25. Mundur Demi Mendukung ⭐

141 55 22
                                    

"Tuhan, bolehkah waktu berhenti di detik ini? Setidaknya untuk saat ini saja. Bolehkah aku egois sementara waktu untuk merasakan kasih sayang yang kuinginkan tanpa memikirkan siapa pun?" - Chintya Lauren

⭐⭐⭐

Setelah berita heboh Pia dan Marvel berpacaran tersebar di berita Online, sore harinya Marvel dipanggil Bu Jenny, asistennya Pak Roy ke kantor. Dikarenakan Pak Roy sedang sibuk meeting, Bu Jenny mewakili.

"Kamu lihat ini!" Bu Jenny menunjukkan layar ponselnya kepada Marvel.

"After all the news, we will consider the new cast." Marvel membaca isi layar ponsel itu dengan bahasa Inggris. "Ini dari produser Amerika? Mereka mau mempertimbangkan cast baru hanya karena berita hoax itu?"

"Iya. Lihatlah dirimu ini! Kamu sudah mengacaukan reputasi Sin. Kami kan sudah wanti-wanti untuk jaga sikapmu. Walau kamu nggak resmi debut, tapi popularitasmu pasti naik, karena kamu bekerja dengan seorang Chintya Lauren!"

Marvel merenung. "Maaf ...," ucapnya kemudian.

"Saya nggak perlu minta maaf dari kamu, saya hanya butuh solusinya. Seharian ini, customer service kami sibuk terima telefon dari brand-brand yang sudah kerja sama dengan Sin. Penjualan mereka semua menurun sejak berita negatif Sin keluar. Tolong jelaskan kepada saya, bagaimana ceritanya Sin jadi orang ke tiga dari hubungan kalian? Mengapa kemarin kamu jalannya sama Sin, terus pacarannya sama orang lain?" tanya Bu Jenny yang berusaha menahan amarahnya.

"Saya emang berpacaran dengan teman sekolah saya. Tapi, itu hanya supaya teman saya tidak dibuli. Dan kemarin juga saya udah putus ama dia. Saya sama sekali nggak niat untuk pacaran ama dia," jawab Marvel, menjelaskan.

"APA? Kamu bilang sudah putus?"

"Iya."

"Saya rasa tindakanmu akan merugikan semua pihak."

Marvel mengernyitkan kening setelah mendengar ucapan Bu Jenny.

"Pertama, reputasimu akan rusak. Lihat rating dari episode yang ditayangkan! Rating-nya melonjak tinggi, program ini sangat berhasil. Saya rasa sekarang sudah ada banyak penggemarmu. Terus apa yang mereka pikirkan tentangmu? Lelaki buaya darat? Play Boy gonta-ganti pacar? Lihat ini!!" Bu Jenny menunjuk layar ponselnya lagi. "Ini sebelum berita ini keluar, lihat banyak brand yang mau kerjasama ama kamu. Tapi, setelah berita negatif ini keluar. Semua batal! Kamu sudah membuat rugi perusahaan," ucapnya kemudian.

Marvel bergeming, tidak berkata apa-apa. Dia tak menyangka situasi bisa jadi seperti ini.

"Kedua, reputasi Sin juga ikut rusak. Dia dituding jadi pelakor! Berita ini cepat banget sampai ke produser Amerika sana. Mereka bilang akan mempertimbangkan ulang lagi untuk casting Sin ke sana. Mereka maunya cari idol yang bersih dari berita negatif."

Marvel lagi-lagi bergeming. Dia sibuk merenung dan memikirkan kesalahannya.

"Gini aja, usia kita kan nggak beda jauh. Saya 25 tahun. Saya tau kalian ini masih sekolah. Belum tau dunia luar sekejam apa. Saya kasih saran saya aja, kamu lanjutin hubunganmu sama temanmu itu. Nanti saya buka media pers buat ngejelasin Sin bukan orang ketiga dari hubungan kalian. Toh, nggak ada buktinya juga kan selain kalian ke Pulau Seribu kemarin?"

Marvel tampak berpikir keras. Dia tidak menyetujui solusi ini. "Maaf, mungkin ada solusi lain? Orang sekolah pada tau kok, saya dan Pia dari dulu nggak pacaran, sebatas temanan aja. Pas saya pergi dengan Sin ke Pulau, itu di saat status saya masih single jadi Sin bukan orang ketiga dalam hubungan kami."

The Star of HollywoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang