Sebaiknya bacalah ceritaku selagi on going. Karena kalau sudah tamat akan dihapus beberapa part 😙
Warning!!! Cerita dengan konflik ringan!!! Jangan terlalu berharap lebih. Kalau gak suka silahkan tinggalkan!!!
***
Arven ambruk di atas tubuh Aletta dengan sperma yang mengalir deras dalam kondom yang membungkus kejantanannya. Ini pertama kalinya dia merasakan kenikmatan yang teramat sangat hebat saat berhubungan badan. Dia seolah kecanduan ingin lagi dan lagi menggagahi Aletta dan membuat wanita itu lemas di bawah kuasa tubuhnya. Sayang sekali mereka harus berhenti karena Arven masih ada pekerjaan. Ini saja mereka sudah telat dan tadinya Aletta sengaja menghubungi Dokter Liam untuk meminta izin untuk keterlambatan mereka.
Baru kali ini Arven mengabaikan jam kerjanya hanya untuk bersenang-senang. Dan baru kali ini pula dia berani berhubungan seksual dengan anak salah satu dokter di rumah sakit itu. Dia benar-benar cari mati! Tapi rasanya kenikmatan yang dia dapatkan tadi benar-benar membuatnya merasa puas.
Arven bangkit dari atas tubuh Aletta. Dia melepas dan membuang kondom yang sudah penuh dengan spermanya itu. Dengan masih telanjang, dia memunguti pakaiannya yang berserakan di atas lantai dan membawanya ke kamar mandi. Arven memutuskan untuk langsung membersihkan dirinya sebelum dia kembali ke rumah sakit. Bisa gawat kalau ada yang mencium aroma keringat gara-gara apa yang mereka lakukan tadi.
Setelah selesai bersih-bersih, Arven pun keluar dari kamar mandi dengan sudah berpakaian. Sementara Aletta masih duduk di atas tempat tidur hanya dengan selimut yang menutupi bagian bawahnya. Lalu Aletta menyibak selimut itu dan melangkah mendekati Arven. Dia peluk Arven dari belakang.
"Makasih ya, sayang. Yang tadi itu benar-benar luar biasa," bisik Aletta di telinga Arven. Dia memang sudah pernah berhubungan badan dengan laki-laki lain. Namun dengan Arven rasanya lebih nikmat. Arven memiliki kejantanan yang cukup besar, Arven pula tahu bagaimana cara memuaskannya.
"No problem, aku juga menikmati yang tadi. Thanks, Aletta..."
Mereka berciuman lagi, namun hanya sebentar karena Arven langsung mengakhirinya. Mereka harus segera kembali ke rumah sakit.
"Kalau kamu mau lagi, aku siap kapan pun buat kamu, sayang...," bisik Aletta menggoda. Dia membawa wajah Arven ke payudaranya yang tak tertutup apa-apa. Senyumnya mengembang ketika Arven langsung mencium dan melumat puting payudaranya itu.
"Tentu, aku pasti ngehubungin kamu nanti."
Mereka pun melepaskan diri karena Aletta harus bersiap-siap. Sedangkan Arven menunggu seraya mengingat kejadian yang baru saja terjadi di antara mereka.
Aletta... Dia wanita yang berbeda dari yang sebelumnya pernah tidur dengannya. Arven langsung tertarik pada Aletta di pertemuan pertama mereka. Bahkan rasanya menyatu bersama Aletta benar-benar menakjubkan. Dia merasa ingin lagi dan lagi menyentuh wanita itu. Sepertinya malam ini dia tidak perlu ke klub untuk mencari kesenangan. Lebih baik dia mendatangi apartemen Aletta dan bercinta sepuasnya dengan wanita itu.
Di saat makan siang tadi, mereka sudah bertukar nomor ponsel. Aletta juga memberitahu Arven kalau dia tinggal sendiri di sebuah apartemen. Dan wanita itu memberikan alamat apartemen itu padanya. Rupanya ini maksudnya, agar dia bisa mendatangi Aletta kapanpun untuk berbagi kenikmatan.
***
Arven dan Aletta kini sudah tiba di parkiran rumah sakit namun masih berada di dalam mobil. Mereka saling pandang dan tersenyum. Hingga akhirnya wajah mereka kian mendekat. Benar saja, bibir mereka pun kembali bertaut. Arven merangkum bibir wanita itu ke dalam lumatan panasnya. Tangannya menekan tengkuk Aletta. Sementara tangan Aletta sendiri mengelus dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Agreement
RomanceWarning 21+ Arven (27 tahun) adalah laki-laki bebas yang tak suka terikat hubungan serius. Dia merupakan seorang dokter anak yang menyukai aktivitas membuat anak, namun tidak menginginkan kehadiran anak itu. Dialah laki-laki yang suka berkelana dari...