Three World Conflict [TAMAT]

Chapter 25

Story Written by
The third team of @Author_Project
Orchidaceae Writer Group
Enjoy the story!
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Setelah melihat iblis yang merubah bentuknya menjadi sangat menyeramkan membuat Michel goyah.

"Haha. Kau takut ternyata," ucap Demon.

Demon, dia adalah panglima perang raja Alucard, dia adalah orang kepercayaan raja Alucard.

"Aku tidak takut denganmu, meskipun kau berubah wujud sekalipun." Michel menyerang dengan rantai dari tangannya.

Rantai itu tidak bisa menembus tubuh Demon, "Bagaimana rantaiku tidak berfungsi?" Michel heran.

"Haha, kekuatanmu itu payah. Kau tidak tahu seberapa kuatnya aku." Demon meledek.

"MATI KAU!" Michel mencoba menyerang dengan kekuatan yang sama tapi sama sekali tidak berhasil.

"Rasakan ini!" Demon mengeluarkan kekuatannya bola-bola api yang membuat Michel terpental.

Haurey sangat khawatir dengan keadaan Michel yang lemah. Haurey memikirkan sebuah cara dan Michel terus melawan.

***

Haurey tiba-tiba mempunyai ide bagaimana cara melawan Demon di dunia ilusi ini.

"Ah, kenapa tak terpikirkan olehku." tiba-tiba Haurey mempunyai ide.

Haurey mengambil ranting dari pohon yang sudah dirobohkan Michel saat marah tadi membakar semua hutan.

Michel dengan wajah lelah dan napas tidak beraturan mencoba bangun dari jatuhnya.

"Hey, Michel tangkap ranting ini. Anggap saja itu pedang yang sangat kuat."

"What do you mean? ini kan hanya ranting." Michel bingung

"This is all ilusion, remember? Anggap saja semua ini tidak ada apa-apanya. Cuman kamu yang kuat."

Michel menangkap ranting itu dan membayangkan kalau ranting itu adalah pedang terkuat. Digenggamnya erat dengan dua tangannya dan di arahkan ke Demon. Tetapi Demon mendakak menjadi seribu bayangan. Michel bingung mencari mana yang asli.

"Tutup matamu, arahkan pedang itu lurus ikuti kata hatimu."

Michel menuruti perkataan Haurey.

'Jrusss ...'

Pedang itu menancap tepat pada tubuh Demon yang asli.

Demon berteriak kesakitan.

"Kau hebat, kau bisa mengalahkan dunia ilusi ini!" Suara demon terlihat kesakitan.

"Hah, sekarang siapa yang lemah?" ejek Michel. "Cepat keluarkan kami dari dunia ini!" perintah Michel.

"Haha, sampai matipun aku tak ingin memberi tahu."

"CEPAT KATAKAN ATAU AKU AKAN MENGIRIMMU KE NERAKA SEKARANG JUGA!" Seru Michel dengan nada keras.

"Aku akan memberi tahu," ucap Demon pasrah.

"KATAKAN!" bentak Michel.

"Kalau kau ingin keluar dari sini dan mengalahkan raja Alucard, kau harus mengumpulkan 3 pusaka untuk menghancurkan hati raja Alucard." jelas Demon. "Yang pertama pedang yang kau bawa itu, kedua cermin keabadian dan ketiga ..." Demon menghembuskan nafas terakhirnya.

"Katakan!" Michel mengguncangkan tubuh Demon. Dan tiba-tiba tubuh Demon hangus terbakar dan berubah menjadi abu.

"Apa yang dia katakan?" tanya Haurey.

"Dia hanya menyebutkan dua benda pusaka yang bisa memusnahkan raja Alucard." ujar Michel dengan geram.

"But, we didn't even know where are we right now, how do we suppose to find it?"

Karena Demon yang menguasai dunia ilusi dan mati. Tiba-tiba dunia itu hancur, Michel dan Haurey berlari karena takut tertimpa reruntuhan bangunan di sana.

***

Michel dan Haurey tiba-tiba berpindah tempat dengan sendirinya. Tempat yang sangat sepi  disekitar hanya ada bebatuan, gurun pasir dan udaranya sangat panas. Tidak ada tanda-tanda kehidupan disekitar situ.

"Kita sekarang ada di mana?" tanya Haurey kebingungan dan memperhatikan sekitar.

"What is this? What kind of game is this?" Gerutu Michel.

"Alucard kau benar-benar membuatku ingin membunuhmu sekarang!"

"Tenang, sabar dulu. Kita harus mencari cara untuk bisa mengumpulkan dua benda pusaka itu."

"Tetapi, benda yang ketiga ... " sanggah Michel.

"Kita harus mencari benda kedua itu dan memecahkan misteri ini, pasti ada caranya."

Michel menghela napas panjang, walapun ia masih geram dengan semua ini.
"What's wrong with you? Kamu jadi pemarah sekali ..." tanya Haurey yang heran melihat sikap Michel berubah drastis.
"Karena mereka jadi menarikmu ke masalah ini juga! Ini harusnya jadi urusanku sendiri." Celutuk Michel.
"Tenanglah, dari awal aku tau semua ini akan ada resikonya. Aku kan juga ikut menghancurkan persambahan mereka."

Michel memasang wajah datar, Haurey langsung diam, dia sering dilanda bingung kalau harus berhadapan dengan Michel yang sedang kesal.

Tiba-tiba sekeliling mereka hancur seperti kaca retak dan mereka telah berpindah tempat kembali ke dunia nyata.

"Mungkin kita bisa cari petunjuk di sekitar sini," pikir Michel.

To be continued....
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Orchidaceae Writer Group :
List akun wattpad
1. @NazwaMeiStars
2. @jeon_vna
3. @kh_ara05
4. @Adezulkarnaen
5. @indahros6