Hari-hari berlalu. Hari jadi Minggu. Minggu jadi bulan. Bulan jadi tahun. Tak terasa kini anak-anak papa sudah memasuki tahun terakhir sekolahnya. Bahkan beberapa bulan lagi mereka akan menghadapi ujian kelulusan.
Semua membaik disini. Hubungan Jeff dan Nana semakin erat.
Hubungan Theo dan keluarga baru istrinya pun terjalin baik. Jeremy kadang-kadang disetiap liburan akan ke Surabaya untuk menemui ibunya. Manis sekali.
Dan Chandra walaupun awalnya masih tinggal dengan Jeff setiap Minggu akan menginap dirumah Johnny. Tapi beberapa bulan setelah kelulusan Mark tahun lalu dia memutuskan pindah dan tinggal dengan Johnny. Kasian juga kalau harus tinggal sendiri saat Mark memutuskan melanjutkan studi ke kampung halamannya di Kanada.
Kadang-kadang Jeff merasa sepi karenanya.
"Papa"
"Ya sayang ??"
"Sofu --kakek-- akan kesini ?? Seriusan ??"
Jeff tersenyum mengelus rambut tebal Nana.
"Iya katanya rindu bayi kelincinya"
"Ihhh jangan bilang bayi aku tiga bulan lagi sudah akan jadi mahasiswa papa!!"
Jeff tertawa sedikit terbahak.
"Ey bahkan setelah kamu menikah sekalipun bagi papa kamu bayi"
Nana cemberut tapi kemudian memeluk pinggang Jeff. Itu artinya ada yang dia inginkan.
"T-tapi kan besok ada pelantikan ketua club yang baru papa. Aku akan menginap dua hari boleh ??"
Jeff mendengus setelah dia mengizinkan Nana untuk ikut lagi di club taekwondo anak itu aktif sekali bahkan jadi pengurus segala. Untung saja kejadian dulu tidak terulang karena kalau sampai itu terulang Nana mungkin akan dikurung di rumah. Iya berlebihan.
"Katanya sebentar lagi lulus tapi masih mengurus club'" cibirnya sambil mencoba melepas tangan Nana dipinggangnya.
"Aku hanya datang papa. Yang mengurus tentu ketua sebelumnya. Tapi sebagai senior kan harus datang juga. Ya ya ya ?? Papa sudah janji loh kemarin"
Jeff memutar mata malas. Jika bersangkutan dengan taekwondo sepertinya putranya punya ingatan yang kuat ya.
"Iya jangan lelah-lelah dengar"
"Siyap Kanjeng papa"
☘️☘️☘️
Hari itu tiba juga pada akhirnya dimana Jeff akan bertemu ayah mertuanya setelah hampir sepuluh tahun tak lagi saling mengunjungi. Yuta yang ikut juga tersenyum manis membuatnya mau tak mau ikut tersenyum walaupun jatuhnya malah senyum canggung.Masalahnya keluarga Yuta itu semua punya aura menyeramkan. Dia saja dulu saat pertama kali kenal dengan Yuta hampir setiap hari berdebar karena takut. Apalagi dengan ayahnya yang seorang pelatih judo pun juga orang yang mahir menggunakan samurai. Ya sudah lutut Jeff melemas dibuatnya.
"Gifu -- ayah mertua -- silahkan duduk"
"Panggil otousan Jeff kamu ini bagaimana"
Jeff menggaruk tengkuknya. Canggung sekali.
"I-iya otousan"
"Kenapa sepi sekali disini ?? Dimana bayi kelinciku ??"
"Sedang ada kegiatan club lusa baru pulang"
Yudai, ayah Yuta hanya mengangguk.
"Ahh begitu rupanya. Sayang sekali padahal aku sungguh merindukannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Roboh ✓
FanficApa yang bisa didapat dari soonggok rumah roboh ?? Authornya nulis pas lagi mabok drachin 'go ahead' jadi rada-rada mirip, kalau kata orang mah ✨ terinspirasi ✨ 🏅#1-jaemin { pada masanya } 🏅#2-brothership { pada masanya }