💗 Ketigapuluh Satu 💗

32.1K 2.8K 195
                                    

"Mas kok balik lagi?" ucapku begitu melihat Mas Bima berjalan mendekatiku. Dia melepaskan tasnya lalu membuka dasinya.

"Saya dapat kabar, Oma baru aja sampai di Jakarta."

Aku mengerutkan dahi. "Oma saya, dia tinggal di Palembang. Karena Oma datang, hari ini ada kumpul keluarga."

Oh seperti itu. Aku hanya mengangguk paham. Berarti hari ini aku dan Mas Bima akan mengunjungi Oma. Keluarga Mas Bima sangat menyenangkan dan penuh kehangatan, aku senang berada di antara mereka.

"Berangkatnya sekarang?" Mas Bima mengangguk.

"Aku ganti baju dulu."

Aku melangkah menuju kamar. "Laila," baru aja aku di anak tangga ketiga, suara Mas Bima terdengar. Aki menoleh ke arah bawa, "nanti saya pakai baju warna putih. Kamu juga pakai baju dengan warna yang sama." Aku tersenyum lalu mengangguk.

Mas Bima ingin matching dengan istrinya.

Sesuai keinginan Mas Bima aku memakai dress berwarna putih. Aku memoles tipis makeup di wajahku. Mas Bima tidak suka aku pakai lipstik merah, jadi kali ini aku memakai lipstik pink. Baju berwarna putih tampaknya cocok dipadukan dengan bibir pink.

Mas Bima masuk ke dalam kamar, melirikku yang sedang berada di depan meja rias. Dia memutar langkahnya mendekatiku. Aku terpaku begitu dia mensejajarkan tubuhnya dengan aku. Dia berjongkok dan aku duduk di bangku rias.

Mas Bima ngapain sih?

"Kenapa ngeliatinnya gitu? Aku enggak pakai lipstik merah, Mas jangan nyuruh aku hapus lipstik," ucapku buru-buru menjelaskan.

Aku menatapnya lewat pantulan kaca. Dia sedang menatapku dalam. Aku semakin bingung dibuatnya dan semakin bingung saat dia mencium tanganku. Ini pertama kalinya.

"Saya udah pernah bilang kamu cantik, belum?"

Kedua pipiku merona. "Belum," ucapku berusaha menahan senyum.

Dia mensejajarkan wajahnya dengan wajahku. Kami saling bertatapan. "Selama ini saya lupa bilang kalau kamu cantik."

Itu kalimat termanis yang pernah aku dengar darinya. Sungguh. Hatiku rasanya berbunga-bunga. Pria dewasaku yang dingin ternyata bisa manis juga.

"Iya."

Enggak tahu. Mau ngomong apa lagi.

"Ya sudah," dia berdiri, "saya ganti baju dulu," lanjutnya.

Sesampainya di sana. Mas Bima mencium tangan seorang wanita paruh baya, aku yakin itu adalah Oma. Aku tersenyum lalu ikut mencium tangannya setelah Mas Bima. Aku menyerahkan parsel buah kepadanya.

"Terima kasih ya Liana."

Aku tersenyum membalasnya. "Sama-sama, Oma."

Mas Bima menggandengku untuk bertemu dengan keluarga yang lainnya. Hari ini anggota keluarga Mas Bima lebih banyak daripada kemarin. "Tante Kalila, ini kenalin Laila. Istri Bima."

Aku menyalami seorang wanita yang Mas Bima panggil Tante. "Setelah dua tahun pacaran akhirnya kamu menikah juga ya." Aku hanya tersenyum membalasnya.

Tante Kalila berpamitan kepada kami untuk ke belakang. Aku dan Mas Bima menyetujuinya lalu kami berdua berjalan menuju sofa. "Kamu duduk dulu di sana," aku menurutinya.

Di depanku ada beberapa pria yang berwajah mirip dengan Mas Bima, aku belum pernah liat sebelumnya. Mungkin sepupunya. Mereka semua menatapku kemudian mendekatiku. "Mbak Liana."

"Iya?" aku tersenyum ramah.

"Apa kabar? Maaf ya kemarin enggak bisa hadir di pernikahan Mbak sama Mas Bima," ucap salah satu diantara mereka.

"Iya enggak apa-apa," aku tersenyum lalu memggeser dudukku saat Mas Bima datang. Mas Bima membawakan sepiring nasi dengan lauknya tidak lupa dengan air mineral di tangan yang satunya.

"Kamu makan siang dulu," dia menyuapiku lalu aku menggeleng, menolaknya.

"Aku bisa sendiri. Malu banyak orang." Tetapi Mas Bima tidak menanggapinya ucapanku. Kami akhirnya makan satu piring berdua dengan diliatin banyak pasang mata.

Aku menatap kembali yang tadi memanggilku Liana. Aku ingat-ingat, memang dipernikahanku aku tidak melihat mereka. Dengan kata lain, mungkin saja mereka tidak hadir.

Namun, yang menjadi pertanyaan dibenakku,

Siapakah Liana?

Teruntuk yang mau baca cepat, aku sudah publish satu buku full di Karyakarsa

Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)

Terdiri dari:

- Satu buku lengkap Mr. Cool and Our Wedding (71 Part)

- Extra Part (1, 2, 3, 4, 5, 6)

Extra Part 1

Extra Part 2

Extra Part 3 (Spesial Edition Sudut Pandang Bima)

Extra Part 4 (Spesial Edition Sudut Pandang Bima)

Extra Part 5

Extra Part 6

- Bagian tambahan terakhir

- Q and A

Hanya dengan Rp53.000 kalian bisa akses full e-booknya

Cara Pembelian:

1. Masuk ke aplikasi Karyakarsa bisa melalui web atau aplikasi.

2. Cari nama kreator (TheDarkNight_) dan cari judul karya (Full _ Ebook _ Mr. Cool and Our Wedding _ TheDarkNight_)

3. Setelah ketemu, scroll ke bawah sampai menemukan harga jual karya tersebut.

4. Ubah harga jika kamu ingin memberi apresiasi lebih.

Pilih metode pembayaran: GoPay, OVO, Shopeepay, Indomart, Alfamart, atau transfer bank.

5. Ikuti petunjuk pembayaran (lihat bagian-bagian yang menerangkan pembayaran dengan Gopay, OVO, Virtual Account BNI, dan Pembayaran QR).

6. Kembali ke laman KaryaKarsa dan ke karya tadi. Pastikan kamu sudah login, ya. Kalau transaksi sudah berhasil, Karya yang sebelumnya bertuliskan "terkunci" akan ganti jadi "terbuka"

Pembelian juga dapat melalui WA (085810258853)

Jika ada pertanyaan boleh chat admin aku 085810258853

Mr. Cool and Our WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang