"Lo lagi berantem sama Dika?"
Aku yang baru saja merebahkan tubuhku ke atas kasur begitu sampai di hotel, langsung menoleh menatap Fresia—salah satu sesama anak magang di kantorku—dengan mata menyipit.
"Kenapa emang?" tanyaku dengan bingung.
"Tumben nggak berisik. Dari tadi di Soetta, diam-diaman aja gitu. Biasanya kaya Tom and Jerry incest."
Rasanya benar-benar cobaan harus pergi survey untuk outing kantor ke Bali bersama Dika padahal hubungan kami masih dalam status acak-acakan, tidak menentu.
Untung saja aku nggak pergi berdua saja kayak waktu ke India. Kalau iya, aku cukup yakin Pasha akan nekat minta ikut waktu aku izin ke dia kemarin.
"Sejak kapan Tom and Jerry saudaraan sampe bisa disebut incest?" kekehku menanggapi jawaban Fresia.
"Tahu, deh, tuh! Orang kantor nyebutnya gitu," Fresia ikut tertawa sambil mengangkat kedua bahunya santai. "Katanya lo sama Dika kayak Tom and Jerry, tapi kadang kaya anak ama bapak lagi pacaran. Incest!"
Sial. Emang segitu kelihatannya?
"Apaan, sih? Aneh banget orang-orang," dengkusku menyembunyikan perasaanku sebenarnya.
"Semua orang juga bisa lihat, kali, betapa Dika nafsu banget sama lo. Please, deh, Cha. Nggak usah pura-pura buta!"
Aku menatap Fresia. Keningku seketika mengerut.
"Bos gue bilang, Dika berubah semenjak kedatangan lo. Dia tiba-tiba jadi ball of sunshine! Sebelumnya dia serius banget, workaholic, nggak mau gabung-gabung makan di pantry. Pokoknya kerja terus," tutur Fresia seraya berdiri membuka gorden kamar untuk melihat pemandangan indah berupa pantai. "Gimana rasanya ditaksir om-om?"
"Apaan, sih, Fre. Ngaco aja lo semua." sahutku berusaha menampik.
Fresia tertawa geli. "Tapi, ini jadinya lo lagi berantem nggak sama dia?" tanya Fresia sekali lagi.
"Nggak, Fre. Gue baik-baik aja sama Dika," jawabku penuh dusta sambil beranjak bangun dan merenggangkan otot-ototku.
"Bagus, deh. Gue kira dia ngambek sama lo karena lo nggak ngucapin ulang tahun," imbuh Fresia sambil mengotak-atik ponselnya. "Lo udah ngucapin ulang tahun belum ke dia? Di Slack, sih, gue lihat belum ada ya."
Aku langsung tertegun dan menoleh secara dramatis kepada Fresia. "Ulang tahun?"
"Lo belum lihat Slack? Ini udah pada ngucapin di channel. Lo belum ada ngucapin, tapi lo udah ngucapin langsung, kan, pasti?" tanya Fresia. Ketika ia melihat wajahku yang terkejut, ia langsung mengernyit. "Belum, ya? Apa lo nggak tahu kalau hari ini dia ulang tahun?"
Aku menggeleng perlahan.
"Lah! Ya, udah, fix! Dia ngambek ama lo." pungkas Fresia sambil berjalan menuju kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFIDELITY
Romance[Bukabotol #1] Hampir setahun Icha berpacaran dengan Pasha, ia setia menunggu manusia es balok yang sangat dingin itu untuk menghangat dan mencair. Namun ironisnya manusia es balok itu baru mulai mencair ketika Icha membawa api dalam hubungan merek...