"Berani banget dia ngelakuin itu ke lo! Gue harus kasih dia pelajaran." - tutur seorang pencinta Pia secara diam-diam.
⭐⭐⭐
Gadis berambut bob itu tampak duduk gelisah di dalam Cafe. Alunan musik Jazz tidak mempan untuk menenangkan dirinya. Ia memang sengaja datang lebih awal daripada waktu yang dijanjikan untuk makan malam di sana. Dia yang doyan makan dalam sekejap menghabiskan piring yang berisikan Sphagetti. Kini meja yang ia tempati hanya tersisa kentang goreng, roti es krim bakar, serta segelas es capuccino. Gadis itu sibuk mengaduk gelasnya sambil menanti orang yang mengajaknya bertemu datang. Akhirnya, sosok yang ia tunggu masuk ke dalam ruangan.
"Sini." Pia melambaikan tangannya ke arah Marvel. Marvel tampak celingukan mencari seseorang. Orang itu adalah mata-mata ataupun orang yang diduganya wartawan. Setelah mendapatkan sosok dicari ... yang ternyata duduk di pojokan dengan koran menutupi wajahnya dan tutupan kamera yang ada di meja, barulah Marvel merasa tenang. Wartawan sudah datang. Ia dapat mulai berakting. Marvel berjalan menghampiri Pia dengan senyuman, tangannya membawa sebuket bunga mawar yang ia beli di toko bunga tadi.
"Umm ...." Pia tampak salah tingkah. Entah apa yang harus ia ucapkan sejak kejadian malam itu. Di sekolah mereka juga hanya saling sapa saja tidak banyak ngobrol.
"Strawberry milshake aja," ujar Marvel ke pelayan yang menghampirinya.
"Ini gue ada pesan snack, dimakan aja." Pia menawarkan makanan yang di mejanya untuk menghilangkan salah tingkahnya. Marvel menyomot salah satu kentang ke dalam mulutnya.
"Pia," panggil Marvel. Mimik mukanya dari tadi terlihat cukup serius.
"Iya?"
"Ini buat kamu." Marvel menyodorkan buket bunga mawar yang ia bawakan tadi kepada Pia.
Pia menerimanya dengan ragu-ragu. Rasanya campur aduk, antara bingung dan senang. Tingkah Marvel selanjutnya malah semakin membuat Pia bingung. Pria itu berdiri dan mendekati Pia. Dia membungkukkan kepalanya kurang lebih 90 derajat kemudian berbisik sesuatu kepadanya.
"Gue tau foto-foto di berita yang nyebarin itu ... lo dan Michele. Gapapa, gue akan ikuti permainan lo."
Perkataan Marvel membuat bulu kuduk Pia berdiri. Gadis itu membelalakan matanya. Belum sempat memberi respon lebih lanjut, Marvel menarik Pia hingga Pia berdiri. Buket bunga yang dipegang Pia, terpaksa ditaruh dulu ke kursi hingga kini mereka saling bertatapan.
"Maaf, jika aku pergi dengan wanita lain membuatmu cemburu. Aku janji tak akan melakukannya lagi. Tolong jangan bersikap dingin lagi. Aku baru sadar betapa pentingnya dirimu dalam hidupku. Pia, kita balikan ya?" tanya Marvel. Dia tersenyum dengan penuh makna. Orang-orang seisi Cafe mulai bersorak ria melihat sejoli itu.
"Marvel, lo--"
Cup ....
Bibir Marvel mendarat sempurna ke bibir Pia. Kini bibir mereka menyatu. Mata Pia membuka lebar melihat wajah Marvel yang tepat berada di depannya. Hati Pia berdegup kencang, rasanya jantung gadis itu bentar lagi akan copot. Ini first kiss-nya!! Seharusnya bukan di situasi seperti ini. Seketika penyesalan terbesit di benak Pia. Seharusnya dia gosok gigi dulu sebelum datang!!
Masih belum sempat merasakan bibir Marvel dengan dalam, pria itu memberhentikan ciumannya. "Kita balikan ya, Sayang?" tanyanya kemudian.
Seisi Cafe heboh menyoraki mereka. Ada yang bersiul, ada yang meneriaki setuju, ada juga yang bertepuk tangan.
Entah keberanian darimana yang menyerang Pia, gadis itu melingkarkan tangannya ke leher Marvel dan mendekati lagi bibirnya ke bibir Marvel dengan mantap. Ia ingin merasakan kembali ciuman itu. Ciuman yang tidak akan dilupakannya seumur hidup ini. Pia mencoba untuk mencium dengan gairah. Setelah beberapa detik kemudian, Pia menyelesaikan ciuman itu. Dia memeluk Marvel dengan erat. "Iya. Kita balikan," ucapnya dengan tersenyum haru. Dia sudah tidak peduli lagi apakah Marvel benar mencintainya atau bukan. Yang dia tahu saat ini adalah dia harus mengikat Marvel dengan sebuah hubungan, demikian lama kelamaam Marvel pasti akan mencintainya dengan tulus.
![](https://img.wattpad.com/cover/165055663-288-k505193.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Star of Hollywood
Teen FictionSiapa yang tidak kenal dengan Chintya Lauren? Seorang aktris dan model blasteran, memiliki darah Eropa di dalam darahnya. Dalam waktu kurang lebih 2 tahun, ia berhasil memejengkan namanya di berbagai film, drama maupun iklan di Indonesia. Meski demi...