💗 Kesembilan Belas 💗

38.3K 3.1K 20
                                    

Sudah dua bulan kami membuat perencanaan. Mas Bima menutup laptopnya untuk mengakhiri perencanaan kami untuk yang terakhir. Dia membenarkan posisi selimut kami. Mata kami bertemu saat dia membenarkan posisi selimut pada bagianku. Dia menatapku lekat lalu memajukan wajahnya dan mengecup keningku.

"Saya selama ini belajar untuk enggak acuh sama kamu," ucapnya tiba-tiba. Aku hanya menatapnya saja tanpa berniat merespons ucapannya.

Ada jeda diantara kami, walaupun kami masih saling bertatapan. "Do you love me?" pertanyaan Mas Bima yang begitu mendadak membuat napasku tercekat.

Aku berkedip beberapa kali sebelum akhirnya mengangguk. Aku mencintainya yang aku tahu aku begitu tidak mau kehilangannya. Entah sejak kapan. Aku butuh Mas Bima, entah sampai kapan.

Anggukan kepalaku nyatanya berefek dengan ekspresi Mas Bima. Pria itu tersenyum lalu mengusap kepalaku. "Terima kasih," ucapnya setelah itu mematikan lampu tidur di sebelahku dan juga di sebelahnya.

Dia menarikku agar masuk ke dalam pelukannya. Posisi tidur seperti biasanya.

Hatiku rasanya kesal. Mas Bima curang. Dia tahu perasaanku, tapi aku tidak mengetahui perasaannya.

Akankah dia juga mencintaiku?
Entahlah. Hanya dia yang tahu.

💗

"Bangun. Hari ini kita mau survei," ucap Mas Bima sambil menepuk-nepuk bahuku. Dengan mata yang masih tertutup aku berusaha mengingat, ah iya benar. Hari ini aku dan Mas Bima berencana survei ke lahan milikku yang niatnya  untuk perkebunan nanti.

Dengan tatapan yang masih guram, aku menatap ke arah jam dinding. Masih jam enam pagi. Aku membalikkan tubuhku lalu kembali tidur. "Masih pagi, nanti aja. Aku ngantuk."

Mas Bima naik ke atas ranjang lalu menarik tanganku pelan agar bangun. "Saya enggak bisa lama-lama. Berangkat pagi, siangnya kita pulang."

Mataku melotot seketika. Apaan nih. Pulang pergi aja membutuhkan waktu yang lama. Ini lagi minta siang pulang. Berarti enggak begitu lama di sana.

Aku menatapnya dengan tatapan tidak terima. "Ini tuh hari Minggu. Katanya, Mas Bima bisa bantu aku di hari Sabtu dan Minggu. Ya berarti seharian Mas harus bantu aku," ucapku tegas.

Mas Bima turun dari ranjang lalu mengambil sesuatu di dalam tas kerjanya. Dia memberikan barang itu kepadaku. Sebuah dokumen. "Hari ini saya ada meeting, mendadak sekali." Tidak berniat untuk membaca isinya. Aku langsung melempar dokumen itu dengan asal.

"Sama Shandra? Iya kan?"

Mas Bima mengangguk. Benar-benar tidak menyangka dengan pria dewasaku ini. Shandra  terlihat begitu penting baginya sampai-sampai dia tidak bisa konsisten dengan ucapannya sendiri.

Aku kembali menjatuhkan tubuhku ke ranjang. "Ga usah survei hari ini. Urusin aja urusan Mas sama Shandra, kayanya itu yang jadi prioritas Mas," ucapku sambil kembali menutup mata.

"Enggak begitu."

"Tapi aku lihatnya begitu," nada bicaraku mulai naik. Aku menarik napas sebentar. "Mas pergi saja sekarang. Meeting sana. Ga usah pulang sampai besok pagi," ucapku dengan nada yang mulai menurun.

"Kamu marah?"

Ya, seharusnya enggak usah ditanya lagi dong.

Aku hanya diam, tidak membalas pertanyaannya. Sampai akhirnya suara pintu kamar terbuka, sepertinya Mas Bima keluar dan benar-benar pergi meninggalkanku. Air mataku menetes. Rasa sedih, marah, dan cemburu seakan menyatu.

Mungkin dihubungan pernikahan ini, hanya aku yang mencintai suamiku. Namun, suamiku tidak mencintaiku.

Teruntuk yang mau baca cepat, aku sudah publish satu buku full di Karyakarsa

Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)

Terdiri dari:

- Satu buku lengkap Mr. Cool and Our Wedding (71 Part)

- Extra Part (1, 2, 3, 4, 5, 6)

Extra Part 1

Extra Part 2

Extra Part 3 (Spesial Edition Sudut Pandang Bima)

Extra Part 4 (Spesial Edition Sudut Pandang Bima)

Extra Part 5

Extra Part 6

- Bagian tambahan terakhir

- Q and A

Hanya dengan Rp53.000 kalian bisa akses full e-booknya

Cara Pembelian:

1. Masuk ke aplikasi Karyakarsa bisa melalui web atau aplikasi.

2. Cari nama kreator (TheDarkNight_) dan cari judul karya (Full _ Ebook _ Mr. Cool and Our Wedding _ TheDarkNight_)

3. Setelah ketemu, scroll ke bawah sampai menemukan harga jual karya tersebut

4. Ubah harga jika kamu ingin memberi apresiasi lebih.

Pilih metode pembayaran: GoPay, OVO, Shopeepay, Indomart, Alfamart, atau transfer bank.

5. Ikuti petunjuk pembayaran (lihat bagian-bagian yang menerangkan pembayaran dengan Gopay, OVO, Virtual Account BNI, dan Pembayaran QR).

6. Kembali ke laman KaryaKarsa dan ke karya tadi. Pastikan kamu sudah login, ya. Kalau transaksi sudah berhasil, Karya yang sebelumnya bertuliskan "terkunci" akan ganti jadi "terbuka"

Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)

Jika ada pertanyaan boleh chat admin aku 085810258853

Mr. Cool and Our WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang