~Chapter 2

72 20 0
                                    

Agatha Christie, wanita berambut sebahu, pintar, dan feminim adalah siswa kelas 10 SMA Guna Bangsa, di Jakarta Utara.

Hari ini adalah hari pertama Agatha masuk ke sekolah barunya. Ia berada di lapangan sekolah. Namun, ia bertemu seseorang yang tak asing baginya.

"Itu pria seperti aku kenal, deh, tapi di mana, ya?" tanya Agatha heran sembari berjalan.

"Hey, Agatha," sapa Riri temannya sambil memegang bahu Agatha.

"Eh, hai," balas Agatha menyapanya. "Kamu tahu gak? Itu pria yang sedang duduk siapa?" tanya Agatha sembari menunjukkan pria tersebut pada Riri.

"Setahuku sih, dia Kak Muhammad Iqbal Saputra, ketua Rohis itu, lho," ujar Riri menjelaskan pada Agatha.

"Ohh, ketua Rohis?" tanya Agatha lagi.

"Iyaa, Tha. Ya udah kita masuk ke kelas, yuk," tutur Riri sembari mengajak Agatha pergi dari situ.

Murid kelas 10 dikumpulkan di lapangan untuk diberikan arahan untuk mengenal lingkungan sekolah mulai dari guru, kakak kelas, dan sekitar sekolahan.

Akhirnya satu per satu anggota OSIS memperkenalkan diri mereka, termasuk Kak Iqbal karena dia Ketua Rohis harus ikut anggota OSIS.

"Nama saya Muhammad Iqbal Saputra kelas XI-MIPA 1, salam kenal semuanya," ucapnya sambil tersenyum simpul.

"Benar kata Riri, namanya Iqbal," batin Agatha dalam hati sambil menatapnya.

Saat acara sudah usai, bel tanda pulang sekolah pun berbunyi. Namun, Agatha menuju kantin sekolah dan melihat Kak Iqbal bersama teman-temannya sedang membuat tiktok.

Agatha sangat terkejut karena tak menyangka seorang Kak Iqbal yang terlihat dingin, ternyata begitu bobrok.

'Lho?? Itu Kak Iqbal, 'kan? Kenapa dia main tiktok? Bukannya dia dingin banget sikapnya?' batin Agatha dipenuhi pertanyaan bertubi-tubi dalam pikiran Agatha.

Agatha langsung pergi meninggalkan mereka dan pulang ke rumah. Di jalan, ia masih tertawa karena tingkah Kak Iqbal tadi.

"Hahahaha, seriusan aku ngakak banget, dia kok lucu banget sih," ucap Agatha sambil tertawa terbahak-bahak.

Ketika Agatha sedang menunggu angkot, tak lama angkotnya datang.

Agatha naik ke dalam angkot itu, selang beberapa menit tiba-tiba Kak Iqbal pun naik angkot yang sama dengan Agatha.

Degg!

'Duh, kenapa ada Kak Iqbal mulu, sih? Kenapa coba?' batin Agatha sambil salah tingkah tak menentu.

Terlintas di pikiran Agatha tentang kejadian yang ada di kantin, sontak membuat dia tertawa kecil. Kak Iqbal meliriknya dan mulai penasaran.

"Kamu, kelas 10 SMA Guna Bangsa ya?" tanya Kak Iqbal sembari menatap serius Agatha.

"I-iya, Kak," jawab Agatha gugup,"kenapa ya, Kak?" lanjut Agatha bertanya.

"Gak apa-apa, kamu jurusan apa?" tanya Kak Iqbal sembari membaca buku ditangannya.

"IPA, Kak."

Tiba tiba angkot itu mengerem mendadak sehingga Agatha terdorong di hadapan Iqbal dan mereka saling bertatapan satu sama lain.

'Aduh, ini makhluk apa sih? Gemes banget mukanya, rasanya pengen gue timpuk pake bantal' batin Agatha yang sedang menatap Kak Iqbal.

"Ehh maaf saya tidak sengaja," ujar Kak Iqbal sambil menjauhkan dirinya.

"Iyaa, gak apa-apa kok, Kak," jawab Agatha, 'lama juga gak apa-apa, hehehe' lanjut Agatha dalam hati.

IQHA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang