38 | JADI BERITA (REVISI)

46.3K 6.2K 379
                                    

Mia sama om Aiden balik, nih.
Ada yang kangen?

Bagi yg bukan follower akun penulis, mungkin kemarin nggak tau sebab hiatus 2 hari.

Penulisnya kena eye strain, sama gejala kurang piknik. Jadi capek pooollll.

Setelah istirahat, dapet semangat baru buat nerusin cerita. Lagi otewe tamat, nih.

Jangan ketinggalan komennya, ya! Itu salah satu yg bikin aku hepi dan semangat buat up!

Selamat baca, deh.

Note Tambahan: kayaknya emang ga afdol kalo nggak ada minim satu part yg nggak revisi. Soriiiii... Ada yg ketinggalan. Dodol banget ini.

SAMPE REVISI 2 KALI ASTAGA KURANG BEGO APA AKUUU!!

***

Kalau bisa, Mia ingin memecahkan piring ke kepala Clara saat itu juga.

Cewek itu menjengkelkan sekali.

"Lo nggak bosen apa ribut mulu ama gue?!" Semprot Mia ketika ia mendatangi meja trio siluman itu. Mereka bertiga memandangi Mia yang berdiri dengan wajah galak di samping meja mereka.

"Nah, kan kamu yang duluan dateng ke mejaku." Balas Clara. Kali ini dia tidak nyolot. Di mata orang-orang seisi kantin, justru Mia-lah yang memulai perkara. Perhatian semua orang sudah tertuju sepenuhnya ke arah mereka. Kedua tangan Mia terkepal karena menahan kesal.

Mia menghembuskan napas kasar sampai poninya terangkat ke atas. Ia menghentak kaki saat berbalik untuk kembali ke mejanya sendiri. Dia tidak mau ambil resiko untuk jadi pusat perhatian. Bagaimanapun, seisi rumah sakit tahu kalau dirinya adalah tunangan Aiden, si pemilik baru rumah sakit ini. Kalau sampai dia terlibat masalah di sini, maka nama Aiden yang akan rusak.

Isshh! Kesal sekali hati Mia. Jika Aiden sampai tahu Mia dapat masalah lagi karena video itu, lebih baik Mia beneran pensiun dari kehidupan sosial bermasyarakat, deh! Malu sekali dia kalau hidupnya sebagai calon pasangan Pangeran penuh cacat begini.

"Itu beneran kamu?" Tanya Dion ketika Mia sudah duduk kembali ke mejanya.

"Menurut lo?" Mia malah membentak. "Gimana caranya biar video itu nggak kesebar kemana-mana?" Ia mengacak rambutnya sendiri karena frustasi.

Alisa menepuk pundak Mia dengan heboh. "Telat, telattt! Videonya udah kesebar kemana-mana dari kemarin! Mana pake tagar Delavega Enterprises segala di captionnya! Kalo browsing Delavega Enterprises, pencarian teratas yang muncul malah video kamu. Cepet amat, ya? Ato kita yang telat taunya?"

Mia menenggelamkan kepala di atas meja.

Astaga.

Kalau cuma disebar ke group koas seangkatan sih tidak masalah.

Lah ini?

Semua media sosial! Mana segala nge-tag Delavaga Enterprises! Otomatis langsung dikaitkan ke Aiden lah! Belum lagi kalau sampai berita ini menyebar ke Alois. TV nasional di sana pasti membuat berita dengan tag line 'Calon Pengantin Pangeran Aiden Merupakan Gadis yang Doyan Berkelahi di Jalan'.

Mau jadi apa masa depan Alois nanti kalau dipimpin oleh seorang Putri yang barbar?

Mia frustasi.

trouble [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang