Siapa nih yang udah gak sabar nunggu update?
Absen dulu siapa yang udah baca part ini...
Kalau rame aku bakal up cepet, see you next part.
Spam komen biar rame dong...
KALAU ADA TYPO LANGSUNG TANDAIN YA.
MENEPI UNTUK PERGI 31.
"Aku memang kekasihmu. Tetapi, aku hanya merasa sendiri. Karna aku, tak pernah kamu anggap, sebagai kekasihmu." --Zea Jovanka.
Jam istirahat ini Dafa dan Adrian heboh memberi undangan ulang tahun Dito yang akan dilaksanakan besok malam. Hampir satu angkatan yang Dito undang di birthday party nya kali ini.
"Dito kita gak di undang nih?" Tanya Friska dkk pada Dito yang sedang memegang undangannya.
"Nih buat lo pada" Sahut Dafa langsung memberi undangan untuk Friska dan teman-temannya.
"Thanks"
"Nih untuk lo, datang ya di birthday party Dito" Adrian menyerahkan undangan pada setiap siswa yang lewat di depan koridor kelas IPS A.
"Semua lo undang Dito?" Tanya Dafa.
"Basing lah secukupnya undangan aja" Jawab Dito.
"Ayla lo undang gak?" Tanya Adrian tiba-tiba.
Dito langsung terdiam seperti sedang berfikir.
"Undang juga gak papa sih, kasian masa yang laen di undang dia sendiri engga" Ujar Adrian.
"Serah lo"
Nathan memasuki kantin dengan Septian di sampingnya, kantin cukup pada saat jam istirahat ini. Baru saja masuk kedalam kantin mata Nathan langsung tertuju pada Zea yang duduk di pojok kantin dengan cappucino dan buku di depannya, tanpa berfikir Nathan langsung berjalan menghampiri Zea.
"Mau kemana Nath?" Tanya Septian melihat kepergian Nathan.
"Sebentar, lo makan duluan lah" Sahut Nathan yang di angguki oleh Septian.
"Cappucino aja nih?"
Zea yang sedang menulis langsung tersentak kaget saat mendengar suara Nathan.
"Lo.. Kebiasaan ya gimana kalau gue jantungan coba?" Tanya Zea kesal.
Nathan terkekeh dan langsung mengambil tempat duduk di depan Zea "Sendiri lagi nih?"
"Menurut lo?"
"Galak amat" Sindir Nathan.
"Lo sih suka ngagetin" Dumel Zea lagi.
"Lo nulis apaan?" Tanya Nathan membuat Zea langsung cepat-cepat menutup buku diary nya.
"Bukan apa-apa" Elak Zea membuat Nathan mengerutkan dahinya.
"Lo ngapain kesinu?" Tanya Zea mencoba mengelak dari pertanyaan Nathan selanjutnya.
"Gak papa, tadi gak sengaja liat lo sendirian di kantin"
Zea mengangguk dan ber'oh' ria mendengar jawaban dari Nathan.
Nathan menatap lekat wajah Zea yang terlihat sedikit menirus akhir-akhir ini "Ze"
"Hm"
"Lo di undang ke birthday party Dito?" Tanya Nathan hati-hati membuat Zea langsung berhenti meminum cappucinonya dan menatap ke arah buku bergambar kupu-kupu miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENEPI UNTUK PERGI [END]
Fiksi Remaja(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Menepi untuk pergi, Kalimat yang sangat cocok untuk menggambarkan perasaan gue sekarang. Mencintai seseorang yang ternyata malah mencintai sahabat sendiri. Disini gue lebih memilih menepi dan akhirnya pergi, karena percuma...