Hari ini Jeff membawa serta Nana ke rumah sakit bersamanya. Tentu saja setelah mengantar Jeremy ke restoran ayahnya.
Biasanya memang Nana akan dia titipkan juga disana tapi akhir-akhir ini Nana dan Jeremy adalah kombinasi yang harus dihindari.
Jeremy yang biasanya tenang tiba-tiba menjadi anarkis jika bersama Nana terbukti kemarin 3 piring di restoran pecah karena mereka.
"Berhenti membuat wajah konyol itu Na"
"Ih ini kan kalena Nana sebal. Papa sehalusnya izinkan Nana main dengan Nono "
"Dan membuat restoran terbakar ??" sarkas Jeff membuat Nana bungkam.
Mungkin ini terlihat kasar tapi beginilah cara Jeff mendidik putranya. Dia hanya tak ingin putranya manja dan merugikan orang lain.
"Sekarang ikut papa dan jangan nakal. Paham ??"
Nana hanya bisa mengangguk lesu.
☘️☘️☘️
Sebenarnya Nana bohong saat bilang dia tidak menyukai ikut bersama Jeff .
Disini banyak sekali anak kecil. Ada yang lebih besar dari Nana namun tak jarang juga ada yang seumuran dengannya.
Mereka terlihat senang saat Nana datang, itu sebabnya Nana juga senang.
Tapi sayang kadang Nana dilarang bermain bersama mereka karena pernah membuat tangan salah satu diantara mereka berdarah. Infusnya tercabut karena ikut Nana melompat ke bangku taman.
Nana memang bisa membuat semua orang mengikuti tingkah abnormalnya.
Kini tugasnya jika ikut papa kerumah sakit adalah mengekori papa kemana pun Papa pergi.
Dan biasanya papa akan berhenti di bangsal anggrek . Kata papa di bangsal inilah papa ditugaskan. Nana mana peduli, yang dia tau di bangsal ini ada piano coklat besar. Papa sering memainkannya.
"Papa hali ini tidak main itu ??"
Jeff mengikuti arah telunjuk Nana.
"Nana mau main itu ??" Balik Jeff saat tau bahwa piano adalah hal yang dimaksud Nana.
"Boleh ??"
Jeff mengangguk membiarkan anak dengan topi biru itu melangkah dan naik ke atas kursi.
Melodi familiar kemudian terdengar. Lagu 'little star' satu-satunya lagu yang bisa Nana mainkan mengalun lembut. Membuat anak-anak yang tadinya berkeliaran disekitar taman menoleh dan mulai mengerubungi Nana.
Permainan Nana disambut tepuk tangan meriah. Membuat Nana mengangkat dagu tinggi seolah dia baru saja selesai melakukan pergelaran konser yang menakjubkan.
"Ayo lagi!"
"Lagi!"
Nana kikuk mendengar mereka ingin dia memainkan piano lagi. Tapi prinsip Nana, dia tidak akan memainkan lagu yang sama. Itu adalah hal memalukan!
Jadi dengan segala akal yang dia punya, Nana menoleh pada Jeff kemudian tersenyum.
"Nana tadi sudah main. Sekalang gililan Papa. Ayo papa!" Ujarkan sambil menunjuk Jeff yang berdiri mengawasi.
Jeff hanya bisa mendengus tapi tak urung mengikuti kemauan Nana. Dia duduk didepan piano kemudian mulai memainkan lagu lain. Kali ini terlihat lebih sulit dari yang Nana lakukan.
Perhatian semua langsung terfokus pada Jeff tanpa menyadari Nana yang diam-diam menyelinap pergi dari sana.
☘️☘️☘️
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Roboh ✓
FanfictionApa yang bisa didapat dari soonggok rumah roboh ?? Authornya nulis pas lagi mabok drachin 'go ahead' jadi rada-rada mirip, kalau kata orang mah ✨ terinspirasi ✨ 🏅#1-jaemin { pada masanya } 🏅#2-brothership { pada masanya }