÷
Dua hari berlalu dan Aku benar - benar bersyukur karena Sooyoung tampak lebih baik. Sepertinya kesibukan berhasil membuat perempuan jangkung tersebut sedikit lupa akan hal yang membuatnya gelisah beberapa saat lalu. Bukan berarti Aku ingin Sooyoung mengingatnya. Akan lebih baik bila dia sama sekali tak memiliki waktu untuk sekedar memutar balik momen - momen itu.
Dan disinilah Aku. Di tengang sofa panjang ruang keluarga rumah Sooyoung. Mungkin semua orang sedang paham bila Sooyoung dalam status posesif tingkat atas sehingga membiarkan kami berdua menguasai sofa luas ini sementara yang lain kesusahan menggeret kursi dapur hanya supaya keluarga besar kami bisa melingkar; tradisi keluarga Sooyoung sejak lama katanya. Lalu semenjak aku resmi menjadi anggota, keluargaku pun perlahan mulai ikut terbiasa menghadiri kumpul keluarga besar ini. Yeah, selain itu, nampaknya wajah - wajah familiar yang juga sudah sering aku lihat di perkumpulan - perkumpulan sebelumnya pun sudah tak heran akan sikap kami berdua yang seolah tak bisa jauh satu sama lain.
Lihat. Sooyoung bahkan merangkul bahuku dan tak henti memberikan isyarat agar aku merapat walau aku pun tahu bahwa dia sadar, sudah tak ada lagi celah nan bisa dihapus.
"Kalian menginap disini nanti malam?"
"ANDWAE!!"
Tunggu. Aku bahkan belum menjawab pertanyaan abeonim tapi suara nyaring Yena sudah lebih dulu menusuk telinga kami semua.
Itu juga yang membuat seluruh makhluk dalam ruangan ini tertawa. Maksudku, siapa juga yang tidak tahu maksud larangan itu? Hahaha
Sedikit berterimakasih pada Yena, karena setelah itu Sooyoung pun tertawa sambil sesekali menempelkan bibirnya di sisi kepalaku. 3 tahun tidak terlalu menangkap guna dari perkumpulan ini, akhirnya ada satu hal nan membuatku dapat memetik fungsinya.
"Kau mau menginap, Hyun?"
Tidak bisa bohong, aku juga merindukan keluarga Sooyoung. Meski berarti aku dan Sooyoung tidak bisa melakukan 'sesuatu' malam ini, tapi membayangkan akan menonton film di ruang tengah dengan ayah dan ibu mertua serta adik iparku, memunculkan rasa semangat lainnya.
"Kalau boleh...(?)"
Lalu Sooyoung akan tetap menjadi Sooyoungku. Lewat ciumannya di pelipisku disusul mengalihkan pandangan ke ayah Sooyoung sendiri, aku sudah tahu jawabannya.
"Iya Appa, kami akan menginap."
÷
Aku baru sadar kalo aku sering ganti - ganti panggilan 'ayah' sama 'appa'. Mohon dimaklumi karena aku nulis sesukaku AOWKAWOKKKK 😂😂
Sama cuma mau mengingatkan, aku biasanya ngasih uwu uwu sebelum .....
Yah, you know lah :v
Oh iya, sama mau bilang. Adegan sofa itu tu aku terinspirasi dari Rose and Rosie. Liat youtubenya coba, mereka uwu banget sumpah
Regards
- C