Chapter 4

31 6 0
                                    

Story Written by:
The third team of @Author_Project
Orchidaceae Writer Group
Enjoy the story!
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Haurey kembali ke apartemen nya pada sore hari. Dia melihat Michel duduk di sofa di tengah ruangan dengan ekspresi rumit.

"Bagaimana?"

Michel menoleh saat mendengar suaranya.

"Tidak ada yang mencurigakan di kamar itu."

Haurey mengangguk pelan. Dia datang dan ikut duduk di sofa.

"Can i come?" ada nada antusias dalam kalimat Haurey.

"No."

"Please!"

Michel melihat Haurey dengan serius, dia tidak ingin melibatkan manusia dalam hal ini. Dia tahu manusia tidak seharusnya terlibat dalam urusan mereka.

"You can't get involed."

"Why?" Haurey bertanya dengan kecewa.

Michel diam untuk waktu yang lama. Haurey yang tidak mendapatkan jawaban untuk waktu yang lama dengan cemberut berkata. "Padahal aku sangat ingin membantu. Roh itu sudah memakan banyak korban. Sekarang dia bisa di musnahkan, bolehkah aku ikut membantu mu?"

Haurey berusaha dengan keras membujuk Michel. Michel hanya diam dalam waktu ini.

"Kamu baru menjadi manusia, mungkin ada beberapa hal tentang manusia yang tidak kamu mengerti?"

Mendengar ini, Michel berpikir itu ada benarnya.

Melihat ekspresi Michel yang seperti mempertimbangkan ucapannya, Haurey semakin bersemangat membujuk nya.

"This meeting of us is fate, aku juga diberi kemampuan khusus ini."

"But you'll be in trouble, tidak baik bagi manusia untuk sering berinteraksi dengan roh. Apalagi roh jahat." Michel mengatakannya setelah lama berpikir.

Haurey cemberut mendengar jawabannya.

"Ayolah Michel. I want to help you."

Michel menatap Haurey lama, mungkin dia benar. Dia memang malaikat tetapi tugasnya hanya mengantarkan roh, ada beberapa hal tentang manusia yang dia ketahui tetapi untuk benar-benar tahu kehidupan manusia seperti apa yang mereka lalui dia memang kurang dalam hal ini.

"Fine." Pada akhirnya Michel setuju, Haurey bersorak di dalam hatinya.

Pada malam harinya Michel dan Haurey menyelinap kembali ke lantai 8 dan masuk ke ruangan tempat wanita gaun merah.

Ruangan itu gelap dari celah-celah korden yang terbuka cahaya rembulan menyelinap masuk tetapi cahayanya tidak cukup untuk menerangi seluruh ruangan.

Ruangan itu sangat sunyi, ada aura yang berbeda yang melingkupi nya, itu terasa agak dingin.

Mereka berdua bersembunyi di kegelapan menunggu wanita gaun merah datang.

Setelah lama menunggu Haurey memeriksa handphone nya lalu menoleh ke luar jendela.

"Aku pikir dia hanya menarik mangsa di malam bulan purnama." Haurey berbisik pelan pada Michel.

Michel menoleh. Melihat wajah Michel yang seakan menyuruhnya untuk terus menjelaskan Haurey lansung berbisik, "Semalam adalah malam bulan purnama, korban-korbannya yang meninggal sebelumnya juga pada malam bulan purnama walaupun ada beberapa korban yang tidak di malam bulan purnama. Korban yang tidak di malam bulan purnama tidak mati mereka hanya kehilangan kewarasannya."

Three World Conflict [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang