Chapter 21. Rumor

7.9K 1.4K 292
                                    

Emot buat Zoya, dong?
Sebelum lanjut membaca kuy beri vote dan komentarnya....

***

Instagram : unianhar

Rumor tentang adanya perundungan di Atlanta semakin menyeruak. Hampir dari separuh siswanya mengetahui tentang rumor itu, tetapi tidak ada satu pun yang melapor. Mereka diam dan memilih untuk tidak ikut campur. Diam bukan berarti tidak peduli, hanya saja terkadang orang dituntut menutup mata dan mulut agar tidak terseret di dalamnya.

Untuk saat ini rumor itu belum sampai ke telinga anggota OSIS meski sekarang cukup heboh di sekolah. Tidak sedikit yang mengetahui siapa korban perundungannya dan siapa pelaku perundungan, sebab bukan hanya satu atau dua orang yang melakukannya.

Seperti di kelas Zoya, hampir setengah dari mereka membicarakan tentang rumor itu. Walaupun hanya satu dua orang yang penasaran sedangkan yang lainnya hanya abai. Menganggap rumor itu tidak benar. Siswa mana yang berani melakukan perundungan kecuali ingin dikeluarkan dari Atlanta.

Zoya meletakkan kamera di tangannya dengan kasar, lalu menoleh seraya melempar biji salak pada beberapa temannya yang membicarakan tentang perundungan sejak tadi. Dari awal datang sampai istirahat tiba, mereka terus membicarakan itu membuatnya bosan. Apalagi saat ia belajar nge-vlog membuatnya terganggu.

"Zoy, lo apa-apaan, sih?" protes Rahma mengelus kepalanya sehabis kena biji salak yang Zoya lempar.

"Gue lagi kerasukan jin anti nge-ghibah jadi sebelum gue jambakin rambut kalian satu-satu sebaiknya jauh-jauh dari kursi gue!" sahut Zoya dengan nada mengancam.

Rahma menggeleng hendak menolak, "Ini kan kursi gu---"

Oaaaarrrh!

"ZOYA KOK LO JADI MACAN TUTUL?!" pekik Cacha---teman sekelas Zoya---menjauh kala Zoya baru saja mengeluarkan suara macan mengamuk. Chaca, Rahma dan kedua temannya menjauh sebelum Zoya menerkam mereka hidup-hidup.

"Ini baru macan tutul belum jadi macan beranak," kata Zoya menaikkan kedua tangan di samping wajahnya membentuk cakar binatang buas, matanya menyorot tajam dengan mulut terbuka menakuti keempat temannya.

"Katanya kerasukan jin anti nge-ngibah kok jadi macan?" protes Chaca bergidik.

"Ini arwah macan anti nge-ghibah tahu..., Oooaarrhhhh!" Zoya kembali mengeluarkan suara bak macan membuat keempatnya berlari menjauh. Sekarang Zoya dalam mode sintingnya.

Selepas kepergian mereka, Zoya menurunkan kedua tangannya lalu menetralkan ekspresinya. Bagus, harusnya sejak tadi mereka pergi sebelum menunggu Zoya mengeluarkan jurus macan tutulnya. Kalau tahu seperti ini sudah sejak tadi ia melakukannya. Jurus macan tutul sukses, lain kali Zoya akan mengeluarkan jurus Kuntilanak beranak.

Merasa roknya ditarik, Zoya menunduk melihat Keyra mendongak padanya, "Cuma mau ralat, ini kursi gue bukan kursi lo." Tidak sedikit pertengkaran terjadi disebabkan adanya orang mengakui milik orang lain.

Zoya berdeham, duduk meraih kamera milik Keyra yang sempat ia letakkan kasar di meja. "Yuk lanjut!" ucapnya semangat 45.

"Kok mati?" tanyanya memencet tombol power pada kamera itu.

"Lo yang mantiin."

Zoya menoleh tidak mengerti. Keyra tersenyum getir merebut kameranya sebelum berucap, "Lain kali belajar nge-vlog modal sendiri ya!" Keyra memeluk kameranya lalu meninggalkan Zoya yang terdiam. Apa Zoya membuatnya rugi lagi?

Keyra sekarang pergi. Tinggal Zoya sendirian. Mereka yang tinggal di kelas tidak sejalan dengan pikirannya, Zoya memilih mencari orang yang sepemikiran dengannya. Jason sibuk dengan tim basketnya, Arsyad keluar bersama Erlan dan Orion sibuk di ruang OSIS.

ZORION (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang