Chapter 14

17 4 0
                                    

Story Written by
The third team of @Author_Project
Orchidaceae Writer Group
Enjoy the Story!
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Michel tampak berpikir keras ia bingung, kakak Asha yang membuat ia seperti ini? Sesuai penjelasan Asha, kedengarannya memang begitu.
"Kamu baik sekali mau memeluknya seperti itu," ucap Haurey masih fokus menyetir.

"Yah, sudah tugas kami para malaikat untuk baik pada manusia. Masa lalunya begitu kelam, di kekurangan kasih sayang," jelas Michel masih dengan datar.

"Yeah, you're right, not all the humans use their heart properly," balas Haurey.
"Jadi kita akan mencari kakaknya Asha besok?" tanya Haurey.
"Aku harap begitu, tapi kalau tak bisa kita bisa menundanya untuk sementara waktu." Jawab Michel.
"Kamu lelah?"
"Tidak juga, tapi yah rasanya kepalaku agak sakit menggunakan mataku terus menerus."

Merekapun sampai di apartemen Haurey. Setelah parkir merekapun masuk ke gedung itu.

"Hei, kita istirahat dahulu."

"Yeah sure."

Michel dan Haurey pun memasuki apartemen nya, sekarang kamar mereka berpisah sebab Michel sudah memesan kamar disebelah Haurey.

"Hmmm, Michel kenapa ya? Ahh ... lebih baik aku tidur."

Michel tampak duduk di depan jendela melihat awan yang indah.

"Indah sekali."

Michel dan Haurey selama beberapa hari tak menemukan kasus ia hanya bertemu sama roh-roh yang baik dan lucu, seperti roh anak kecil yang berkeliaran di taman dan tak melakukan apa-apa dan beberapa roh baik lain yang dengan sukarela untuk pergi ketempat mereka yang seharusnya.

***

Tiga hari kemudian.

"PEMIRSA, SEORANG WANITA TEWAS MENGENASKAN DI DALAM RUMAHNYA, TAK TAU APAKAH IA DIBUNUH ATAU BUNUH DIRI, TAK ADA SIDIK JARI DISAANAH, KEPOLISIAN PUN SEGERA MELAKUKAN IDENTIFIKASI TERHADAP KORBAN."

Michel tampak meneliti berita tersebut, ia menemukan kejanggalan.

"Hmmm ... sepertinya ia dibunuh."

Tok ... Tok ....

"Yaa silakan masuk."

Pelayan apartemen pun akhirnya masuk mengantarkan makanan.

"Ini makanannya, tuan."

"Yaa, terimakasih."

"Baik, tuan."

Pegawai itu pun keluar kamar.

Michel tampak dengan lahap memakan semua makanan yang terdiri dari kentang goreng, ayam bakar, ayam goreng, dan jus mangga.

"T-tolong, T-to-tolong aku."

"Seperti suara wanita meminta tolong."

"Heii! Siapa itu!?" Michel agak berteriak.

"Keluar! Atau saya akan buat kamu keluar!"

Boom!! ...

"Astaga, who are you?" Ujar Michel dengan ekspresi terkejut.

"Tolong saya, temukan mayat saya, hiks." Ucap roh seorang gadis yang ada di depan Michel. Ia adalah seorang gadis dengan usia kira-kira 17 tahun, berambut pirang pendek, dan seperti roh kebanyakan dia berpakaian putih.

"Haa? Bagaimana kamu tau kalau saya ...."

"Asha, she told me about you."

"Haa? Asha? Jadi, apa maumu, dan apa maksudnya temukan mayat mu?"

Three World Conflict [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang