💗 Kedua Puluh Delapan 💗

33K 2.7K 93
                                    

"Pake tiket aku aja, La," ucap Mahen saat di depan pintu studio. Dia memberikan empat tiket ke penjaga pintu bioskop.

"Aku udah beli dua tiket buat sepupu aku yang lainnya, tapi mereka enggak bisa datang," ucap Mahen saat kami sudah memasuki teater bioskop. Aku hanya mengangguk membalasnya.

Aku menoleh ke belakang, Mas Bima dan Tia berada di belakang kami. Tia sedang memainkan ponselnya, sedangkan Mas Bima menatapku yang berjalan berdampingan dengan Mahen. Dia masih menampilkan wajah datarnya.

Aku mensejajarkan diri dengan Mas Bima. "Kamu engggak kasih tiket kita sama Mahen? Kenapa dia ngasih empat tiket?" tanya Mas Bima.

Aku merogoh kantungku lalu memberikan tiket kami kepada Mas Bima. "Ini tiket kita, tadi Mahen beli empat tiket, tapi yang kedua enggak terpakai."

Wajah Mas Bima seketika berubah menjadi semakin datar. "Kebetulan sekali." 

Kami mulai menaiki tangga menuju kursi yang kami tempati. "Kita di kursi kita aja, jangan ikuti mereka."

Aku memandang wajah Mas Bima tidak terima. "Kenapa begitu?"

Dari atas sana, Mahen sudah menunjukkan kursi untuk kami berempat. Tanpa menuju persetujuan Mas Bima aku langsung menduduki kursi tersebut. Posisinya, sebelah kananku Mas Bima dan sebelah kiriku Mahen. Di sebelah kanan Mahen adalah Tia.

Sepanjang kami menonton, Mas Bima hanya terdiam saja. Aku jadi malas berinteraksi dengan dia karena itu aku memilih mencondongkan diri ke arah kiriku, ke arah Mahen. "Sweet banget ga sih? Kaya kita dulu." Aku tertawa mendengarnya.

"Iya hujan-hujanan gitu kamu sampe sakit terus ga mau pulang di rumah aku."

"Saya tunggu di luar," ucap Mas Bima tegas lalu pergi meninggalkanku. Aku dan Mahen saling bertatapan, sama-sama tidak mengerti dengan tingkah Mas Bima.

Mau tidak mau akhirnya aku berpamitan kepada Mahen dan Tia untuk pulang duluan. Padahal film sedang asyik-asyiknya. Di sepanjang lorong bioskop aku mencari Mas Bima dan menemukannya tengah memainkan ponsel. Aku mendekatinya, dia hanya melirikku.

Mas Bima seperti orang marah.

Aku salah karena mengajaknya menonton film romance ya? Seharusnya aku menonton film horror aja ya?

Aku menghela napas sebelum akhirnya menyentuh tangannya. "Mas Bima, maaf ya."

Dia mematikan ponselnya lalu menatapku dalam. "Seharusnya kita nonton horror aja. Mas enggak suka sama genre yang aku pilih ya, makanya keluar? Maaf ya."

Mas Bima menarik tangannya dari sentuhanku. Kedua alisku berkerut, benar-benar tidak mengerti tentang sikap Mas Bima. Sepanjang aku mengenalnya, sepanjang aku dan dia menjadi suami istri, Mas Bima tidak pernah separah ini.

Aku membuat kesalahan besar ya?

Mas Bima bangun dari duduknya. "Pulang." Hanya satu kata yang diucapkannya.

Aku mengikutinya dari belakang. Sesampainya di mobil, Mas Bima terfokus dengan kemudinya dan aku larut dengan pikiranku sendiri. Masih bertanya-tanya apa kesalahanku. Di tengah kebingungan yang aku rasakan, kantuk tiba-tiba datang. Dan aku pun terlelap di alam mimpi.

Kesadaranku kembali saat Mas Bima menggendongku menuju ke kamar kami. Sejujurnya aku sudah bangun, tetapi aku memilih pura-pura tertidur. Dia meletakkanku di ranjang lalu mengecup keningku dan berbisik tepat di telingaku, "Saya sayang kamu."

Kepalaku bingung dan hatiku senang dalam waktu bersamaan.

Teruntuk yang mau baca cepat, aku sudah publish satu buku full di Karyakarsa

Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)

Terdiri dari:

- Satu buku lengkap Mr. Cool and Our Wedding (71 Part)

- Extra Part (1, 2, 3, 4, 5, 6)

Extra Part 1

Extra Part 2

Extra Part 3 (Spesial Edition Sudut Pandang Bima)

Extra Part 4 (Spesial Edition Sudut Pandang Bima)

Extra Part 5

Extra Part 6

- Bagian tambahan terakhir

- Q and A

Hanya dengan Rp53.000 kalian bisa akses full e-booknya

Cara Pembelian:

1. Masuk ke aplikasi Karyakarsa bisa melalui web atau aplikasi.

2. Cari nama kreator (TheDarkNight_) dan cari judul karya (Full _ Ebook _ Mr. Cool and Our Wedding _ TheDarkNight_)

3. Setelah ketemu, scroll ke bawah sampai menemukan harga jual karya tersebut. 

4. Ubah harga jika kamu ingin memberi apresiasi lebih.

Pilih metode pembayaran: GoPay, OVO, Shopeepay, Indomart, Alfamart, atau transfer bank.

5. Ikuti petunjuk pembayaran (lihat bagian-bagian yang menerangkan pembayaran dengan Gopay, OVO, Virtual Account BNI, dan Pembayaran QR).

6. Kembali ke laman KaryaKarsa dan ke karya tadi. Pastikan kamu sudah login, ya. Kalau transaksi sudah berhasil, Karya yang sebelumnya bertuliskan "terkunci" akan ganti jadi "terbuka"

Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)

Jika ada pertanyaan boleh chat admin aku 085810258853

Mr. Cool and Our WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang