16//Konfirmasi pt.2

1.2K 143 3
                                    

[▪]

Jeno: Mark... Bagaimana keadaan di dorm? Apakah kalian semua baik baik saja? Sebentar lagi aku sampai.

Pesan yang datang dari Lee Jeno itu membuat Mark menghela pelan. Matanya terpejam sambil tangannya memijat pelipisnya yang berdenyut.

Ia bingung harus dari mana menjelaskan tentang apa yang terjadi selama dua hari ini pada Nana ataupun Haechan. Sementara kedua gadis itu sekarang sedang dalam kondisi tidak baik.

Nana masih dalam perawatan dokter Yuta dan Taeyong. Yuta bersedia datang setiap hari untuk mengecek kondisi Nana di dorm, sebab Mark menolak anjuran soal Nana dirawat di rumah sakit. Ia tak mau kalau pamannya tahu dan berujung pada kemarahannya. Sudah pasti kalau Nana ke rumah sakit wartawan akan berdatangan untuk meliputnya dan mencoba mengetahui apa yang terjadi. Na Siwon pasti akan sangat murka kalau sampai namanya tercemar hanya karena kehamilan Nana.

Sementara Haechan, gadis itu juga masih belum fit lantaran kekurangan istirahat selama menjaga Nana dan terlalu banyak berpikir. Ia juga masih shock dengan kejadian yang menimpa Nana, hingga membuatnya terlihat lebih banyak melamun sendirian.

Sebenarnya Mark juga bingung dengan kondisi Haechan, kenapa gadis itu bisa mengalami shock hingga memengaruhi kondisinya hingga seperti ini? Padahal semua hal mengerikan itu tak terjadi padanya. Namun Taeyong bilang, itu bisa saja terjadi jika jiwa Haechan sebenarnya sangat lemah akan hal-hal berbau kekerasan.


Ting
Tong


Tak lama kemudian ada seseorang yang menekan bell pintu dorm. Mark mengira kalau yang datang itu adalah Jeno. Namun saat ia membuka pintu, ternyata sosok lain dengan tubuh yang lebih jangkung daripada dirinya, dengan stelan jas lengkap dan senyuman ramah di bibirnya.

Dia adalah Park Chanyeol-asisten pribadi yang tak lain adalah paman Nana juga-kini berdiri di hadapan Mark.

"Permisi, selamat siang. Perkenalkan aku adalah Park Chanyeol, asisten pribadi tuan Na Siwon. Apa kabar tuan muda Mark?"

Mark terdiam sebentar. Ia cukup terkejut, bagaimana pria di hadapannya ini bisa mengetahui siapa dirinya? Apakah pamannya yang memberi tahu?
Batinnya.

"Ya, bagaimana kau bisa-"

"Aku ini pamannya Nana, mungkin kau akan mengingatku saat kau mengingat pesta natal di tahun 2013 saat kalian semua merayakan natal di rumah Nana dan mendapatkan kado sebuah buku kesukaanmu."

Mark mengingat ingat lagi tentang apa yang dijelaskan oleh Chanyeol, dan karena ingatan Mark sangat baik, ia bisa langsung mengingatnya.

"Ah...paman Chan? Iya aku mengingatnya sekarang." Kata Mark dan setelah itu kembali hening.

"Aku kemari sebenarnya ditugaskan untuk mencari tahu tentang keberadaan Nana, bolehkan kita bicara sebentar di dalam?"

"O-oh. Ya, silahkan masuk kalau begitu." Mark pun melebarkan pintu rumah dan mengizinkan Chanyeol masuk ke dalam lalu mempersilahkan sang paman di ruang tamu.

"Maaf-"

"Panggil saja paman, walaupun hanya paman tiri kau ataupun Nana," ucap Chanyeol ramah memotong perkataan Mark, sebab pria berwajah tegas namun tampan itu bisa melihat kebingungan di wajah Mark saat ini.

"Oh baiklah...Mungkin sebaiknya kau cukup panggil aku Mark, karena sebutan tuan muda itu sangat tidak nyaman untukku," saran Mark itu mendapat senyuman dari Chanyeol.

"Aigo...aku tidak menyangka ternyata kau sudah sedewasa ini. Dulu aku hanya melihatmu biasa bermain dengan Nana. Rasanya aku merindukan masa-masa seperti itu sekarang." Kenang Chanyeol termenung mengingat kembali pemandangan indah apa yang pernah ia lihat dulu ketika ia sering mengunjungi rumah keluarga Na.

Obssesion //Nomin GS Version✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang