💗 Keempat belas 💗

42.9K 3.6K 21
                                    

Hari ini sudah hari ketiga Mas Bima keluar kota dengan alasan mengurusi bisnis. Entah itu hanya alasan saja atau memang betul, tapi aku berusaha mempercayai kata-kata Mas Bima kemarin. Mas Bima bisa profesional dalam pekerjaannya. 

Hubunganku dengannya semakin renggang, walaupun dia tetap menghubungiku dengan pertanyaan-pertanyaan singkat. Seperti menanyakan aku sudah makan atau belum dan menanyakan keadaanku baik atau buruk. Tindakan ini mungkin bagian dari dia yang sedang belajar untuk memerdulikanku.

Aku menghela napas, mengambil cangkir yang berisi coklat panas lalu meminumnya. Mataku tertuju kepada tanaman yang menjadi hiburanku selama di rumah. Mereka tumbuh subur, bahkan pohon buah sudah banyak buahnya.

Tiba-tiba suara ponselku terdengar, pesan masuk. Aku membuka layar ponsel dan melihat pesan dari Mas Bima.

Mas Bimanya Aku

Sudah makan?

Aku memutar kedua mataku, selalu saja pertanyannya seperti ini. Pertanyaan yang selalu dia kirimkan disetiap pagi. Dengan malas aku mengetik balasan lalu mengirimnya.

Mas Bimanya Aku

Sudah makan?

Udah

Ok

Percakapan yang sangat singkat. Aku mematikan layar ponselku dan kembali menatap tanaman jerukku, tetapi kali ini layar ponselku terdengar, Mas Bima mengirimkan pesan lagi. Tidak seperti biasanya.

Mas Bimanya Aku

Sudah makan?

Udah

Ok

Shandra sakit

Lalu?

Jadwal  pulang saya
lebih lama

Saya harus menjaganya

Aku tidak membalas. Aku langsung mematikan ponselku dengan paksa dan pergi dari taman belakang menuju ke kamar. Aku menumpahkan kesedihanku di sana. Rasanya kegelisahanku kembali bertambah.

Lima hari semenjak kejadian itu, Mas Bima tidak pernah lagi menghubungiku untuk menanyakan kabarku. Pikiranku sudah melayang-layang jauh, mungkin dia sibuk mengurusi Shandra sampai lupa dengan istrinya.

Aku tidak nafsu makan dan akhirnya aku jatuh sakit. Tidak ada yang mengurusiku, keadaanku semakin parah sampai akhirnya aku menghubungi teman-temanku untuk meminta tolong.

Beberapa saat kemudian, bel rumah berbunyi. Mungkin itu teman-temanku. Dengan pandangan yang berputar-putar aku bergegas untuk membukakannya.

"Kenapa kamu?" Aku mempertajam pandanganku, dugaanku salah. Dia ternyata Mas Bima.

Aku tidak menjawab. Aku memutar badan lalu berjalan kembali menuju kamar, tetapi langkahku kian melemah. Sampai akhirnya aku merasakan ada sebuah tangan yang melingkari pinggangnku dan setelah itu semuanya gelap.

💗

Aku membuka mataku perlahanlaham dan menemukan diriku berada di dalam kamar. Mas Bima tertidur pulas menghadapku. Wajahnya terlihat sangat kelelahan. Tanganku menggapai wajahnya lalu mengelus pelan. Dia alasan aku gelisah dan akhirnya jatuh sakit. Saat ini sudah kembali di sisiku dan itu rasanya membuatku tenang.

"Saya sudah buatkan kamu makanan, makan dulu ya," ucapnya tiba-tiba. Refleks aku menarik tanganku dari wajahnya. Namun, dengan cepat dia menahan tanganku sehingga tanganku tetap hinggap di sana.

"Aku lemas."

Dia membuka matanya lalu bangun dan menarikku untuk duduk. Tangannya menyendokkan makanan lalu menyuapiku. "Buka mulutnya,"

"Ga nafsu."

"Sedikit aja." Aku menuruti perintahnya. Disuapan keempat aku menyudahi makanku. Sudah sangat mual, Mas Bima mengangguk lalu memberikan minum untukku. Dia menyuruhku untuk kembali tidur,  aku menarik selimut dan mulai memejamkan mata. 

Beberapa menit berlalu, tetapi tubuhku merasa kedinginan sampai-sampai tubuhku bergetar hebat. "Mas," panggilku.

"Ya?"

Aku menyampingkan tubuhku, menatapnya yang juga sedang menatapku. "Dingin."

Dia mengambil remot AC lalu memencet tombol merah, meskipun AC sudah mati, aku tetap saja kedinginan. "Masih kedinginan," rengekku pelan.

Mas Bima mendekatkan tubuhnya lalu membawaku ke dalam pelukannya. Kehangatannya menyentuh kulitku. Aku tertidur pulas di pelukannya sampai pagi.

Teruntuk yang mau baca cepat, aku sudah publish satu buku full di Karyakarsa

Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)

Terdiri dari:

- Satu buku lengkap Mr. Cool and Our Wedding (71 Part)

- Extra Part (1, 2, 3, 4, 5, 6)

Extra Part 1

Extra Part 2

Extra Part 3 (Spesial Edition Sudut Pandang Bima)

Extra Part 4 (Spesial Edition Sudut Pandang Bima)

Extra Part 5

Extra Part 6

- Bagian tambahan terakhir

- Q and A

Hanya dengan Rp53.000 kalian bisa akses full e-booknya

Cara Pembelian:

1. Masuk ke aplikasi Karyakarsa bisa melalui web atau aplikasi.

2. Cari nama kreator (TheDarkNight_) dan cari judul karya (Full _ Ebook _ Mr. Cool and Our Wedding _ TheDarkNight_)

3. Setelah ketemu, scroll ke bawah sampai menemukan harga jual karya tersebut

4. Ubah harga jika kamu ingin memberi apresiasi lebih.

Pilih metode pembayaran: GoPay, OVO, Shopeepay, Indomart, Alfamart, atau transfer bank.

5. Ikuti petunjuk pembayaran (lihat bagian-bagian yang menerangkan pembayaran dengan Gopay, OVO, Virtual Account BNI, dan Pembayaran QR).

6. Kembali ke laman KaryaKarsa dan ke karya tadi. Pastikan kamu sudah login, ya. Kalau transaksi sudah berhasil, Karya yang sebelumnya bertuliskan "terkunci" akan ganti jadi "terbuka"

Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)

Jika ada pertanyaan boleh chat admin aku 085810258853

Mr. Cool and Our WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang