Roboh -14-

7.8K 1.3K 181
                                    

Hari ini meja makan kembali riuh. Theo benar-benar bersyukur karena itu. Walaupun yang sempat dia masak hanya nasi goreng tapi melihat bagaimana keluarganya antusias memakannya membuat senyum Theo tak bisa untuk tak terkembang.

"Nah begini lebih baik kan ?? Dari pada saling mendiami" ucap Theo pada Jeff sambil menunggu anak-anak bersiap ke sekolah.

"Yah begitulah" kata Jeff kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang bahkan tidak gatal.

"Nana!!! Cepat!!" Gedoran dipintu kamar mandi terdengar.

"Belom!!"

"Ishh udah diujung ini" Chandra menggeliat menahan hasrat untuk buang air kecil.

"Bentar lagi!!"

Chandra mendengus kemudian berlari keluar ke arah apartemen Theo.

Kedua tertua lainnya hanya menggelengkan kepala terlalu terbiasa dengan rutinitas ini.

"Loh Echan mana ??"

"Ke apartemen ayah" jawab Theo.

Nana hanya mengangguk kemudian kembali masuk ke kamar mandi. Sudah menjadi rahasia umum dirumah bahwa Nana adalah yang terlama dalam hal ke kamar mandi. Entah apa saja yang dilakukannya.

Ya begini jauh lebih baikkan dari pada harus tinggal bersama tapi tak pernah saling tegur. Kini rumah mereka kembali menghangat.

☘️☘️☘️

Tidak seperti Minggu sebelumnya dimana raut wajah Jeff terlihat menyeramkan, sekarang senyum tak pernah pudar dari bibirnya.

Doy bahkan meledeknya tadi karena dia terus tersenyum. Untung senyumnya manis jadi orang-orang juga otomatis ikut tersenyum.

Semua berjalan dengan baik sejauh ini. Pekerjaannya dan keluarganya. Semua baik.

Karena itu bibirnya tidak bisa berhenti melengkung. Tubuhnya masih terasa hangat bekas pelukan kedua putranya. Padahal itu sudah berlalu dua hari lalu. Rasanya benar-benar menyenangkan. Mungkin Jeff harus lebih sering tidur dengan mereka, sekalian dengan Jeremy dan Theo pasti seru sekali.

"Oh ? Johnny ??"

Jeff mengernyit saat mendapati Johnny di lorong rumah sakit.

Menepuk pelan bahunya membuat Johnny terkejut. Refleks menjatuhkan map coklat yang dipegangnya.

"Oh maaf aku mengagetkanmu"

Jeff ingin membantu mengambil map itu tapi sudah lebih dahulu diambil oleh Johnny. Dan dia tampak gugup membuat Jeff semakin mengernyit.

"Kamu sakit ??"

Melihat bagaimana penampilan Johnny dengan berbagai memar dipelipis dan bawah mata membuat Jeff bertanya khawatir.

"Ah hanya sedikit"

Johnny bergerak gelisah.

"Aku duluan ya"

Sebelum Johnny berlalu tangannya dicekal oleh Jeff.

"Tunggu"

Jeff merebut begitu saja map coklat itu saat tidak sengaja melihat nama salah satu putranya disana. Haekal Chandradikta.

"Ini apa ??"

Johnny terkejut, refleks ingin merebut map itu tapi lebih dulu dihalangi Jeff.

"Itu anu apa"

Mendengar jawaban rancu yang diberikan Johnny membuat tangan Jeff tau-tau sudah merobek dengan brutal map coklat itu.

Pandangannya menajam. Menatap nyalang Johnny didepannya.

Rumah Roboh ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang