Rumah -11-

9.3K 1.7K 240
                                    

Sudah satu bulan berlalu sejak Chandra tak pernah lagi nampak dalam pandangan Jeff.

Rasanya hampa sekali. Seperti ada sesuatu yang hilang dari hidupnya. Apalagi Nana sering kali bertanya 'kapan akan bertemu Echan lagi ?'.

Membuat Jeff akhirnya meluangkan waktu diakhir pekan ini. Dia bersama dua bocah mungilnya akan berkunjung ke kampung Chandra. Tentu saja setelah meminta alamatnya pada Doy. Theo awalnya ingin ikut tapi tanggung jawabnya direstoran tak bisa ditinggal. Jeff tentu mengerti akan hal itu.

Dan dua anak itu dengan antusias mempersiapkan barang untuk Chandra. Nana dengan plushie-nya dan Jeremy dengan kue bolu andalan ayahnya.

Jeff hanya bisa menggelengkan kepala.

"Nanti disana jangan main jauh-jauh dari papa dengar ??"

Nana dan Jeremy kompak mengangguk semangat. Jeff mengalihkan pandangan pada Doy akhirnya.

"Kamu yakin tidak mau ikut Doy ??"

"Aku benar-benar sibuk akhir-akhir ini. Persiapan pernikahanku belum juga rampung. Rea bahkan mulai sering marah"

Jeff terkekeh tidak terbayang temannya yang savage tiba-tiba akan tunduk pada istrinya nanti.

"Titip salam saja ya untuk Chandra dan ini" katanya mengangsurkan papper bag sedang.

Dan perjalanan mereka ke kampung Chandra pun dimulai.

☘️☘️☘️

Butuh waktu 45 menit perjalanan dengan bus untuk sampai ke desa Chandra.

Jeff sampai berdecak saat sampai disana melihat pemandangan asri. Benar-benar masih hijau. Kiri-kanan jalan masih banyak sawah melintang. Tapi sayangnya jalannya bukan aspal melainkan tanah gundukan membuat Jeff was-was dan lebih memilih menuntun dua anak ini. Sedikit kesusahan karena barang bawaan mereka juga.

"Papa orang-orang itu sedang apa ??" Tunjuk Nana pada orang-orang yang tengah membajak sawah dengan kerbaunya.

"Itu namanya mereka sedang membajak sawah buat ditanami padi"

"Biar jadi nasi ??"

"Bukan nasi Nana tapi beras iya kan pa ??"

Jeff tersenyum bangga dan menepuk kepala Jeremy.

"Pintar sekali"

"Nana tidak pintar memangnya ??"

Jeff mendengus kemudian mengusap kepala putranya.

"Iya pintar". Pintar mengelak lanjut Jeff dalam hati.

Ada juga manfaat mengajak kedua anak kota ini ke desa. Sekalian edukasi alam.

"Echan!" Nana berlari begitu saja ke arah anak yang tengah berjongkok dipinggir jalan. Echan mendongak. Tersenyum lebar sekali pada Nana. Lalu dia mengalihkan pandangannya sampai bertemu dengan pandangan Jeff.

"Papa!"

Dan Jeff tertegun begitu saja saat mendapati anak yang tidak pernah ditemuinya selama satu bulan berubah pesat.

Tubuhnya kurus. Kulitnya kusam dan menghitam. Rambutnya hampir menguning karena sering terkena matahari. Kaki kecilnya penuh baret. Dan yang lebih menyakitkan ditangan kanan anak itu ada arit besar juga ditangan kirinya terdapat karung dengan isi setengah penuh rumput.

Jeff meneguk ludah.

"Chandra ??"

☘️☘️☘️

Rumah Roboh ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang