💗 Kedua Puluh 💗

39.1K 3.1K 259
                                    

Aku menangis sampai tertidur. Aku tidur cukup lama, sampai akhirnya ada ada sebuah tangan yang mengelus pipiku. Sepertinya dalam tidurku aku masih mengeluarkan air mata. Aku membuka mata dengan perlahan, Mas Bima ada di hadapanku dengan jari jempolnya masih berada di pipiku.

"Maaf ya," ucapnya. Dia menarik napas kasar. "Kamu sampai nangis," ucapnya kembali.

Aku mengigit bibirku berusaha meredam isak tangisku, tetapi nyatanya tidak berhasil. Isak tangisku terdengar kencang. "Mas ingkar. Mas Bima enggak konsisten, ini baru tahap perencanaan, tapi Mas Bima enggak bisa berkomitmen." 

Mas Bima hanya menatapku, seperti menunggu ucapanku selanjutnya. "Mas Bima mungkin mengganggap proyek ini sepele, tapi enggak buat aku," aku menarik napas, "ini cita-cita aku, Mas."

Mas Bima membawaku ke pelukannya. Mengusap rambutku dan juga punggungku. Memberikan ketenangan di sana. Aku menangis sejadi-jadinya, menumpahkan segala kekesalan dan kesedihanku.

Beberapa saat kemudian, suara isak tangisku mulai reda. Mas Bima melepaskan pelukannya lalu menatapku dalam. "Semua yang kamu pikirkan salah. Saya enggak begitu."

"Enggak begitu gimana. Jelas-jelas Mas lebih milih meeting sama Shandra. Dia lebih penting kan?" ucapku dengan nada berapi-api.

Mas Bima menggeleng. Dia membetulkan posisi rambutku yang berantakan. "Saya tadi pergi sebentar buat minta izin enggak bisa datang ke rapat, saya pilih survei untuk proyek kamu. Proyek kita," ucapnya memberikan penjelasan.

Tuh kan. Emang kebiasaan banget kondisi seperti ini. Aku yang kesal, tetapi aku yang terlihat salah. Mas Bima memang hebat sekali membolak-balikkan keadaan.

"Kan bisa telepon. Kenapa harus ke sana?" tanyaku. Masih mencoba mencari kesalahan darinya.

"Dokumen rapatnya, ada pada saya. Tadi saya izin sekalian ngasih itu." 

Hm, iya sih benar. Tuh kan, kalau begini aku udah pasti salah. Nyebelin banget emang Mas Bima.

"Yaudah sana siap-siap. Saya tunggu di bawah ya setelah itu kita pergi survei," ucap Mas Bima.

Sebelum turun Mas Bima mengecup keningku sambil berbisik. "Jangan marah-marah mulu."

💗

"Saya punya roti di dalam tas. Ambil lalu makan," ucap Mas Bima menyuruhku. Aku masih diam saja tidak mengikuti ucapannya, kantukku kembali datang. Aku memilih untuk masuk ke dalam alam mimpi daripada makan roti, walaupun sejujurnya aku belum sarapan.

"Laila, ambil lalu makan,' ucapnya lagi. Kali ini aku terdiam sambil menutup mata. Pura-pura tertidur.

Omong-omong, namaku Laila, teman-teman. Lupa memperkenalkan diri diawal. Maaf ya.

Sebelah tangan Mas Bima menggerak-gerakkan bahuku, tetapi aku masih diam. Helaan napas terdengar dari mulutnya. Setelah itu tidak ada aksi lagi, dia sibuk dengan kemudinya, sedangkanaku terlelap ke alam mimpi.

Kejadian tidak terduga pun jadi. Di tengah jalan tol, aku merasakan mual dan kepalaku pusing. Mas Bima memberhentikan mobilnya di rest area. "Hoek! Pusing Mas, lemas banget." Aku muntah tepat di parkiran mobil rumah makan di rest area.

Mas Bima menggelus-elus leherku. Membantu agar muntahku segera keluar. "Mas, sakit. Enggak bisa keluar lagi muntahnya." Mas Bima menggiringku untuk masuk ke dalam kamar mandi. Membersihkan mulutku. 

Beberapa saat kemudian, aku keluar dari kamar mandi dan menemukan Mas Bima di depannya. Dia menungguku. "Minum." Dia memberikan sebuah minuman vitamin C berperisa jeruk. Aku meminumnya.

Setalah itu kami memesan makanan. "Udah saya bilang, makanya kamu nurut."

"Mas aku tuh lagi pusing, jangan di marah-marahin." Mas Bima hanya mendengus kesal.

Teruntuk yang mau baca cepat, aku sudah publish satu buku full di Karyakarsa

Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)

Terdiri dari:

- Satu buku lengkap Mr. Cool and Our Wedding (71 Part)

- Extra Part (1, 2, 3, 4, 5, 6)

Extra Part 1

Extra Part 2

Extra Part 3 (Spesial Edition Sudut Pandang Bima)

Extra Part 4 (Spesial Edition Sudut Pandang Bima)

Extra Part 5

Extra Part 6

- Bagian tambahan terakhir

- Q and A

Hanya dengan Rp53.000 kalian bisa akses full e-booknya

Cara Pembelian:

1. Masuk ke aplikasi Karyakarsa bisa melalui web atau aplikasi.

2. Cari nama kreator (TheDarkNight_) dan cari judul karya (Full _ Ebook _ Mr. Cool and Our Wedding _ TheDarkNight_)

3. Setelah ketemu, scroll ke bawah sampai menemukan harga jual karya tersebut. 

4. Ubah harga jika kamu ingin memberi apresiasi lebih.

Pilih metode pembayaran: GoPay, OVO, Shopeepay, Indomart, Alfamart, atau transfer bank.

5. Ikuti petunjuk pembayaran (lihat bagian-bagian yang menerangkan pembayaran dengan Gopay, OVO, Virtual Account BNI, dan Pembayaran QR).

6. Kembali ke laman KaryaKarsa dan ke karya tadi. Pastikan kamu sudah login, ya. Kalau transaksi sudah berhasil, Karya yang sebelumnya bertuliskan "terkunci" akan ganti jadi "terbuka"

Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)

Jika ada pertanyaan boleh chat admin aku 085810258853

Mr. Cool and Our WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang