Chapter 16

12 4 0
                                    

Story Written by
The third team of @Author_Project
Orchidaceae Writer Group
Enjoy the story!
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Setelah mencari keseluruhan tempat, Michel dan Haurey tetap tidak bisa menemukan tubuh Airin.

"This is not making any sense." Raut wajah Michel sangat serius.

"Kenapa?" Haurey mendekati Michel yang berdiri di tengah ruangan.

"Jika jasadnya hanya di sembunyi kan oleh Nesya itu akan mudah di temukan. Tetapi sepertinya seseorang membawanya pergi, dia tidak bisa hanya sekedar manusia. Disini juga ada aura roh lain."

"Yeah, you're right, Sekarang bagaimana?"

"Aura ini samar, aura ini juga ada di roh Asha waktu itu."

"Jadi itu mungkin orang yang sama, kan?" Haurey menebak.

"Bisa jadi." Michel menganggukkan.

Airin muncul di dekat mereka. "How is it going?"

"Seseorang menyembunyikan nya, orang itu bukan hanya sekedar manusia." Michel menjawab.

"Bagaima mungkin?" Airin merasa kecewa.

"Kamu tenang saja kami pasti akan membantu mu menemukan tubuh mu." Haurey mencoba menenangkan dan menyakinkan Airin ketika dia melihat matanya yang kecewa dan sedikit kecemasan melintas di sana.

"Aku bisa mengirim mu kembali ketempat mu seharusnya dan kami pasti akan menemukan tubuh mu." Michel menatap Airin dengan tegas.

"Tidak. Aku akan tetap disini sampai tubuh ku ditemukan."

"Kamu bisa tetap disini tetapi waktumu terbatas. Kami tidak bisa menjamin kapan tubuh mu akan ditemukan."

"Aku akan tetap disini." Airin berkata dengan penuh tekad.

"Kamu hanya bisa tinggal disini selama 49 hari setelah itu jiwa kamu akan hancur dan tidak akan bisa ber reinkarnasi. Kamu yakin akan tetap tinggal."

"Ya. Sangat yakin." Airin menjawab dengan sungguh-sungguh.

"Airin..." Haurey mencoba membujuk.

"Aku susah putuskan." Airin memotong kalimat Haurey.

Haurey menghela nafas. "Baiklah."

"Ayo kembali."

***

Mereka telah mencari selama berhari-hari.

"Sepertinya ini memang sang Raja yang Asha maksud, tapi raja yang mana? Siapa?" pikir Michel.

"Bagaimana? Kita telah mendatangi semua tempat yang kira-kira berhubungan dengan Nesya dengan bantuan Airin tapi tetap tidak ada petunjuk." Haurey menopang dagunya.

Ruangan itu hening. Michel dan Haurey sama-sama tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing.

Haurey mengutak atik ponselnya. Dia menghela nafas, "uwaah, tempat ini indah banget."

Haurey menatap gambar yang baru saja dikirim oleh teman kerjanya di grup chat karyawan.

"Michel lihat." Haurey menunjukkan ponselnya pada Michel.

Michel melirik sedikit ke ponsel Haurey. Dia tiba-tiba bergegas mengambil ponsel Haurey dan memandangnya dengan serius.

"Dimana tempat ini?" Michel bertanya dengan serius matanya masih tertuju pada gambar di ponsel Haurey.

Three World Conflict [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang