MENEPI UNTUK PERGI 17.
KALAU ADA TYPO LANGSUNG TANDAIN YA.
"Melihatmu dengan yang lain aku tak rela, ingin mendekatimu juga aku tak bisa, karna disini aku tak mau menambah rasa kecewa" ---Zea Jovanka.
"Serius lo Nathan bawa cewek kesini? Demi apa?!" Heboh Fahri saat baru sampai di distro.
"Demi Tuhan gue, dia tadi bawa cewek kesini mana cantik banget lagi" Ujar Raden dengan muka sok seriusnya.
"Wah gila keajaiban terbesar ini. Seorang Nathan Khalandra si jomblo akut kan gak pernah deket dengan cewe siapapun dan tiba-tiba ini dia bawa cewek kesini woy kesini!" Abian berujar sangat heboh "Gila kok gue jadi kepo sama ceweknya. Raden lo tau gak siapa nama ceweknya?"
"Ya jelas tau lah! Orang gue tadi sempet keliling liat distro disini sama dia" Sombong Raden "Namanya Zea Jovanka, satu sekolah juga sama Nathan malahan nih ya mereka juga satu eskul loh. Yang gue liat juga Nathan itu kaya suka sama dia, buktinya dari tadi Nathan curi-curi pandang terus ke Zea"
Fahri dan Abian menggeleng tak percaya "Kok gue seneng banget ya pas tau Nathan bawa cewek kesini, secara kan kejadian langka ini"
"Natham berarti waras oi dia suka sama cewek, selama ini asumsi kita salah kalau dia gak suka sama cewek" Ujar Abian tanpa dosa.
"Pala lo mengot sebelah. Gila lo ngatain Nathan homo, gue aduin tau rasa lo" Ancam Raden.
Abian mendengus dan mengambil minuman kaleng yang berada di atas meja distro "Ya gimana engga, Nathan gak pernah deket sama cewek selama ini jadi wajar dong kalau gue berfikir kaya gitu"
"Iya sih. Eh tapi Nathan sekarang kemana?" Tanya Fahri.
"Nganterin Zea pulang" Jawab Raden.
"Dia bakal kesini lagi ga?"
"Gak tau gue, soalnya dia tadi bilang mau nganter Zea terus abis itu dia ada urusan. Kaya nya dia gak bisa kesini deh"
"Huh gak seru"
"Gue jadi penasaran gimana Zea itu sampe bisa buat Nathan bawa dia kesini" Celetuk Abian.
"Sama gue juga" Balas Fahri "Besok kita suruh dia bawa Zea kesini lagi"
"Mana mau dia"
"Iya sih, ah payah"
-o0o-
"Ayok mampir dulu Nath" Ajak Zea sembari membuka pintu gerbang miliknya.
Nathan melirik kedalam gerbang sekilas dan menatap Zea "Lain kali ya Ze, gue ada urusan"
"Yahh mampir bentar aja Nath, minum dulu" Paksa Zea.
"Bukannya gue gak mau, tapi sorry banget gue ada urusan. Lain kali ya?"
Zea mendesah kecewa "Yaudah deh gak papa. Makasih ya Nath tadi pagi udah bantu gue dan hati-hati di jalannya jangan ngebut lo kaya lemes gitu soalnya, belum makan ya?"
"Santai aja kali Ze, sesama manusia harus membantu bukan?" Kekeh Nathan.
"Oh iya lusa jadi kan ke toko buku?" Tanya Zea memastikan.
Tadi sebelum pulang Nathan mengajak Zea ke toko buku untuk menemaninya membeli kado novel Disa adiknya, pasalnya Nathan memang tidak mengerti novel apa yang disukai anak remaja jaman sekarang maka dari itu Nathan lebih memilih mengajak Zea saja.
"Iya Zea" Jawab Nathan "Kalau gitu gue pergi dulu ya, salam buat bunda lo"
"Iya Nathan hati-hati"
KAMU SEDANG MEMBACA
MENEPI UNTUK PERGI [END]
أدب المراهقين(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Menepi untuk pergi, Kalimat yang sangat cocok untuk menggambarkan perasaan gue sekarang. Mencintai seseorang yang ternyata malah mencintai sahabat sendiri. Disini gue lebih memilih menepi dan akhirnya pergi, karena percuma...