26. A Million Dreams ⭐

149 57 31
                                    

📣📣📣:
Petunjuk membaca part ini!!
Putarkan lagu A Million Dreams - The Greatest Showman ketika Marvel mulai nyanyi lagu itu. Imajinasikan keadaan dari dua tokoh ini dan siapin tissue jika dibutuhkan, karena part ini mengandung bawang 😭
Happy Reading ❤

⭐⭐⭐

"Kejarlah impianmu setinggi langit untuk dunia yang akan kamu buat. Doaku menyertaimu, Tya." - Marvel.

⭐⭐⭐

Marvel Flashback On.

2 tahunan yang lalu sebelum Sin menjadi selebritas, Sin dan Pia ke sebuah toko kaset setelah sepekan mereka berseragam putih abu. Di bawah alunan instrumen piano yang indah, mereka mencari kaset di toko tersebut.

"Yah kaset yang gue mau cari nggak ada, Pia ...." Sin menghela nafas kecewa, ia terus membolak-balik tumpukan kaset itu.

"Yang judulnya Forbidden itu? Yang endingnya bikin lo mewek pas kecil?"

"Iyaaa."

"Ya pasti nggak ada, lah orang udah film jadul," ucap Pia. "Sini deh." Pia berjalan ke arah kasir sambil menarik lengan Sin.

"Bang, ada kaset film Forbidden?" tanya Pia.

"Ada Kak, tapi barusan dibeli ama orang itu." Si kasir menunjuk seorang nenek tua yang berdiri di dekat pintu lagi membereskan barangnya.

"Yah udah nggak ada lagi ya?" tanya Sin dengan kecewa.

"Iya udah nggak ada lagi Kak, kebetulan kaset dari film tersebut udah berhenti produksi dan itu stock terakhir di toko kami," jawab kasir.

"Yah, makasih Bang." Sin kecewa.

"Yaudah Sin, kita coba cari di toko lain barang kali ada."

"Kita udah ke 10 toko kan ...," jawab Sin masih dengan kecewa.

"Nanti gue minta tolong nyokap bokap dan semua orang yang gue kenal bantu cariin deh, yuk makan es, gue traktir." Pia menarik lengan Sin keluar dari toko.

Setelah menyaksikan punggung Sin dan Pia hilang dari toko itu, Marvel yang dari tadi ngumpet di lorong belakang berjalan menghampiri nenek yang masih berdiri di depan pintu.

"Permisi Nek, saya boleh beli kaset itu?" tanya Marvel malu-malu sambil menunjuk kaset yang dipegang oleh nenek.

"TIDAK," bentak nenek.

"Ku mohon Nek, karena teman saya sangat menginginkannya." Marvel memelas.

"TIDAK! Ini koleksi langka!"

"Saya beli dengan harga 3 kali lipat Nek, ku mohon." Marvel menunjukkan jarinya yang berangka 3.

"TIDAK! Ini akan saya jadikan koleksi di rumah."

"Kalau begitu boleh pinjam Nek, saya kasih teman saya nonton habis tuh saya balikin lagi. Saya minta alamat Nenek." Marvel masih mencoba untuk bernegosiasi.

The Star of HollywoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang