD bersama dengan Zea, membuat Tiara semakin menangis syok dan tak terima.
"Mbak" panggil Zemira dengan nada bergetar dan mata yang sudah sembab. Zemira baru saja ingin melakukan perjalanan ke jogja namun sudah di telpon dan di beri kabar seperti ini.
"Zea Mbak" pertahanan Zemira runtuh, bibirnya terasa kelu untuk kembali mengucapkan kata-kata. Baru tadi pagi ia pergi mengantarkan Zea ke sekolahnya, dan sekarang ia sudah di suguhkan oleh kabar seperti ini yang membuat hatinya seketika hancur.
"Tante" langkah Agatha terhenti saat melihat Tiara yang menangis di pelukan Arief dan Zemira yang terduduk di kursi tunggu dengan isakan pilunya.
Mata Agatha langsung tearah ke pintu UGD yang pastinya terdapat Zea di dalamnya membuat air matanya meluruh jatuh tak tertahankan. Tadi, saat pulang sekolah Agatha tak sengaja mendengar bahwa terjadi kecelakaan anak SMA Chandra Kusuma, dan Agatha langsung mencari tahu siapa korban kecelakaan itu.
"Ze" lirih Agatha semakin merasa bersalah.
-o0o-
"Ikut" Adrian langsung menarik kasar tangan Dito yang sedang meminum kopi miliknya.
"Yan, apasih tarik-tarik!" marah Dito membuat Dafa turun tangan.
"Ikut sekarang Dito, gawat!" pekik Dafa tertahan.
"Gawat apa sih, lo bisa kan bilang baik-baik"
"Zea"
"Jangan bahas dia lagi Yan, semua udah mustahil dan gue gak mau nyakitin dia lagi"
Dafa menyugar rambutnya ke belakang saat melihat Dito kembali duduk dan meminum kopinya "ZEA KECELAKAAN DITO!"
Teriak Dafa membuat Dito menegang di tempatnya "Jangan becanda" elak Dito mencoba untuk tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENEPI UNTUK PERGI [END]
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Menepi untuk pergi, Kalimat yang sangat cocok untuk menggambarkan perasaan gue sekarang. Mencintai seseorang yang ternyata malah mencintai sahabat sendiri. Disini gue lebih memilih menepi dan akhirnya pergi, karena percuma...