21. Gradual

1.1K 150 2
                                    

Gradual

||

berangsur-angsur; sedikit demi sedikit.

[▪▪▪]


Suara ketukan kakinya bergema di atas lantai. Sementara kedua tangannya kini asik bermain dengan rubik selagi ia berpikir.
Hela'an napasnya menampakan kegusaran, membuat seorang pria paruh baya di hadapannya jengah terusik.

"Sebaiknya kau tidak usah ikut campur soal Nana, Mark." akhirnya ungkapan itu membelah keheningan yang sejak tadi terjadi di antara ayah dan anak itu.

Gerakan tangannya pada rubik berhenti, air muka datarnya menjelaskan kalau Mark tak setuju dengan saran ayahnya Lee Teuk.

"Jika ayah juga masih dendam pada paman Siwon, sebaiknya selesaikan urusan kalian berdua tanpa membawa-bawa aku dan Nana. Ayah harus melihat keadaannya yang sekarang. Dia benar-benar membutuhkan kita untuk menolong hidupnya, jika ayah masih menyuruhku untuk tak ikut campur urusan Nana, maaf aku tidak bisa melakukannya. Mungkin ini kedengarannya sangat cengeng, tapi hanya dialah saudaraku satu-satunya di dunia ini, aku ingin kami akur lagi seperti dulu."

"Tapi kau tahu kan bagaimana pamanmu itu? Dia bisa melakukan apapun yang dia inginkan, termasuk menyakitimu. Buktinya sekarang dia sudah menebarkan banyak hoax tentang perusahaan mendiang kakekmu. Dia menuduh keluarga kita merebut haknya melalui tipu daya media."

"Bukankah itu tak berpengaruh terhadap kondisi perusahaan? jadi kita bisa membiarkannya saja, kan?"

Lee Teuk sangat mengerti kalau yang diucapkan putera semata wayangnya itu memang benar secara perspektif yang seharusnya. Tapi dari persoalan investasi, pengusaha juga membutuhkan citra yang baik untuk menjalin hubungan bisnis dengan pebisnis lain yang notabennya adalah orang-orang terhormat yang tak ingin citranya ternoda hanya karena alasan nama baik.

"Berbisnis bukan hanya sekadar mengandalkan modal dan kemampuan, nak. Tapi kita juga butuh sebuah citra baik untuk meyakinkan partner kita agar mau bekerja sama. Pengusaha yang licik sekalipun pastinya menginginkan seorang partner yang bisa menjaga nama baik mereka. Jika citra buruk telah melekat maka nilai saham akan ikut memburuk juga. Aku setuju untuk menolong Nana, tapi ayah harap kau juga pikirkan tentang amanat dari kakekmu. Jangan sampai perusahaan berakhir sebelum kau memulai perjalananmu di sana."

Mark tak bisa menjawab lagi, karena apa yang ayahnya katakan juga ada benarnya. Keadaan ini memang sulit, Mark tak bisa seenaknya mengabaikan persoalan saham perusahaan, sementara ia juga harus tetap berada di samping Nana dengan yang lainnya.

Tak lama kemudian, ponselnya berdering. Segera ia merogoh saku celananya dan ternyata Haechan yang menghubunginya.

"Halo?"

Tak lama, kedua alis Mark tertekuk jengah, hingga rasa paniknya pecah seketika saat mendengar apa yang Haechan katakan di telepon.

"Lalu apa sekarang dia sudah tenang? syukurlah, kalau begitu sekarang oppa akan pulang,"

Hubungan telepon pun berakhir, Mark segera bangkit dari duduknya.
"Apa yang terjadi? Apa ada masalah?" Tanya Lee Teuk ikut mengerutkan alisnya.

"Sebaikanya ayah ikut aku kalau ingin tahu bagaimana keadaan Nana,"

Singkat Mark membuat kedua bahu ayahnya menurun lesu.











☆☆☆

Dokter Yuta baru saja selesai mengobati luka di bibir dan tangan Nana. Ia juga mengganti perban di tangan gadis itu dengan yang baru, karena lukanya masih belum sembuh total. Begitu parah luka yang diderita Nana, dan begitu sulit untuknya bisa cepat sembuh apabila sikapnya masih acuh tak acuh terhadap dirinya sendiri seperti ini.

Obssesion //Nomin GS Version✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang