Epilogue

35 7 0
                                    

Story Written by
The third team of @Author_Project
Orchidaceae Writer Group
Enjoy the story!
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°


Haurey POV

Michel benar, saat ia bilang 'kita tak akan pulang larut' saat sampai kembali ke dunia nyata ini, waktu baru menunjukkan pukul 09:15. Aku tak yakin, karena aku hanya sempat melihat waktu saat Morina sudah mengantarku pulang. Aku cemas ... apa yang akan terjadi? Apa ia akan baik-baik saja? Haruskah aku kembali kesana menemaninya? Aku tak tahu.

Aku duduk di sofa setelah lelah berjalan mondar-mandir. Aku langsung mengganti pakaianku ke piyama dan segera merebahkan tubuhku di kasur, cukup lama aku menatap langit-langit sampai akhirnya aku berhasil tidur.

Pagi harinya ....

Jam alarmku berbunyi menunjukkan pukul 07:00, aku segera bangun, mandi, mengganti pakaian, dan sarapan dengan cepat. Aku ingin kerumah sakit secepatnya. Baru saja aku akan berangkat ponselku berbunyi. Morina menelepon.

"Hello?"
"Haurey ... umm ... kamu datang bekerja kan?"
"Umm ... a-aku, i-iya aku baru saja akan berangkat," ucapku dengan gugup.
"Oh baguslah ... pekerjaanmu sudah agak menumpuk, datanglah aku akan membantumu. See you!" balas Morina
"Yeah, see you ..." akupun mematikan ponselku dan menghela napas panjang.

Mungkin aku bisa kerumah sakit nanti saja, lagipula mereka belum menghubungiku sama sekali.
Aku berangkat dengan mobil dan sampai dengan cepat. Benar saja, pekerjaanku banyak tapi, senang Morina mau membantu. You're my best friend Morina!

Saat jam istirahat, teman-teman sekantor mulai menghujaniku dengan pertanyaan mengenai Michel. Jelas aku tak bisa bilang pada mereka dia terluka parah karena pedang raja iblis ... tidak!

Jadi aku buat karangan, kubilang kami baru pulang belanja dan ada sebuah truk dengan supir tengah mengantuk menabrak kami, aku selamat karena yang menyetir adalah Michel dan aku dikursi belakang. Mereka semua percaya dan turut prihatin. Yah, aku senang mereka mudah di bohongi.

Pulang kerja, akhirnya! Tapi aku tak sebebas yang kukira, pekerjaanku tetap banyak jadi aku harus lembur. Ya tuhan! Kapan ini akan berakhir?!

Tapi yah, tetap kuselesaikan juga. Saat aku baru saja akan berangkat ke rumah sakit, ponselku berdering. Nomor tak dikenal ....

"Hello? Who is this?"
"Oh Haurey, aku senang kamu menjawab, ingat aku? Alec." ucap seorang gadis dari seberang telepon.
"Alec? Ada apa?" Aku mulai lega karena dia sepupuku.

"Umm ... tak keberatan jika kami berkunjung?"
"Oh ... tentu, kapan?"
"Malam ini! Kami akan segera sampai ke apartemenmu! Kalau begitu sampai bertemu!" jawab Alec dengan bersemangat dan langsung mematikan ponselnya. Argh! Oke, aku bisa kesana besok, kuharap begitu. Aku sampai di apartemenku sebelum mereka sampai.

Aku segera bersih-bersih, dan 15 menit kemudian mereka sudah disini.
Kami mengobrol lama sekali. Ada paman, bibi, dan tentu saja Alec dan adiknya. Yah kami makan malam bersama dengan masakan bibi, bermain permainan dengan adik Alec dan mendengarkan kisah paman sebagai seorang veteran. Syukurlah mereka tak menginap, hanya sekedar mengunjungiku.

Saat aku melihat jam ... pukul 10:00. Yah, habis sudah masa berkunjung kerumah sakit, jadi aku pergi tidur.

Pagi harinya ... lagi

Aku berangkat kerja dengan cepat, jadi hari ini aku bisa ke sana. Benar saja, hari ini aku pulang cepat. Aku bergegas kerumah sakit. Aku turun dari mobil menuju rumah sakit, berlari kedalam dengan tergesa-gesa, entah kenapa tapi aku berharap bisa melihat Michel, dalam keadaan sadar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Three World Conflict [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang