Sesampainya di depan gang rumah, Agatha turun dari motor.
"Makasih ya, Kak. Kakak baik banget," ujar Agatha lalu menggendong tas sekolahnya.
Kak Iqbal hanya tersenyum dan terus menatap Agatha.
"Kakak akan jagain kamu dan gak mau kehilangan kamu." Kak Iqbal kembali menggenggam tangan Agatha dan menatapnya dengan serius.
"Eh, iya Kak. Aku juga akan selalu ada buat Kakak," ucap Agatha sembari melepaskan tangannya dari genggaman Kak Iqbal.
"Ya udah, kalau gitu Kakak pulang dulu ya, Tha," pamit Kak Iqbal pada Agatha.
"Iya, hati-hati di jalan ya, Kak," balas Agatha dengan melambaikan tangan.
Kak Iqbal pun pergi meninggalkan Agatha.
'Betapa beruntungnya aku bisa bertemu denganmu, Kak' batin Agatha seraya berjalan ke arah rumahnya.
Sesampainya di rumah, Agatha langsung mandi dan makan. Waktu menunjukkan pukul 18.00, Agatha menuju meja makan.
"Nak, gimana sekolah barunya? Banyak cogan, gak? Hahaha," ledek Mama Agatha seraya tertawa kecil.
Agatha yang sedang makan pun tersedak ketika mamanya meledeknya.
"Uhuk! Uhuk!"
"Ih, Mama jahil banget, deh," ujar Agatha sedikit kesal kepada Mamanya.
"Hehe, maaf sayang. Mama hanya bercanda," lanjut Mama Agatha seraya mengelus kepala Agatha.
"Iya, Ma. Ya, gimana ya, cogan? Agatha gak tahu cogan itu apa, wkwk," gurau Agatha kepada mamanya.
"Kamu sudah besar, Nak. Mama gak akan melarang kamu untuk dekat dengan siapa pun, asalkan jangan lebih dari teman atau sahabat, contohnya pacar. Hidup kamu masih panjang dan gak harus bahas percintaan, Nak," celoteh Mama dengan penuh kasih sayang.
"Iya Mama, siap. Aku juga 'kan ingin membahagiakan Mana dan Papa dulu," jawab Agatha dengan polosnya.
"Iya, ini baru anak Mama," jawab Mama Agatha dengan lembut.
Setelah Agatha selesai makan, ia pun mencuci piringnya.
"Selamat malam, Ma," ucap Agatha kepada mamanya seraya menuju kamarnya.
Setelah Agatha sampai di kamar, ia menulis sebuah quotes tentang Kak Iqbal.
"Ketika aku mencintaimu, aku yakin rasa ini tak pernah salah dan kamu adalah alasan yang tepat untuk membuatku bersinggah."
Jakarta, 02 Oktober 2019
Agatha pun tersenyum bahagia karena ia seharian bersama Kak Iqbal, lelaki idamannya.
"Walaupun kita banyak perbedaan, semoga aja tujuan kita bisa dipersatukan," ujar Agatha sembari memeluk bantal kesayangannya.
Agatha pun tertidur pulas dan keesokan harinya adalah hari Sabtu.
Agatha bangun dari tidurnya, ketika ia membuka handphone, tiba-tiba ada notif dari Kak Iqbal.
Kak Iqbal
Tha, hari ini ada acara gak?Me
Gak, Kak. Emangnya kenapa?Kak Iqbal
Mau lari sore bareng Kakak, gak? Sekalian malam mingguan hehe.'Malam mingguan? Apa boleh aku keluar malam?' batin Agatha sambil mondar-mandir dekat kasurnya.
Akhirnya, Agatha pun bergegas mandi dan bersiap-siap. Ia menuju ke ruang tamu untuk menonton televisi.
"Ma, Papa mau ketemu sama teman-teman lama Papa nanti sorean," ujar papa Agatha pada mama Agatha.
"Ya udah, Pa," jawab mama Agatha singkat.
"Mama mau ikut gak?" ajak papa Agatha kepada mama Agatha sembari menonton televisi.
"Hmm, boleh deh, Pa. Mama bosen juga di rumah," ujar mama Agatha mengiyakan tawaran papa.
Agatha yang sedari tadi mendengar perbincangan mereka pun membuka suara. "Pa, Ma, nanti sore juga aku mau pergi sama temen." Agatha mengambil secangkir air lalu minum.
"Temen? Yang mana?" tanya Papa seraya menatapku.
"Hm, itu ... Anu ... Temen Agatha, Pa namanya Kak Iqbal," jawab Agatha jujur.
"Asalkan orangnya baik sih gak apa-apa, Dek. Tapi ingat, jangan pulang terlalu malam," ujar papa Agatha menasehatinya.
"Iya, siap bosku," tutur Agatha pada Papanya.
Agatha pun menghabiskan waktunya untuk menulis.
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 15.00. Agatha membuka handphone-nya dan ternyata ada pesan masuk dari Kak Iqbal.
Kak Iqbal
Agatha, nanti Kakak jemput jam 4 sore ya.Me
Iya, Kak. Aku siap-siap dulu ya.Kak Iqbal
Oke, nanti Kakak kabarin kamu kalau sudah sampe depan gang rumah kamu, ya.Me
Ganteng doang jemput cewe depan gang😂Kak Iqbal
Iya, kakak masuk ke rumah kamu-_Me
Oke.Agatha pun lompat kegirangan karena baru kali ini ia diajak keluar oleh lelaki dan diizinkan oleh orang tuanya.
Agatha pun siap-siap untuk bertemu dengan Kak Iqbal. Ketika Agatha sedang berkaca di depan cermin, ada notif pesan dari handphonenya.
Kak Iqbal
Tha, Kakak udah di depan, nih. Dari gang ke mana Tha?Me
Lurus aja Kak. Nanti ada pertigaan belok kanan. Rumah aku nomor 23.Kak Iqbal
Oh, oke.'Duh, kalau Kak Iqbal kesini gimana ya? Apa respon Mama dan Papa?' ujar Agatha bertanya pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
IQHA (Completed)
Romance[Sudah terbit di Laskar Publisher, novel masih bisa di pesan lewat Shopee, link ada di bio profil.] Iqbal adalah lelaki yang taat akan ibadahnya. Namun, dia dipertemukan dengan sosok perempuan yang sudah, jelas-jelas berbeda dengannya. Berbeda keyak...