****
"Maaf nyawa pasien tidak dapat diselamatkan. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. mungkin ini sudah kehendak yang di atas".kata dokter itu kepada semua orang yang sedari tadi menunggu kabar dari ruangan itu.
" GAK MUNGKIN!!! JANGAN ASAL NGOMONG DOK!! "bentak Alan tak terima dengan perkataan dokter itu.
Alan mendorong dokter itu. Kemudian masuk tergesa gesa ke ruangan tempat Kayla dirawat barusan.
" GUE BILANG JANGAN DILEPAS! SIAPA BILANG KAYLA UDAH GAK ADA?!! HAH?!!!!! "bentak Alan pada suster yang akan melepas alat alat itu dari tubuh Kayla.
" PERGI LO SEMUA!!!! "perintah Alan. Namun suster itu masih tampak disitu.
" PERGI GUE BILANG!!! ".
" Kayla masih disini. Gak ada yang boleh pergi. "Ujar Alan lirih sambil memegangi dada nya.
" Bangun sayang. Kamu belum berhasil ngerjain aku tadi. Ayo bangun. Jailin aku lagi. BANGUN!!!" Kata Alan sambil menggoncang tubuh tak berdaya Kayla.
"Bercandanya udah dulu ya? Kapan kapan dilanjut lagi. Sekarang bangun dulu oke? " Ujar Alan semakin tak nyambung.
Air matanya mulai bercucuran. Tanpa aba aba dia langsung memeluk Kayla yang terbaring di kasur itu.
Clek
Jihan masuk dengan tubuh lemas ditopang oleh suaminya. Berjalan pelan menuju tempat putrinya berbaring tak berdaya.
"Hiks... Sayang udah ya kamu gak boleh gini. Nanti Kayla marah loh" Tegur jihan dengan bibir bergetar menahan nangis.
Alan mendongak. Menatap jihan yang kini memasang wajah sok kuat.
Kemudian memberi luang kepada jihan untuk melihat Kayla."Hiks... Hiks... Kamu udah janji sama bunda harus sembuh. Kamu bilang kamu mau liat bunda saat tua nanti. Terus main sama cucu cucu bunda. Kata kamu mau ngurus bunda kali bunda nanti udah tua. Kata kam-
Hiks... Bunda gak tau mau bilang apalagi sayang. Bunda senang kamu gak ngerasain sakit lagi. Tapi cara kamu salah sayang. Kamu tinggalin bunda hiks.. KENAPA HARUS KAMU YANG PERGI?!!!!! KENAPA GAK BUNDA AJA?!! " histeris jihan tak sanggup melihat tubuh Kayla.
Bruk.
Jihan pingsan dan langsung ditangkap oleh suaminya.
"Abang harus apa biar Kayla gak pergi?kamu mau gak abang jailin lagi? Atau kamu mau abang cepat cepat dapat pacar? Semua bakal abang turutin. Tapi kamu jangan pergi ya? Kan cuma kamu adik abang yang paling imut. Nanti siapa yang abang jailin lagi? HAH?!! " kata Andra sambil menangis.
Kini giliran Sherin yang senggugukan melihat sang sahabat.
"Dulu gue gak tau gimana rasanya persahabatan. Gak ada yang mau temenan sama gue. Gue... Gue-senang Tuhan kirim bidadari kayak lo dihidup gue. Waktu gue di sekolah bukan belajar doang, tapi gue denger semua perkataan lo yang brisik tapi selalu nyaman gue denger. Gue pikir lo baik kay.. Bahkan baik banget. Tapi ternyata gue salah. LO PENGECUT KAY!! LO--gue sayang banget sama lo kay... Baik baik ya disana... Gue gak sanggup ikut pemakaman lo. Gue minta maaf. Gue pamit. Setelah mengatakan itu syerin langsung berlari menjauh dari ruangan itu.
Semua... Semua sudah hancur.
****
"Nenek!!!! " Seru seorang gadis cantik berpakaian putih.
Wanita tua yang dipanggil nenek itu menatap sang cucu kemudian tersenyum. Kaki nya tampak berjalan mendekati gadis itu.
"Hai sayang"sapa wanita itu.
" Nekk"seru gadis itu kemudian memeluk erat nenek nya itu.
Wanita tua itu melepas pelukan nya setelah itu mengelus surai gadis depan nya itu.
"Kamu ngapain disini? " Tanya wanita itu kepada Kayla yang kini memasang wajah ceria.
"Gak tau. Tiba tiba udah disini " Jawab Kayla polos.
Nenek itu tampak menghela nafas.
"Ini bukan tempat kamu sayang.. Kamu harus pulang" Kata wanita itu.Kayla cemberut. Tak Terima akan perkataan nenek nya.
"Tapi aku mau sama nenek" Kata Kayla dengan mata berkaca kaca.
"Enggak.hidup kamu masih panjang. Banyak orang yang nungguin kamu disana sayang. Nenek udah bahagia di sini. Tapi nenek akan lebih bahagia kalo kamu pulang sekarang" Kata nenek itu.
Kayla yang memang tidak terlalu memahami perkataan nenek nya itu mengangguk.
"Tapi aku gak tau jalan pulang nya nek" Kata kayla.
Wanita tua itu terkekeh. Itu lah yang membuat dia sangat menyayangi cucu nya ini. Sangat menggemaskan.
"Itu" Tunjuk nya kearah cahaya putih.
Kayla terdiam. Menatap cahaya itu dengan tatapan sulit diartikan kemudian menatap sang nenek.
Sekarang dirinya mengerti dia ada dimana."Tapi aku gak mau ke sana. Di sana orang orang semua jahat sama Kayla. Gak ada yang sayang sama Kayla disana kecuali nenek. " Kata Kayla.
"Nanti ada waktunya kamu disini sama nenek sayang. Sekarang kamu harus pulang".
" Tapi kalo aku disini aku gak ngerasain sakit sakit lagi "lirih Kayla.
" Kalo disana aku harus nahan sakit tiap malam. Tapi aku berusaha baik baik aja di depan orang orang. Aku mau sama nenek aja"pinta Kayla.
"Gak bisa sayang. Sekarang kamu pulang sebelum semuanya terlambat" Kata nenek Kayla seraya mendorong Kayla kearah cahaya tersebut.
Kayla pasrah. Kemudian melambaikan tangannya kepada sang nenek sebagai perpisahan mereka. Setelah itu dia memasuki cahaya itu dan menghilang.
****
Nyatanya ini memang kenyataan. Tak bisa dirubah sedikitpun. Harus diterima dengan lapang dada.
Pepatah bilang'jangan terlalu tertawa karna nanti kamu akan menangis'.
Mungkin ini karma. Terlalu bahagia memang tidak bagus.Setelah ini entah apa yang Akan terjadi. Atau ada rencana indah dibalik semua peristiwa ini. Ya. Semoga saja.
Es yang hampir mencair itu kini Akan kembali beku seolah tak tersentuh. Di luar maupun didalam kini tak ada bedanya.
Hanya karna sebuah kehilangan.
Oleh karna itu jangan siapa siakan seseorang didalam hidup mu.
*****
Mungkin akan aku tamatan aja deh ceritanya. Soalnya gak ada support yang aku dapat. Jadi gak semangat nulis.
Tapi sebelum itu vote dulu ya say....
Tapi boonkkkkk
KAMU SEDANG MEMBACA
KAYLAN
Teen FictionWARNING!! 'FOLLOW SEBELUM BACA' "Jangan senyum!!" ..... #polos #baper #fiksi remaja #sekolah #SMA #nikah muda #nikah SMA #remaja