Jeff rasanya seperti berhenti bernafas saat mendapati Nana tergeletak dilantai dengan nafas memburu. Juga hampir gila saat Nana mulai melemas dan diambang batas kesadaran.
Yang Jeff ingat dia langsung menggendong Nana berlari keluar apartemen dan hampir tanpa alas kaki jika saja Theo yang baru pulang dari restoran tidak melemparkan sandal jepit ke arahnya.
Pun dengan Theo yang mengekori dibelakang ikut tunggang langgang sambil menggendong Jeremy yang sudah menangis dari tadi.
UGD yang biasanya kondusif menjadi riuh saat Jeff dan Theo tiba disana.
Bagaimana Jeff yang seorang dokter disana malah datang ke rumah sakit dengan kaos dalaman warna putih juga celana bola di atas lutut, oh dan jangan lupakan sendal jepit hijaunya.
Mencolok mata siapa pun yang lewat.
"Ini sebenarnya kenapa ??"
Theo yang dari tadi hanya mengikuti akhirnya membuka suara.
"Aku juga gak tau. Noel gedor kamar mandi dan yah begitulah"
Jeff duduk di kursi masih dengan tangan gemetar juga nafas memburu.
"Ini salah ku hiks Nana sakit karena minum susu dariku hiks"
Jeremy semakin terisak. Rasa bersalah menghantam hatinya. Melihat bagaimana wajah dan leher Nana memerah juga nafasnya yang berat berhasil membuatnya menangis.
"Hei ini bukan salah Noel. Ini salah Papa karena tidak mengawasi kalian"
Jeff berjongkok dihadapan Jeremy menghapus bekas air mata di pipinya.
Theo kemudian bertepuk tangan sekali.
"Kalau begitu sudah diputuskan tidak ada yang salah. Ini kecelakaan"
Theo berucap sambil mengangkat Jeremy ke gendongannya dan mengelus bahu Jeff setelahnya. Berniat menenangkan.
"Oh Jeff " suara pintu dibuka juga sapaan itu membuat keduanya menoleh.
Mendapati dokter Kunto tersenyum kearahnya. Sedikit menggelengkan kepala takzim.
"Memang beda ya kalau anak sendiri yang sakit" katanya menepuk bahu Jeff sambil mengisyaratkan agar mengikutinya ke ruangan.
Jeff mengangguk mengerti kemudian menghadap ke arah Theo.
"Titip Nana sebentar"
Melihat Theo mengangguk dan masuk ke UGD, Jeff mengikuti langkah dokter Kunto dengan was-was.
"Duduk dulu" kata dokter Kunto sambil mengangsurkan air mineral ke arah Jeff.
"Nana bagaimana ??"
"Oh Nana ?? Dia baik-baik saja. Kau bahkan bisa mengatasinya sendiri dirumah tadi"
Ucapan dokter Kunto sontak membuat Jeff menghembuskan nafas yang dari tadi serasa mencekiknya.
"Mungkin memang masih agak sesak. Saturasi oksigennya cukup buruk. Tapi selain itu semua baik-baik saja. Lain kali perhatikan makanan dan minumannya ya. Alergi seperti ini tidak bisa diabaikan" dokter Kunto tersenyum lembut menenangkan.
"Kalau begitu terima kasih dok"
Jeff berdiri kemudian menyalami dokter Kunto.
Belum sempat Jeff membuka pintu, dokter Kunto kembali memanggil. Melemparinya sarung hijau yang dengan sigap ditangkapnya.
"Jangan membuat kehebohan lain dengan pamer kaki Jeff "
☘️☘️☘️
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Roboh ✓
FanfictionApa yang bisa didapat dari soonggok rumah roboh ?? Authornya nulis pas lagi mabok drachin 'go ahead' jadi rada-rada mirip, kalau kata orang mah ✨ terinspirasi ✨ 🏅#1-jaemin { pada masanya } 🏅#2-brothership { pada masanya }