💗Keempat Puluh Lima💗

31K 2.9K 447
                                    

"Apa sih, Mas," aku berlalu dari hadapannya, "aku mau lanjut nonton lagi. Baru juga mulai filmnya." Tanpa menghiraukan ucapannya, aku bergegas ke bawah dan kembali menonton.

"Masih banyak nih, dimakan ya," ucapku. Kedua temanku hanya mengangguk lalu kembali fokus menonton. Aku membuka bungkus kedua pisang bakar lalu memakannya sampai pisang bakarnya sampai pada suapan terakhir, Mas Bima tidak juga turun.

Mungkin dia tertidur. Baguslah tidak mengangguku. Aku jadi malu sama teman-temanku kalau diganggu terus. "Cuma dia yang tersisa. Hidup ga ya? Greget abis," ucap Mahen dengan begitu serius menatap layar televisi.

Dugaanku salah. Ternyata Mas Bima kembali turun dengan membunyi-bunyikan kunci mobil. "Saya mau isi bensin dulu," ucapnya saat tepat di hadapan kami.

Padahal dia enggak mau ke mana-mana lagi. Kenapa enggak isi bensin besok aja sekalian kerja. Kenapa harus malam-malam begini. Aku jadi curiga.

Tiba-tiba listrik padam.

Aku sudah curiga, ini pasti kerjaan Mas Bima. Mengusir temanku dengan cara halus. Menyebalkan sekali. Ingin aku garuk wajahnya.

"Padahal lagi seru-serunya, La. Listriknya korslet ya?" suara Mahen terdengar.

"Balik ajalah," ucap Ola dengan nada kesal. Aku benar-benar tidak enak. Sungguh. Aku yang mengajak mereka, tapi malah seperti ini.

"Maaf ya," ucapku sambil mengantar dia ke pintu depan. Mereka mengangguk lalu bergegas pulang.

Aku tidak langsung ke dalam. Aku memilih mengecek meteran listrik dan benar saja tombolnya ke arah mati. Tidak lain dan tidak bukan, ini adalah kelakuan Mas Bima.

Aku melirik ke arah biasa Mas Bima menaruh mobil. Mobilnya masih ada. Dengan langkah cepat aku menghampirinya. "Mau Mas Bima apa sih?" teriakku saat melihat Mas Bima berdiri di samping mobilnya.

"Aku jadi enggak enak sama teman-temanku," teriakku lagi. Dia berjalan lalu menarik tanganku agar masuk ke dalam rumah.

"Film lagi seru-serunya, tapi listik mati. Kalau korslet aku masih bisa paham, tapi ini sengaja dimatikan," aku menarik napasku mencoba lebih sabar, "Mas sengaja mau ngusir teman-teman aku kan?" ucapku saat kami berada di dalam kamar.

"Tadi saya sudah suruh kamu buat minta Mahen pulang," ucapnya dengan begitu tenang.

Dia tidak ada perasaan bersalah.

"Kenapa emangnya?"

Dia bungkam.

"Jawab!"

Dia masih bungkam.

Aku mendekat lebih dekat dengannya. "Mas," aku memandangnya lekat, "jangan cemburuan."

Teruntuk yang mau baca cepat, aku sudah publish satu buku full di Karyakarsa

Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)

Terdiri dari:

- Satu buku lengkap Mr. Cool and Our Wedding (71 Part)

- Extra Part (1, 2, 3, 4, 5, 6)

Extra Part 1

Extra Part 2

Extra Part 3 (Spesial Edition Sudut Pandang Bima)

Extra Part 4 (Spesial Edition Sudut Pandang Bima)

Extra Part 5

Extra Part 6

- Bagian tambahan terakhir

- Q and A

Hanya dengan Rp53.000 kalian bisa akses full e-booknya

Cara Pembelian:

1. Masuk ke aplikasi Karyakarsa bisa melalui web atau aplikasi.

2. Cari nama kreator (TheDarkNight_) dan cari judul karya (Full _ Ebook _ Mr. Cool and Our Wedding _ TheDarkNight_)

3. Setelah ketemu, scroll ke bawah sampai menemukan harga jual karya tersebut. 

4. Ubah harga jika kamu ingin memberi apresiasi lebih.

Pilih metode pembayaran: GoPay, OVO, Shopeepay, Indomart, Alfamart, atau transfer bank.

5. Ikuti petunjuk pembayaran (lihat bagian-bagian yang menerangkan pembayaran dengan Gopay, OVO, Virtual Account BNI, dan Pembayaran QR).

6. Kembali ke laman KaryaKarsa dan ke karya tadi. Pastikan kamu sudah login, ya. Kalau transaksi sudah berhasil, Karya yang sebelumnya bertuliskan "terkunci" akan ganti jadi "terbuka"

Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)

Jika ada pertanyaan boleh chat admin aku 085810258853

Mr. Cool and Our WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang