Author's note: Aku mohon banget buat yang udah baca dan mau baca ulang, jangan spoiler di kolom komen. Aku repost lagi bukan cuma buat pembaca yang udah baca, tapi buat orang yang belum sempat baca juga atau baru nemu ceritanya. Jadi, please. Jangan spoiler! Komen spoiler, akan langsung aku hapus.
***
"Gimana? Udah dapat sekolahnya?" Tanyaku pada Pasha di telepon.
Jam menunjukkan pukul 7 malam dan aku pun sudah malas memikirkan jam berapa di Inggris tempat Pasha berada. Aku sudah cukup tersanjung dan tersentuh Pasha kali ini mau menelponku duluan. Aku sedang rebahan di kamarku, membaca buku sambil menunggu Mama yang belum pulang ketika tiba-tiba Pasha menelponku.
Aku pikir-pikir, cuma satu yang bisa membuat Pasha bergerak.
Laki-laki lain.
Kayak anak bocah, ya? Kalau nggak ada yang minta mainannya, dicuekin aja. Sekalinya ada yang mau minta, langsung dipeluk kencang-kencang.
"Belum. Aku nggak minat." Pasha menjawab pertanyaanku.
"Kenapa? Kamu udah jauh-jauh ke sana, lho. Masa pulang dengan tangan kosong."
"Aku tetep nggak merasa harus S1 di sini. Kampus kita juga udah bagus. Kenapa harus ke Inggris?" Pasha terdengar kesal. "Aku bilang ke Mama kalau aku akan mempertimbangkan sekolah di sini untuk S2. Bukan S1. Terlalu buang-buang waktu kalau aku harus ngulang lagi di sini."
"Terus Mama oke?"
"Ya, dia kecewa, tapi akhirnya setuju."
Senyum kecil muncul di bibirku, "Jadi, kamu nggak bakalan ke Inggris sampai kita lulus kuliah?"
"Iya. Aku mau di Indonesia, aja."
Aku mendadak merasa senang dan tersenyum diam-diam. "Okay. Nice."
"Kamu senang?" tanyanya.
"Kamu?"
"Senang. Aku nggak perlu jauh dari kamu."
Aku mendengkus. "Gombal banget. Kenyataannya juga aku sering dicuekin."
Pasha menghembuskan napas panjang, "I'll be home in 2 weeks. Nanti tiap hari aku jemput kamu pulang kantor, deh. Biar nggak dibilang cuek lagi."
Aku tertawa mendengarnya, "Okay. Kita buktiin!"
"Okay, deal." balas Pasha dengan mantap.
Lalu aku dan Pasha sama-sama terdiam. Beberapa detik berlalu tanpa ada yang bicara. Sebelum aku menemukan topik berikutnya, Pasha memecah keheningan di antara aku dan dia.
"Kamu ikut, yuk." Ucapnya tiba-tiba.
"Ke mana?"
"Inggris. S2."
KAMU SEDANG MEMBACA
INFIDELITY
Romance[Bukabotol #1] Hampir setahun Icha berpacaran dengan Pasha, ia setia menunggu manusia es balok yang sangat dingin itu untuk menghangat dan mencair. Namun ironisnya manusia es balok itu baru mulai mencair ketika Icha membawa api dalam hubungan merek...