28. Heartbeat pt2

1.1K 140 2
                                    


[▪]

Setelah memberitahu tentang kejadian yang sebenarnya pada semua orang, Jeno memutuskan untuk melihat rekaman cctv bersama Mark dan Chanyeol. Sedangkan Haechan, Jaehyun dan Taeyong bertugas untuk menemani Nana.

Kejadian pot bunga yang pecah itu membuat Jeno paranoid, sampai ia memutuskan agar ada satu pria yang berjaga di kamar Nana. Ia khawatir kalau pelaku pelemparan pot itu masih ada di sekitar sini dan akan kembali meneror jika Nana hanya ditemani oleh Taeyong dan Haechan.

Dan sekarang derap langkah mereka bertiga terlihat menuju ke sebuah ruangan dimana Jeno menaruh laptop dan beberapa perlengkapan kerjanya di dalam dorm. Di belakang Jeno, Chanyeol kelihatan tengah mengamati setiap sudut ruangan yang ia lewati.

"Rupanya kau merawat dorm ini dengan sangat baik, Mark," ungkap Chanyeol.

Mendengar itu Mark terperangah lalu menjawab.
"Oh? Iya...aku memang sengaja tidak banyak mengubah keadaan di sini, hanya beberapa saja yang aku renovasi dan butuh diganti, seperti sofa dan ruangan belajar yang dulunya adalah gudang." Jelasnya.

"Ah...begitu, kau benar, aku pikir juga begitu. Dulu di lorong ini ada beberapa lukisan, tapi sekarang rupanya sudah tak ada."

Langkah Jeno pun terhenti, kemudian ia berbalik dan menatap Chanyeol.
"Oh ya? Bahkan aku sendiri juga lupa, tapi kelihatannya paman sangat mengingat banyak hal tentang dorm ini?"

Seketika keadaan menjadi hening. Mark juga tampak diam memerhatikan raut wajah Chanyeol yang padahal kelihatan tenang.

"Um? Ya, dulu aku memang sering kemari saat tuan besar memintaku untuk memeriksa keadaan Nana." Tapi penjelasan Chanyeol itu terhenti saat satu bahunya dipegang kuat oleh Jeno.

"Oh ya? Tapi, kenapa aku tidak pernah melihatmu masuk sebelumnya? Kecuali kepala pengawal Oh Sehun." 

Bibir Chanyeol tersenyum. "Oh benarkah? Mungkin kalian tidak melihatku saja, aku sering datang kemari bersama Sehun untuk menjemput Nana pulang, karena siapapun pengawal yang menjemput Nana, aku harus mengawasinya sesuai perintah ayah Nana."

"Heu, setidak percaya itukah paman Na kepada paman Sehun? Aku rasa paman Na tidak akan mengambil risiko dengan mempekerjakan orang yang tidak dipercayanya." Cecar Jeno.

"Yah, kau benar, tapi keadaannya bukan seperti itu, bukan ayah Nana yang menyuruhku, melainkan itu keinginanku sendiri."

"Maksudnya paman tidak percaya pada paman Sehun?"

Senyuman Chanyeol semakin lebar. Kemudian ia menumpukan satu tangannya di bahu Jeno.
"Jeno-ya...aku tidak bisa bilang kalau aku tidak percaya padanya dan tidak bisa juga mengatakan kalau aku percaya padanya. Nana adalah keponakanku satu-satunya, mungkin memang ada Mark yang merupakan keponakan kakak iparku, tapi Nana adalah puteri dari mendiang kakak perempuanku. Aku tidak bisa mempercayai 100% siapapun yang ditugaskan untuk menjaganya."

Chanyeol benar, dan pernyataan itu membuat Jeno segera mengurungkan semua prasangka buruknya terhadap Chanyeol.

Sejak dulu Nana memang dekat dengan Chanyeol, tapi semenjak Chanyeol dikabarkan dipindah tugas untuk ikut bersama Na Siwon, kejadian buruk malah terjadi pada Nana.

"Tapi, jujur saja, kedatanganmu malam ini membuat aku heran."

Kemudian Chanyeol mengangguk dan tersenyum lirih.
"Aku tidak tau apa yang ada di dalam pikiranmu, tapi di saat seperti ini memang seharusnya kau mencurigai siapapun yang datang ke dorm ini, tak terkecuali aku, jika kau memang berpikir ke arah sana. Dan sungguh itu membuatku lega, karena akhirnya Nana memiliki seseorang yang bisa menjaganya dengan baik seperti ini. Aku tidak akan keberatan jika kau memang mencurigaiku juga."

Obssesion //Nomin GS Version✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang