Story Written by
The third team of @Author_Project
Orchidaceae Writer Group
Enjoy the Story!
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°"Yah bukannya itu bagus?"
Michel hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Kalau begitu, ayo pulang semua petualangan ini melelahkan dan aku sudah sangat lapar, bagaimana denganmu?"
"Tidak terlalu."
Mereka berduapun kembali ke apartemen Haurey dengan naik taksi.Sampai di apartemen
"Home sweet home!" Seru Haurey memasuki apartemennya dan langsung merebahkan tubuhnya di atas sofa. Michel yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Dari awal sudah kukatakan kamu tak perlu ikut," ucap Michel sambil duduk dilantai disamping sofa karena Haurey tak memberinya ruang.
"Kamu pasti bercanda! Itu tadi seru sekali! Yah walapun menguras banyak energi sih hehe," Haurey terkekeh."Kamu yakin pekerjaanmu tak terganggu? Kalau terlalu lelah kerjamu akan berantakan," ujar Michel yang juga terlihat lelah.
"Hei? Sejak kapan kamu mengerti soal kinerja atau produktifitasku? Dasar manusia langit," gerutu Haurey kesal.
"Sejak aku melihatmu bekerja. Itu dia jawabannya.""Begitu ya, baiklah aku akan buatkan kita makan siang." ucap Haurey bangkit dari posisi berbaringnya.
"Terserah kamu saja."Merekapun menjalani hari itu seperti biasa.
Mengobrol, Haurey yang masih harus mengajari Michel beberapa hal, dan hal lainnya.2 hari kemudian
Haurey baru saja pulang kerja dengan wajah lelah dan berkeluh kesah.
"Hari ini aku menghadapi terlalu banyak kertas," gerutu Haurey saat membuka pintu dan menemukan Michel duduk di sofa sambil membaca buku.
"Selamat datang kembali. Kamu kelihatan tidak bersemangat, ada apa?" Michel penasaran."Huft, i'm tired ... and bored." jawab Haurey duduk disamping Michel dan bersandar kebelakang.
"Why?" tanya Michel lagi.
"Pekerjaan sangat menumpuk tadi yah walaupun sudah selesai sih, dan kamu sama sekali belum membutuhkan bantuanku untuk menangkap arwah penasaran manapun," jawab Haurey dengan wajah kesal."Bukankah itu hal bagus? Kamu jadi punya banyak waktu istirahat. Dan lagipula aku baru saja menangkap 1 tadi. Seorang arwah penasaran jalanan yang sangat mudah diajak suka rela." Jelas Michel.
"Heeee...that's not fair.""Kuharap sesuatu terjadi," pikir Haurey. Haureypun mengambil remot dari atas meja dan menyelakan tv lalu menonton channel berita.
'BREAKING NEWS'
"3 ORANG SISWI DI TEMUKAN TEWAS DI NET STREET HIGHSCHOOL. MEREKA DITEMUKAN TEWAS DENGAN KONDISI MENGENASKAN DI RUANG KLUB MUSIK SEKOLAH TERSEBUT. BARANG-BARANG YANG ADA DIRUANGAN ITUPUN HANCUR BERANTAKAN. TAK ADA SAKSI MATA ATAS PEMBUNUHAN MENGERIKAN INI SEHINGGA PARA POLISU MASIH KESULITAN UNTUK MELACAK PELAKUNYA." Jelas pembawa berita tersebut. Ia pun melanjutkan,
"KAMERA CCTV DARI RUANG MUSIK TERSEBUT ERROR SAAT AKAN MEMUTAR REKAMAN TEPAT PADA SAAT PEMBUNUHAN ITU TERJADI.""Mengerikan sekali," gumam Haurey yang menonton dengan serius. Michel menatap penjelasan berita itu dengan tatapan tajam.
"Haurey." Panggil Michel.
"Hm?"
"Kamu lihat bayangan putih yang lewat di rekaman rusak itu?" tanya Michel tak mengalihkan pandangannya dari televisi.
"Iya, memang kenapa?""Hmm...sepertinya keinginanmu agar ada sesuatu terjadi jadi kenyataan. Kita baru saja menemukan roh lain yang harus dibawa pulang." ujar Michel tersenyum kearah Haurey.
"Apa?! Sungguh?!" Seru Haurey dengan sangat bersemangat.
"Iya iya tentu. Dan kelihatannya dia cukup kuat, membunuh 3 orang dalam semalam bukan hal mudah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Three World Conflict [TAMAT]
Fantasy"Aku ... gagal ...." "Aku harus ... harus menebusnya ...." Michel Light seorang malaikat pengantar roh telah gagal menjalankan misinya mengantar roh penasaran yang memiliki dendam, sehingga membuat dirinya harus kehilangan jabatan dan dilempar kebum...