The Jerk Husband

8.7K 520 69
                                    

Perhatian!!!

Ebook yang asli hanya ada di google playstore. Jika kalian membeli atau mendapatkan ebook selain dari google playstore itu artinya BAJAKAN dan ilegal.

Untuk saat ini aku gak menjual pdf karena filenya ada di laptop. Dan kebetulan laptopnya lagi eror.

Sekali lagi dimohon dengan sangat untuk tidak membeli yang bajakan ya guys. Karena penulis ga akan dapat apa-apa dari hasil ebook bajakan 😢

Terima kasih buat yang sudah beli ebook original yah ♥️ Semoga rezeki kita semua semakin bertambah 🤲

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih buat yang sudah beli ebook original yah ♥️ Semoga rezeki kita semua semakin bertambah 🤲

Kalau ada typo bisa dikomen ya guys. Soalnya sudah diedit namun kadang masih suka kelewat.

***

Aletta tersenyum ketika mendengar Arven menggeram rendah seiring dengan pelepasan laki-laki itu. Dia merasa bangga karena bisa membuat Arven terpuaskan olehnya. Tangannya pun terangkat untuk mengelus dada bidang Arven.

"Kayaknya kalau gak make pengaman lebih enak deh, sayang. Gesekannya lebih berasa gitu," ujar Aletta mulai melancarkan aksinya. Dia ingin membuat Arven menyentuhnya tanpa pengaman dan membuang spermanya di dalam. Karena kalau dia hamil, Arven akan selalu terikat padanya.

Dari sekian laki-laki yang pernah dekat dengannya, Aletta merasa cocok dengan Arven. Laki-laki itu begitu potensial dan sayang jika dilepaskan begitu saja. Maka dari itu dia sedang berusaha mencari cara agar bisa memiliki Arven untuk selamanya.

"Sepertinya... tapi terlalu berisiko, Aletta," sahut Arven. Dia menyingkir dari atas tubuh Aletta seraya melepas pengaman yang membungkus kejantanannya.

"Kan bisa buang di luar, sayang."

"Aku gak mau ngambil risiko, Aletta. Takut lupa ngelepasinnya."

"Kalau pas aku masa gak subur gimana? Aku beneran pengen banget ngerasain kamu tanpa penghalang. Atau nanti aku yang pake kontrasepsi deh kalo kamu takut kita kebobolan," rayu Aletta lagi.

"Kita bicarain nanti ya, mending sekarang tidur dulu."

Aletta merasa kesal karena Arven tak langsung mengiyakan keinginannya. Namun, dia tidak patah semangat. Dia masih akan terus berusaha mencari cara agar Arven bisa membuatnya hamil.

***

"Arven gak pulang lagi?" tanya Damian ketika mereka semua berkumpul di meja makan untuk sarapan. Rasanya Damian tidak tahu harus bersikap bagaimana lagi pada Arven. Anaknya itu kian hari semakin bersikap keterlaluan. Dia jadi merasa kasihan dengan Naila.

Naila hanya diam dan tak menjawab pertanyaan papa mertuanya itu, karena tanpa dijawab pun mereka semua sudah tahu.

"Arven sudah benar-benar keterlaluan."

Naila hanya bisa pasrah dan bersabar dalam menghadapi Arven. Dia sudah mencoba mengingatkan Arven kalau apa yang dia lakukan itu salah, tapi Arven sama sekali tidak menghiraukannya. Sekarang dia hanya bisa berdoa agar hati Arven segera terbuka untuk bertaubat dan meninggalkan kesenangan dunianya itu.

Crazy AgreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang