Chapter 33. Kejadian Tak Terduga

7.8K 1.3K 353
                                    

Ketemu lagi bersama Zoya si gadis shalehah dan tentunya dengan cerita absurdnya. Emot buat Zoya mana?

Info : Untuk pembelian buku ZOYA dan SISTER COMPLEX kalian bisa langsung ke Shopee ulfhashopbooks, keduanya ready dan stok terbatas. Dan untuk buku INCREDIBLE BROTHERS masih bisa dipesan diberbagai toko buku online, dapatkan buku Keluarga Thomas !!!

***

"Lo masih ngambek? Kayak cewek aja lo, Jas." Arsyad berdecak melirik Jason yang duduk menyamping ke arahnya seraya memeluk tas barunya. Sejak jam pertama sampai jam istirahat tiba cowok itu tak kunjung melepaskan tasnya begitu saja.

Jason tak terima dengan perkataan Arsyad hendak protes kala pelaku kejahatan yang duduk di depan kursinya berdiri. Setelah apa yang dilakukannya pagi ini, tuyul menjelma sebagai manusia tak berakhlak itu tidak meminta maaf, bahkan tak ada raut bersalah di wajahnya.

"Kak Jas---"

Jason membuang pandangannya, mengabaikan gadis itu yang tiba-tiba menoleh padanya. Dia tidak akan meminta maaf, palingan pura-pura tidak ada yang terjadi sebelumnya. Jason tahu Zoya itu seperti apa. Dibalik wajah polosnya tersimpan jiwa-jiwa soiton yang bersarang di tubuhnya.

"Cie masih merajuk ngalahin anak perawan aja," kata Zoya sedikit membungkuk menoel lengan Jason.

Jason mengedikkan bahunya menghindar. "Nggak usah nyentuh gue!" tolaknya.

"Kenapa?" tanya Zoya polos.

"Ya lo pikir sendiri kenapa."

"Jas, lo kayak gini bikin gue jijik, sumpah." Orion menoleh memandang Jason dengan ekspresi jijik.

"Ini....tas baru gu----"

"Lo udah ngasih tahu lebih dari sepuluh kali," sela Orion.

"Kami tahu itu tas baru. Lo kayak gini cuma mau pamer, kan?" Arsyad menabok lengan Jason.

Jason memegang lenganya dengan ekspresi cengo. Pamer? Kapan Jason ingin pamer. Tidak sama sekali, sedikit pun Jason tidak pernah mau melakukannya. Jason di sini korban tapi kenapa dirinya yang malah di pojokkan?

"Syad, gue korban, tega banget lo nuduh gue pamer? Ini tas baru gue yang paling berharga, lo tahu sendiri, ini hadiah pertama dari nyokap sejak SMA karena berhasil masuk dua puluh besar di kelas. Buat dapatin ini gue sampai mimisan karena belajar tiap malam tahu, belum rambut gue rontok, belum lagi otak gue berasa pan---"

"Maaf."

Jason sontak menoleh pada Zoya yang masih berdiri. Gadis itu meringis menatap Jason merasa bersalah. Jason tentu kaget, begitu pun Orion dan Arsyad. Pasalnya gadis itu hampir tidak pernah mengakui kesalahannya dengan cara meminta maaf. Palingan berdalih dengan mengatasnamakan khilaf.

"Lo....minta maaf ceritanya?" perjelas Jason, masih dengan wajah tak percayanya. Zoya mengangguk dengan senyuman lebar.

"Tumben? Abis nonton ceramah lo?" Jason masih tak percaya.

"Adinda, lo nggak demam, kan?" Arsyad meletakkan punggung tangannya di kening Zoya.

"Kak Ori, Zoy abis ngomong aneh, ya? Kok mereka kayak kaget gitu?" tanya Zoya menunduk menatap Orion.

Orion yang sempat terkejut kini mendongak sembari menggeleng. "Mungkin karena Zoya tiba-tiba minta maaf."

"Emang aneh kalau Zoya minta maaf?"

"Nggak, ini cuma bikin kaget aja. Selama ini Zoya hampir nggak pernah bilang maaf kalau buat salah." Seingat Orion, Zoya akan meminta maaf kalau gadis itu benar-benar merasa terganggu. Apa jangan-jangan Zoya terganggu karena rajukan menjijikan Jason?

ZORION (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang