11 | Salah

9.1K 846 37
                                    

Pagi ini, ada pemandangan yang tidak biasa di meja makan saat aku dan mama sedang sarapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini, ada pemandangan yang tidak biasa di meja makan saat aku dan mama sedang sarapan.

Mata mama sembab dan bengkak. Jelas sekali kalau mama habis menangis. 

Hatiku langsung tidak tenang. Mama nggak pernah seperti ini seumur hidupku.

"Mama kenapa?" tanyaku, memecah keheningan.

Mama terlihat gelagapan, seolah kebingungan mencari jawaban.

Hidup berdua saja dengan mama sejak kecil membuat aku dan mama sangat akrab. Aku dan mama sudah berjanji bahwa kita berdua tidak akan menyembunyikan hal apapun dari satu sama lain. Jelas sekali saat ini mama sedang melanggar janji yang ia buat sendiri.

"Ada yang mama sembunyiin dari aku?"

Mama tidak kunjung memberikan jawaban.

"Siapa yang bikin mama nangis? Apa ... cowok yang waktu itu?"

Mama kini menghindari tatapanku.

"Is he ... my dad?"

Mama menghembuskan napas panjang. "Cha—"

"Yes or no?"

"Kamu nggak usah—"

"Yes or no?" tuntutku.

"No!" jawab mama lantang.

"Terus dia siapa? Kenapa Mama bilang aku sama mama nggak butuh dia? Emang dia beranggapan kita berdua butuh dia?"

Mama mengusap mukanya dengan frustrasi. "Udahlah, Cha. Dia bukan siapa-siapa. Dia suka sama mama. Dia ngerasa kamu butuh seorang Ayah. Biasalah. Orang kalau ngelihat single mom selalu kayak gitu pikirannya."

Aku mencoba membaca raut wajah mama, mencari sedikit tanda apakah mama berbohong atau tidak.

"Udah. Nggak usah kamu pikirin. Nggak penting."

"Nggak penting gimana? Mama ngaca nggak pagi ini?" Mama tampak kehilangan kalimat dan langsung kembali menghindari tatapanku. "Dia maksa mama? Aku takut mama kenapa-kenapa."

"Serius, Cha. Mama baik-baik aja. Nggak usah dipikirin, ya," mama menepuk tanganku sambil tersenyum.

Aku menyerah. "Pokoknya kalau ada apa-apa, kasih tau aku, ya," Aku menegaskan kepada Mama. "No secrets between us, right?"

Senyum mama terukir canggung. Kepalanya mengangguk kecil sebelum kemudian ia beranjak pergi, menaruh piring di dapur.

Aku terlalu mengenal mama untuk tahu bahwa ... she doesn't agree with me.


***


"Nona Deolinda! Hello! Do you hear me? I'm talking to you," seru Qiandra sambil melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku. "Across the water, across the deep blue ocean~" lanjutnya malah menyanyi.

INFIDELITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang