~Chapter 10

18 7 0
                                    

Selepas sepulangnya Kak Iqbal dari rumah Agatha, Agatha pun langsung diserang pertanyaan bertubi tubi oleh Mamanya.

"Tha beneran itu kakak kelas kamu, 'kan? Bukan pacar?" tanya mamanya bersemangat.

"Bukan, Ma," jawab Agatha meyakinkan Mamanya.

"Yakin?" tanya Mama Agatha tak percaya dengan jawaban Agatha.

"Tapi kamu naruh rasa, 'kan?" goda Mamanya.

"E-enggak kok gak ada rasa sedikitpun," jawab Agatha sedikit gugup.

"Masa sih? Kok pipinya merah?" tanya Mamanya sambil tertawa melihat anaknya cemberut.

"Ih apaan sih Ma, udah ah Agatha mau tidur dulu besok sekolah," kata Agatha lalu bergegas menuju kamarnya.

Saat sudah sampai di kamarnya Agatha berbaring sejenak sembari memainkan handphone-nya.

Tiba-tiba ada pesan dari Iqbal, Agatha pun segera membacanya.

Kak Iqbal
Makasih, ya udah nemenin aku malam ini.

Me
Sama sama, Kak

Kak Iqbal
Selamat malam, have a nice dreams.

Me
Malam juga kak, mimpi indah.

Selepas membaca pesan dari Iqbal Agatha pun segera menulis puisi untuk Iqbal di buku diary kesayangannya.

Terima kasih Tuhan telah mempertemukan aku dengannya
Aku merasa jadi wanita paling beruntung semenjak kenal megebal dirinya
Tolong jangan pisahkan kami, karena dia begitu berarti.

Jakarta, 6 Oktober 2019

Setelah Agatha menulis puisi, handphonenya pun berbunyi. Ketika Agatha melihatnya, ternyata ada notif dari nomor yang tidak dikenal.

+6281839107299
Heh! Awas aja lu deketin Iqbal.

Me
Maaf, ini siapa ya?

+6281839107299
Gue Kirana, gak usah sok polos deh, lu! Kalo lu berani deketin Iqbal, lu akan tau akibatnya.

Me
Maaf, Kak. Aku gak bermaksud untuk deketin Kak Iqbal, tapi aku dan Kak Iqbal memang sudah dekat.

+6281839107299
Gak usah belagu deh jadi orang! Sok kecantikan lu! Dasar cewe murahan!

Melihat kata-kata 'murahan' Agatha langsung merebahkan dirinya diatasa kasur. Ia begitu tertekan atas perkataan yang diketik oleh Kak Kirana.

"Kenapa sih? Hubungan aku dan Kak Iqbal banyak sekali rintangannya? Padahal aku hanya ingin dekat dengannya," lirih Agatha sambil menangis tak bersuara.

Agatha akhirnya memeluk bonekanya dan tertidur lelap.

IQHA (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang