#55. Can't Wait

497 32 16
                                    

Yaampun, berapa readers yang udh aku nodai LOLLLL 🤣🤣
Jangan lupa baca doa yes

~🐇🐥~

Sedikit creepy bukan jika melihat sebuah mobil nan terparkir di sudut basement rumah sakit bergerak - gerak sendiri?

Tapi jika dilihat lebih dekat, mungkin akan tampak dua wanita yang saling memangku di seat sebelah kemudi. Di dalamnya pun segala hal sudah berubah berantakan. Diisi hanya oleh desahan yang syukurnya tidak sampai keluar mengingat dinding mobil kedap suara.

Dalam satu kedipan mata, semua orang dapat langsung tahu perbedaan Irene dengan Joy. Sementara si dominan masih cukup rapi walau baju operasinya sedikit miring kesana dan kemari, Irene justru sudah tak bisa didefinisikan.

Celana dalam hitam berenda yang sengaja dirobek akibat keganasan Joy beberapa menit lalu, tergeletak di bangku belakang bersama sepotong bra putih disisinya. Dan entah bagaimana caranya, rok span Irene masih terjebak di sekitar pinggangnya, dilengkapi kemeja satin merah muda nan telah terbuka seluruh kancingnya, seakan memang disuguhkan bagi si semampai.

Tangan Joy yang menjulur, melingkar di sekitar Pinggang istrinya ternyata Ia gunakan sebagai akomodasi, juga penahan agar wanita mungil diatas pangkuan tidak terjengkang selagi tangan lain melakukan tugasnya dibawah sana.

Mata sayu ditambah rona merah di wajah keduanya, belum lagi keringat di sudut dahi masing - masing telah cukup memberi jawaban akan apa yang sebenarnya sedang mereka lakukan saat ini.

"Kau benar - benar tidak bisa menunggu, huh?"

Persetan dengan pengaturan nafas kacau nan membuat kalimatnya terdengar tidak sinkron, tapi Joy pun mengakui bila dia sendiri juga butuh menyentuh Irene setelah 5 hari mereka berada di ranjang yang berbeda.

Senyuman puas seketika tercipta kala menyaksikan pemilik nama asli Bae Joohyun tersebut bahkan tak sanggup menjawab dan hanya menggeleng pelan disusul gerakan mendorong dagu Joy supaya sedikit menengadah sehingga bibir bengkak mereka dapat kembali saling menyapa.

"A-aku mendengarnya; pembicaraanmu dengan Sana."

Di detik Irene memundurkan wajah sebagai upaya agar bisa menatap Joy tepat di mata kemudian berucap, Joy mendadak merasakan sesuatu yang lain memacu dirinya. Malu, syukur, terlebih rasa bahagia sebab Irene kini tahu seberapa besar kepercayaan yang dia taruh di diri wanita mungil di hadapan.

Lantas tanpa disadari, pemikiran itu pula yang mendadak mengundang dua jarinya bergerak jauh lebih cepat di lubang sensitif Irene. Joy hanya terus menyaksikan ekspresi nikmat Irene kala istrinya menutup mata cepat - cepat disusul tubuh nan secara otomatis ikut bergerak naik turun.

"Ahh~ Ah-Sooyoung!"

"Mmm.."

"Astaga, Soo!"

Mendapati dirinya sendiri merasa kurang dengan sekedar mengabadikan raut Irene, Joy lantas memajukan wajahnya sampai berhasil mencapai daun telinga Irene lalu mengulum dan menghisapnya tak ragu, tanpa mengurangi tempo.

"Wae? Apa kau sebegitu merindukan semua ini sampai bersembunyi di toilet rumah sakit?"

Bisikan seksi Joy tepat di sisi lubang telinga pun tak membantu sama sekali, malah menjadikan Irene merasa semakin panas akibat hasrat nan berangsur mengembang. Tak ingin repot - repot menyerahkan balasan atas pertanyaan Joy, Irene malah merengek liar.

"Yatuhan, Sooyoung! I'm-I'm gonna... A-ahh~"

Tidak begitu lama setelahnya, Joy dapat merasakan cairan orgasme Irene membanjir di tangannya disusul beban tubuh si mungil nan jatuh ke dalam dekapannya begitu saja; lelah usai energinya terkuras dalam sesi singkat nan mereka putuskan sejak awal. Menusuk sedikit lebih lama agar Irene sungguh mencapai puncak tertingginya, Joy kemudian bergerak mengusap punggung naik-turun Irene yang masih berusaha menstabilkan nafas.

Irene kira ketika Joy akhirnya mengeluarkan semua jarinya, seluruh sesi kali ini telah selesai. Namun di detik dua lengan kekar merengkuh pinggangnya erat - erat, bisikan lain nan meluncur dari mulut si semampai kembali menumbuhkan semangat dalam dirinya.

"Jangan pikir ini sudah selesai. Aku akan menyerangmu habis - habisan dirumah setelah shiftku selesai nanti."

~🐇🐥~

Yakk, kebiasaan udh turun. Tinggal nunggu part 2 dari yg ini. Jangan lupa baca doa ya teman - teman. 😂😂🤭✊🏼

Regards
- C

Serpentine 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang